Analisa Univariat Analisa Bivariat

3. Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor- faktor lain yang dapat menyebabkan Carpal Tunnel Syndrome CTS dan perlu melakukan penelitian secara tepat agar hasil lebih akurat dan baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Anggraini F, 2013. Prevalensi Carpal Tunnel Syndrome dan Faktor-faktor yang Berhubungan pada Pekerja Mebel Laki-Laki di Sektor Informal. Armstrong, Theodore. 2008. Risk Factors for Carpal Tunnel Syndrome and Median Neuropathy in a Working Population. Journal of occupational and Environmental Medicine, 5012: 1355-1364. Aroori S, Spence RAJ, 2008, Carpal tunnel syndrome, Ulster Med J; 77 1 6-17. Bahrudin, M., 2011. Carpal Tunnel Syndrome. Medan: Staff Pengajar pada Fakultas Kedokteran UMM. Vol.7 No.14 Centre for Obesity Research an Education. 2007. Body Mas Index : BMI Calculator. Dahlan, M. S. 2008. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta De Jong, R.N. 2012. The Neurologic Examination 5th ed. revised by A.F. Haerer. Philadelphia. J.B. Lippincott. Hlm.1015-16. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Bina Kesehatan Kerja, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat 2008. Strategi Nasional Kesehatan Kerja Di Indonesia. Jakarta: Depkes RI: 2008. Gilory, J. 2000. Basic Neurology 3rd ed. New York: Mc Graw Hill ; 599-601 . I Dewa Nyoman S. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Hlm. 60. Jagga, V. Lehri, A et al.2011. Occupation and its association with Carpal Tunnel syndrome- A Review. Journal of Exercise Science and Physiotherapy. Vol. 7, No. 2: 68-78. Jeffrey n. Katz, Barry P Simon. Carpal Tunnel Syndrome. N Engl J Med, 2002. Vol. 346, No. 23. Khalid A.O. Al-Dabbagh, Shorsh Ahmad Mohamad. 2013. Sensitivity And Specifity Of Phalen’s Test and Tinel Test In Patient with Carpal Tunnel Syndrome. Diyala Journal Medicine. 51: 1-14 Kurniawan, Bina. Siswi Jayanti, Yuliani Setyaningsih. 2008. Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome CTS pada Wanita Pemetik Melati di Desa Karangcengis, Purbalingga. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. Vol. 3, No. 1. Kouyoumdijan JA, Morita, Rocha PRF. 2004. Body Mass Index and Carpal Tunnel Syndrome. Arq Neuropsiquatri. 58: 252-56. Lusianawaty Tana. 2003. Sindrom Terowongan Karpal pada pekerja: Pencegahan dan Pengobatannya. Jurnal Kedokteran Trisakti Vol.22 No.3 M Maghsoudipour, Moghimi S, Deghaan F, and Rahimpanah A. 2008. Association of occupational and non-occupational risk factor with the prevalence of work related carpal tunnel syndrome. Journal of Occupational Rehabilitation. 18: 152-156. Notoatmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rhineka Cipta .Jakarta. Hlm. 37 Nurhikmah. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Musculoskeletal Disorders MSDs Pada Pekerja Furnitur Di Kecamatan Benda Kota Tangerang Tahun 2011. Pratiwi, T.N. 2014. Hubungan Masa Kerja dan Gerakan Repetisi dengan Kejadian Carpal Tunnel SyndromeCTS pada Pekerja Pembersih Kulit Bawang di Unit Dagang UD Bawang Lanang Kelurahan Iringmulyo Kota Metro. Purwandari, Chris. 2012. Masa kerja, Sikap kerja dan kejadian Sindroma karpal pada pembatik. Jurnal Kesehatan Masyarakat;7 2:170-176. Rambe, AS. 2004. Sindroma Terowongan Karpal. Bagian Neurologi FK USU. http:library.usu.ac.id Accessed 20 September 2014. Rini S. 2006. Hubungan Powerfull Repetitive Motions dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome CTS pada Penumbuk Wijen di Wilayah Soko Bogor, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Sidharta, P. 2004. Neurologi Dasar Klinis. Dian Rakyat. Jakarta. Snell R.S. 2006. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Bagian 2. Edisi 3. Alih Bahasa Adji Dharma, Mulyani. EGC. Jakarta. Hlm.470-80