Remaja Tinjauan Tentang Tindakan Kriminalitas Remaja
6. Gelandangan pasal 505 KUHP
7. Anak sipil pasal 302, 206 dan pasal 237 BW
8. Remaja dan Narkotika UU No.9 Tahun 2006
Menurut sistem KUHP, dibedakan antara kejahatan dimuat dalam buku II
dan pelanggaran dimuat dalam buku III. Alasan pembedaan antara kejahatan dan pelanggaran adalah jenis pelanggaran yang lebih ringan dari
pada kejahatan. Hal ini diketahui dari ancaman pidana pada pelanggaran tidak ada yang diancam dengan pidana penjara, tetapi berupa pidana
kurungan dan denda, sedangkan kejahatan lebih di dominasi dengan ancaman pidana penjara. Kreteria lain yang membedakan kejahatan dan
pelanggaran yakni kejahatan itu merupakan delik-delik yang melanggar kepentingan hukum dan juga menimbulkan bahaya secara kongkret,
sedangkan pelanggaran itu hanya membahayakan in abstracto saja. Secara kuantitatif pembuat Undang-undang membedakan delik kejahatan dan
pelanggaran menurut Andi Hamzah 2006:98 sebagai berikut: 1.
Pasal 5 KUHP hanya berlaku bagi perbuatan-perbuatan yang merupakan kejahatan di Indonesia. Jika orang Indonesia yang
melakukan delik di luar negeri di golongkan sebagai delik pelanggaran di Indonesia, maka di pandang tidak perlu dituntut.
2. Percobaan dan membantu melakukan delik pelanggaran tidak
dipidana 3.
Pada pembidanaan terhadap anak di bawah umur tergantung pada apakah itu kejahatan atau pelanggaran.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis tindak pidana menurut sistem KUHP di bedakan dalam Buku II dan Buku III,
dimana Buku II mengatur tentang pelanggaran yang lebih ringan atau biasa disebut dengan tindak pidana ringan seperti penganiaayaan ringan,
penghinaan, pencemaran nama baik, dan sebagainya. Sedangkan Buku III berisi tentang kejahatan atau tindak pelanggaran yang berat seperti
pembunuhan, penganiaayaan berat, pencurian, dengan pemberatan, dan lain-lain.