52
a. Aliran Hinayana
Hinayana adalah ajaran-ajaran asli dari Buddha Gautama dan kitab sucinya ialah Tipitaka yang terdiri dari Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka dan
Abhidamma Pitaka.Di dalam aliran Hinayana tidak ada upacara-upacara keagamaan yang rumit-rumit dan mereka yag menganut aliran ini masih
mempertahankan kesederhanaannya seperti dahulu di waktu Sang Guru sendiri masih hidup pada 25 abad yang silam.
Prinsip-prinsip pandangan dari ajarana Hinayana adalah mempertahankan kemurnian ajaran Buddha dan menjaga ajaran Buddha tidak terpengaruh oleh
kebudayaan lain, oleh karenanya dipandang orthodox. Pengikut-pengikutnya juga tidak begitu meluas sebagaimana aliran Mahayana. Kata Hinayana sendiri telah
menunjukkan isi dan cita-cita yang terkandung didalamnya yaitu berarti kendaraan kecil. Maksudnya bahwa aliran ini tidak dapat menampung banyak
orang untuk memperoleh kebahagiaan nirwana, karena dalam prinsip pandangannya menyatakan bahwa setiap orang bergantung pada usahanya sendiri
dalam mencapai kebahagiaan abadi dengan tanpa adanya penolong dari dewa ataupun manusia Bu
ddha. Aliran ini disebut juga ―Theravada” yang lebih jelas menggambarkan pendirian aliran tersebut, karena Theravada berarti
“jalan orang- orang tua”.
Penganut-penganut Hinayana menitikberatkan meditasi untuk mencapai peneranga sempurna sebagai jalan yang terpendek untuk menyelami Dhamma dan
mencapai pembebasan, Nibbana. Kita hanya mengenal Dhamma dan Nibbana sebagai jalan dan tujuan dari hidup kita ini, sedang yang lain-lain itu tidakk
menjadi kebutuhan pokok. Upacara-upacara keagamaan kurang dianggap penting dan bahkan
upacara-upacara yang berlebih-lebihan hanya menjadikan ikatan-ikatan yang dapat menghambat kemajuan-kemajuan bathin.Para sarjana-sarjana modern, saat
ini banyak yang mencurahkan perhatiannya pada Agama Buddha dan menyelidiki kebenaran-kebenaran dari ajaran-ajaran Sang Buddha yang telah disabdakan 25
abad yang lalu. Agama Buddha tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan karena
kedua-duanya bersumber pada kesunyataan yang ada di dalam dunia ini. Dengan
53 kemajuan-kemajuan ilmiah yang telah dapat dicapai oleh umat manusia, maka
kita akan lebih yakin lagi akan kebenaran-kebenaran yang telah diajarkan oleh Sang Buddha kepada kita. Pokok ajaran Hinayana :
a Segala sesuatu bersifat fana serta hanya berada untuk sesaat saja. Apa yang
berbeda untuk sesaat saja itu disebut dharma. Oleh karena itu tidak ada sesuatu yang tetap berada. Tidak ada aku yang merasa, sebab yang ada
adalah perasaan, demikian seterusnya. b
Dharma-dharma itu adalah kenyataan atau relasi yang kecil dan pendek, yang berkelompok sebagai sebab dan akibat. Karena pengaliran dharma
yang terus-menerus maka timbullah kesadaran aku yang palsu atau ada‖perorangan‖ yang palsu.
c Tujuan hidup ialah Nirwana, tempat kesadaran ditiadakan. Sebab segala
kesadaran adalah belenggu karena kesadaran tidak lain adalah kesadaran terhadap sesuatu. Apakah yang tinggal berada di dalam Nirwana itu,
sebenarnya tidak diuraikan dengan jelas. d
Cita-cita yang tertinggi ialah menjadai arhat, yaitu orang yang sudah berhenti keinginannya, ketidaktahuannya, dan sebagainya, dan oleh
karenanya tidak ditaklukkan lagi pada kelahiran kembali.
b. Aliran Mahayana