Analisis Rantai Nilai Pemodelan Bisnis dengan Analisis Rantai

2.6 Metodologi Untuk EAP

Pendekatan EAP menyediakan arah, tahapan, langkah, tugas, dan artifak arsitektur enterprise yang dihasilkan, sekaligus juga menyarankan agar dilakukan pemilihan metodologi yang dapat menunjang penyelesaian EAP secara efektif sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Pada bagian ini, metodologi yang dipilih untuk EAP diuraikan sesuai dengan langkah-langkah utama dalam tiap tahap EAP. Dalam pembahasan bab ini, EA Framework yang digunakan adalah Zachman Framework, sedangkan EA prosesnya adalah Enterprise Architecture Planning EAP.

2.7 Pemodelan Bisnis dengan Analisis Rantai

2.7.1 Analisis Rantai Nilai

Analisis rantai nilai yang pertama kali diusulkan oleh Porter 1985 memberikan kerangka untuk mengidentifikasi dimana menginventarisasikan area- area fungsi bisnis. Pengelompokan area-area fungsional kedalam aktivitas utama dan pendukung seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.3 Model rantai nilai Porter cenderung dekat dengan model bisnis bagi enterprise dalam bidang manufaktur, sehingga penerapannya untuk enterprise jasa dan jenis lainnya cukup sering dianggap kurang memadai. Modifikasi atas pengelompokkan area-area fungsi tetap dapat dilakukan tanpa mengurangi substansi pertambahan nilai yang menjadi gerak fungsi dari enterprise. Analisis rantai nilai internal maupun eksternal dapat membantu identifikasi dan inventarisasi area-area fungsi enterprise yang diperlukan untuk EAP. Gambar 2.3 Model Rantai Nilai Value Chain Sumber : Kridanto Surendro, 2009 1 Primary activities kegiatan utama pada rantai nilai ini adalah sebagai berikut: a. Inbound Logistic : Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan, dan menyebarkan masukan. b. Operations : Aktivitas yang mentransformasikan masukan menjadi keluaran menjadi produk akhir. c. Outbound Logistic : Aktivitas yang berhubungan dengan menyebarkan produkjasa ke pelanggan. d. Marketing Sales : Kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran dan penjualan seperti penelitian pasar, promosi dan sebagainya. e. Service : Kegiatan yang berhubungan dengan penyedia layanan untuk meningkatkan pemeliharaan produk seperti instalasi, pelatihan, perbaikan, suplai bahan dan perawatan. 2 Support activities kegiatan pendukung yang digambarkan Porter adalah sebagai berikut: a. Firm Infrastucture : merupakan aktivitas, biaya dan aset yang berhubungan dengan manajemen umum, accounting dan keuangan, keamanan dan keselamatan sistem informasi dan fungsi lainnya. b. Human Resources Management : terdiri dari aktivitas yang terlibat seperti penerimaan, dengar pendapat, pelatihan, pengembangan dan kompensasi untuk semua tipe personil dan mengembangkan tingkat keahlian pekerja. c. Technology Development : aktivitas yang terkait dengan biaya yang berhubungan dengan produk, perbaikan proses, perancangan perlatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru dan pengembangan dukungan sistem berbasis komputer. d. Procurement : kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana sumber daya diperoleh seperti fungsi pembelian input yang digunakan dalam value chain organisasi.

2.7.2 Daftar Fungsi Bisnis