tertentu. b. Untuk mengetahui keberhasilan komponen komponen
pengajaran dalam rangka mencapai tujuan. c. hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program perbaikan, pengayaan atau
melanjutkan pada program pengajaran berikutnya. d. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kegagalan dalam
suatu program bahan pembelajaran. e. Untuk keperluan supervise bagi kepala sekolah dan pemilik agar guru lebih berkompeten. f. Sebagai bahan dalam
memberikan informasi kepada orang tua siswa dan sebagai bahan dalam mengambil
1.1.4 Pembelajaran kooperatif tipe STAD
Student Terms Achievement Division STAD merupakan salah satu model atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru
yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang efektif.
Menurut Apriani, 2010:11 STAD Student Terms Achievement Division merupakan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok
kecil. Adapun langkah-langah yang dapat di tempuh dalam model pembelajaran diantaranya: a Peserta didik diberikan tes awal dan diperoleh skor awal. b
Peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil 4-5 tahun secara heterogen menurut prestasi, jenis kelamin, ras atau suku. c Peserta didik menyampaikan
tujuan dan memotivasi peserta didik. d Guru menyajikan bahan pelajaran dan peserta didik bekerja dalam team. e Guru membimbing kelompok peserta didik.
f Peserta didik diberi tes tentang materi yang telah diajarkan. g Memberi penghargaan.
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Lie 2007:12 pembelajaran kooperatif atau pembelajaran gotong royong adalah sistem pengajaran yang diberikan kepada anak didik untuk berbaik dengan
sesama siswa dalam tugas terstruktur dimana dalam sistem ini guna bertindak sebagai fasilitator.
Menurut Panen, Mustafa, dan Sekar Winahyu 2001:69 mengemukakan bahwa kolaboratif merupakan proses konstruktivisme sosial yang
menjadi salah satu proses konstruksi pengetahuan yang relatif dominan dalam diri
Menurut Abdurrahman dan Bintaro dalam Nurhadi, dkk 2004:60 pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling
mencerdaskan, saling menyayangi dan saling tenggang rasa antar sesama siswa sebagai latihan untuk hidup dalam masyarakat nyata sehingga sumber belajar
bukan hanya dari guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa. Model pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Arends 2001 yang
dikutip dalam http:www.scribd.comdoc29412918Model-Pembelajaran, yaitu: Menurut Ibrahim 2004:6 pembelajaran yang menggunakan model kooperatif
dapat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
c. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda.
d. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
1.2 Kerangka Pikir Siklus Penelitian