Kerangka Pemikiran PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah

6 fungsional, lebih indah, efesien dan efektif, teratur, tertib, dan serasi yang dapat memberikan kepuasan jasmani dan rohani bagi yang melihat maupun yang menikmatinya.

1.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, maka disusun kerangka pemikiran sebagai berikut. Perancangan lansekap adalah merupakan penggabungan antara elemen soft material dan hard material yang dapat dihasilkan oleh seni, tetapi penyajian gambarnya harus jelas. Proses rancangan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu inventarisasi awal, analisis dan sintesis, konsep, rancangan awal, struktur rekayasa dan pemeliharaan. Laboratorium merupakan salah satu kebutuhan civitas akademi di Universitas, sehingga perencanaan pembangunan Laboratorium harus cermat dan mempertimbangkan banyak hal. Laboratorium lapangan terpadu Fakultas Pertanian Unila sebagai konsentrasi lahan praktikum juga sebagai tempat kegiatan pendidikan sesuai dengan mahasiswa pertanian khususnya yaitu : lahan terbuka hijau, lahan sawah, untuk perikanan, rumah kaca, kandang untuk pengomposan jamur serta kolam ikan. Perancangan lansekap laboratorium lapangan terpadu dapat diharapkan bisa menjadi suatu laboratorium praktikum yang patut dicontoh oleh universitas lainnya. Kondisi yang dicapai dari perancangan lansekap merupakan 7 panggabungan elemen lunak dan elemen keras yang pada akhirnya tercipta lingkungan fungsional dan estetis. Elemen lunak soft material dapat disesuaikan dengan tujuan dan perancangan serta fungsi dari tanaman yang dipilih, karena tanaman adalah makhluk hidup yang selalu tumbuh dan berkembang yang dipengaruhi oleh lingkungan. Elemen keras hard material merupakan fasilitas pendukung seperti, gazebo, lampu taman, tempat parkir kendaraan roda dua maupun roda empat, serta elemen keras lansekap lainnya diharapkan dapat memberikan kenyamanan. II . TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Lansekap Landscape Planning Lansekap merupakan refleksi dari dinamika sistem alamiah dan sistem sosial masyarakat dan dipandang sebagai kesatuan antara fisik geografis dan lingkungannya dalam arti karakteristrik. Lansekap ditinjau dari segi karakteristiknya sangatlah beraneka ragam, keanekaragaman dapat timbul secara alamiah atau oleh karena adanya kegiatan manusia di atas bidang tanah tertentu seperti daerah pertanian, wilayah permukiman, jalur lalu lintas, wilayah industri, dan lain sebagainya Hakim, 2000 Hakim dan Utomo 2008 mengemukakan bahwa perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan secara bertahap sistematis dan terstruktur. Begitu pula dengan perencanaan lansekap yang dapat diartikan merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematik area lahan yang akan ada kegiatan lansekap. Pengamatan masalah ekologi dan lingkungan alam sangat penting diperhatikan. Pada perencanaan lansekap Landscape Planning ada 3tiga faktor penting yang harus dianalisis yaitu: ekologi lansekap, manusia dengan sosial, ekonomi, budayanya, dan estetika. 9 Tahapan perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan seperti: inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan desain. Inventarisasi adalah tahapan awal yang dilakukan dalam proses perencanaan berupa pengumpulan data yang dibutuhkan. Kemudian analisis dan sintesis berkaitan dengan masalah dan potensi yang didapat dari informasi hasil inventarisasi. Sedangkan konsep dan desain adalah pengembangan dari analisis dan sintesis dengan mempertimbangkan masalah dan potensi yang didapatkan dari informasi yang didapat pada waktu inventarisasi Laurie, 1986. Tiga komponen dalam desain lansekap yaitu prinsip desain, unsur desain, dan aplikasi desain. Aplikasi desain menyangkut material lansekap, tata hijau, rekayasa lansekap, sirkulasi, skala, visual, kenyamanan, dan lain-lain.

2.2 Fungsi Taman dan Elemen Taman