PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

Oleh

ROSILAWATI

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri Sukabumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Pada setiap siklus mengikuti 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran koperatif tipe student teams achievement division (STAD) yaitu siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku, kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.

Hasil tindakan ditemukan fakta bahwa model pembelajaran koperatif tipe student teams achievement division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pokok bahasan penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya pada setiap siklusnya. Dengan rincian peningkatan hasil belajar siswa peningkatan dari siklus I nilai rata-rata kelas 60,52 dengan ketuntasan belajar sebesar 68,42%, siklus II nilai rata-rata kelas 82,54 dengan ketuntasan belajar sebesar 89,73%.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPA sangat penting dalam meningkatkan penalaran dan kecerdasan peserta didik. Sedangkan penalaran yang tinggi merupakan salah satu indikator dalam meningkatkan sumber daya manusia yag berkualitas. Kemampuan penalaran dikembangkan melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan kemampuan siswa dapat meningkat. Selain peningkatan penguasaan materi pelajaran yang diberikan guru sekolah, namun dari beberapa temuan diketahui umumnya siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal Ilmu Pengetahuan Alam artinya kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa relatif masih lemah. Hal ini disebabkan karena kurang aktif mendengarkan penyajian guru, siswa kurang aktif mengajukan pertanyaan, serta hanya bersedia menjawab pertanyaan apabila dipaksa oleh guru. Berdasarkan masalah tersebut maka, diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu menciptakan prestasi siswa saat proses belajar-mengajar. Salah satu menciptakan prestasi siswa saat proses belajar-mengajar yaitu dengan penerapan pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif ini menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu system kerjasama, sehingga dengan bekerja bersama-sama diantara anggota kelompok akan meningkatkan hasil belajar. Melalui kerja kelompok, maka siswa banyak terlibat dalam pembelajaran dan memiliki banyak pengalaman yang dapat


(3)

berimbas pada peningkatan hasil belajar. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang digunakan pada materi pokok mengidentifikasi struktur hewan dan tumbuhan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division(STAD).

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif paling sederhana, dimana pada pembelajaran ini siswa lebih mudah dalam menangani dan menemukan konsep-konsep yang sulit jika mereka mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa yang berkemampuan rendah diharap dapat kesempatan untuk dibimbing oleh temannya yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi, sedangkan siswa yang lebih tinggi kemampuannya mempunyai kesempatan untuk menjadi tutor sebaya sehingga pembelajaran semakin baik.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 1 Sukabumi dapat berjalan lebih baik, perlu dilakukan penelitian mengenai Peningkatan Prestasi dan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division(STAD) Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sukabumi Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011-2012 yang siswa nya berjumlah 38 orang 19 perempuan dan 19 laki-laki.


(4)

Pada prinsipnya tujuan kegiatan belajar mengajar adalah agar siswa dapat menguasai bahan-bahan pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Seorang guru sudah berupaya mulai dari menyusun rencana pembelajaran, penggunaan metode belajar mengajar yang relevan sampai dengan pelaksanaan evaluasi. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa prestasi pada mata pelajaran IPA masih di bawah maksimum.

Berdasarkan latar belakang masalah dapat didindentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Prestasi belajar rendah disebabkan pembelajaran yang dilaksanakan lebih didominasi guru, sehingga kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk diskusi aktif saat belajar.

2. Siswa masih mengutamakan menghafal dalam pemahaman konsep-konsep pembelajaran IPA.

3. Belum diterapkannya pendekatan pembelajaran IPA yang bermakna dan efisien untuk siswa kelas IV SD Negeri 1 Sukabumi Bandar Lampung.

4. Hasil belajar rendah disebabkan kurangnya prestasi dan minat belajar siswa.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Apakah dengan Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Hasil Belajar IPA kelas IV SD Negeri 1 Sukabumi dapat meningkat ?

1.4 Tujuan Penelitian

Pembelajaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menggabungkan kesepadanan antara teori dan praktek.


(5)

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk :

1. Meningkatkan hasil belajar dengan model pembelajaran tipe STAD pada pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 1 Sukabumi.

2. Mengetahui hasil belajar dengan model pembelajaran tipe STAD pada pelajaran IPA kelas IV SDN 1 Sukabumi.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi siswa,

a. Meningkatkan prestasi dan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 1 Sukabumi .

b. Menumbuhkan tanggung jawab dan kerjasama yang baik antara teman, serta berani untuk berkomunikasi dalam bertukar pikiran dan mengemukakan pendapat.

2. Bagi guru,

a. Proses pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD)sebagai masukan dalam pembelajaran IPA dan dapat digunakan sebagai alternative pembelajaran meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah,

Model pembelajaran kooperatif menjadi informasi dan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV di SD.


(6)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran

George J. Mouly dalam Trianto (2010: 9) mendefinisikan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Sedangkan Kimble dan Garmezi dalam Trianto (2010: 9) mendefinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman.

Menurut aliran behavioristik dalam Sanjaya Wina (2010: 114) belajar adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap pancaindra dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara Stimulus dan Respons (S-R).

Dari penjelasan beberapa ahli tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi tersebut.

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi


(7)

(transfer) yang intens dan terarah menuju suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya (Trianto, 2010: 17).

Hudojo dalam Trianto (2010: 19) mengemukakan sistem pembelajaran dalam pandangan konstruktivis mempunyai ciri-ciri yaitu: (a) siswa terlibat aktif dalam belajarnya. Siswa belajar materi (pengetahuan) secara bermakna dengan bekerja dan berpikir, dan (b) informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga menyatu dengan schemata yang dimiliki siswa.

Soemosasmito dalam Trianti (2010: 20) menjelaskan bahwa suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran, yaitu: (1) Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM. (2) Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa. (3) Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi kebehasilan belajar) diutamakan. (4) Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir (2), tanpa mengabaikan butir (4).

2.2 Pembelajaran IPA

IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyoso ang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan

diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan dididapatkan dari hasil


(8)

eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus di sempurnakan.

Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia. Pada apek Fisika IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak hidup. Pada sapek Biologi IPA mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup serta lingfkungannya. Sedangkan pada aspek Kimia IPA mempelajari gejala-gejala kimia baik yang ada pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam.

social yang merupakan disiplin ilmu bukan bersifat teoritis melainkan gabungan (kombinasi) antara disiplin

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPA merupakan suatu usha yang dilakukan secara sadar untuk mengungkap gejala-gejala alam dengan menerapkan langkah-langkah ilmiah serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa dapat memahami proses IPA dan dapat dikembangkan di masyarakat.

Perlu adanya usaha yang dilakukan agar pendidikan IPA yang ada sekarang ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal yang akan dicapai, karena kita tahu bahwa pendidikan IPA tidak hanya pada teori-teori yang ada namun juga menyangkut pada kepribadian dan sikap ilmiah dari peserta didik. Untuk itu maka


(9)

kepribadian dan sikap ilmiah perlu ditumbuhkan agar menjadi manusia yang sesuai dari tujuan pendidikan.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri: objektif, metodik, sistimatis, universal, dan tentatif. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya. Dalam Pusat dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen.

Adapun hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu: (1) sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended; (2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; (4) aplikasi: penerapan metode ilmu

IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia


(10)

sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting. Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

Pendidikan IPA telah berkembang di Negara-negara maju dan telah terbukti dengan adanya penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan tetapi di Indonesia sendiri belum mampu mengembangkannya. Pendidikn IPA di Indonesia belum mencapai standar yang diinginkan, padahal untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sains penting dan menjadi tolak ukur kemajuan bangsa.

Kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata plajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang diperhatikan. Apalagi melihat kurangnya pendidik yang menerapkan konsep IPA. Permasalahan ini terlihat pada cara pembelajaran IPA serta kurikulum yang diberlakukan sesuai atau malah mempersulit pihak sekolah dan siswa didik, masalah yang dihadapi oleh pendidikan IPA sendiri berupa materi atau kurikulum, guru, fasilitas, peralatan siswa dan komunikasi antara siswa dan guru.

Oleh sebab itu untuk memperbaiki pendidikan IPA di SD diperlukan pembenahan kurikulum dan pengajaran yang tepat dalam pendidikan IPA. Masalah ini juga yang mendasari adanya kurikulum yang di sempurnakan (KYD) yang saat ini sedang di kembangkan di sekolah-sekolah, yaitu KTSP.


(11)

Pemberian pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa paham dan menguasai konsep alam. pembelajaran ini juga bertujuan agar siswa dapat menggunakan metode ilmiah untuk menyelesaikan persoalan alam tersebut. Pendidikan IPA atau IPA itu sendiri memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas yang mepunyai pemikiran kritis dan ilmiah dalam menanggapi isu di masyarakat. Perkembangan IPA ini dapat menyesuaikan dengan era teknologi informasi yang saat ini tengah hangat di bicarakan dalam dunia pendidikan.

2.2.2 Hakikat pembelajaran IPA

Pada dasarnya manusia ingin tahu lebih banyak tentang IPA atau Sains, antara lain sifat sains, model sains, dan filsafat sains. Pada saat setiap orang mengakui pentingnya sains dipelajari dan dipahami, tidak semua masyarakat mendukung. Pada umumnya siswa merasa bahwa sains sulit, dan untuk mempelajari sains harus mempunyai kemampuan memadai seperti bila akan menjadi seorang ilmuan. Ada tiga alasan perlunya memahami sains antara lain, pertama bahwa kita membutuhkan lebih banyak ilmuan yang baik, kedua untuk mendapatkan penghasilan, ketiga karena tiap kurikulum menuntut untuk mempelajari IPA. Mendefinisikan sains secara sederhana, singkat dan yang dapat diterima secara universal sangat sulit dibandingkan dengan mendefinisikan ilmu-ilmu lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya IPA terdiri atas tiga komponen, yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah. Jadi tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau fakta yang dihafal, namun juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam.


(12)

2.2.3 Pembelajaran IPA di SD

Mata pelajaran di Sekolah Dasar merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan menilai ilmiah kepada siswa. Dengan pelajaran IPA diharapkan siswa dapat memahami konsep-konsep IPA dan memilki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan dan ide tentang alam.

Dilihat dari sisi atau cakupan materi IPA termasuk mata pelajaran yang relatif sarat dengan materi. Secara keseluruhan materi mata pelajaran IPA di SD mencakup (1) mahluk hidup dan proses kehidupannya yaitu manusia, hewan dan tumbuhan serta interaksinya, (2) materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah dan batian, (3) listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tatasusrya, bumi dan benda-benda langit lainnya, (4) kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya, dan (5) sumber daya alam, pemeliharaan dan kegunaan, pemeliharaan dan pelestarian.

2.2.4 Proses Pembelajaran IPA

perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan dan cara komitmen manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social,serta s


(13)

secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengaja

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan.

Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwapendidikan tidak hanya menitik beratkan pada pengembangan pola piker saja, namun juga untuk mengembangkan semua potensi yang ada pada diri seseorang. Jadi pendidikan menyangkut semua aspek pada kepribadian seseorang untuk membuat seseorang tersebut menjadi lebih baik.

Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Maksudnya adalah pendidikan lebih merupakan proses berkesinambungan dalam upaya menyiapkan peserta didik yang awalnya belum siap menuju kepada kesiapan dan kematangan pribadi.

Pendidikan sebagai suatu sistem memunculkan suatu fenomena bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan pembinaan pendidikan sangat kompleks dan banyak faktor yang terlibat di dalamnya. Faktor faktor tersebut di antaranya guru, strategi pembelajaran dan media pembelajaran.

2.3 Prestasi Belajar

Dalam prakteknya model pembelajaran kooperatif tipe STAD tergolong baru diterapkan pada kelas IV SDN 1 Sukabumi Bandar Lampung, sehingga ada


(14)

beberapa hal yang perlu diamati dalam prestasi belajar yang menggunakan metode ini. Adapun yang diamati adalah sebagai berikut :

a. Tentang cara belajar bertanggung jawab.

b. Cara siswa menjalin kerjasama antara teman sejawat, dimana siswa akan menjalin komunikasi, berbagai ide dan pendapat, serta saling mendiskusikan masalah-masalah dengan siswa lainnya. Keterlibatan dan tanggung jawab setiap peserta didik akan membuat siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit dan dapat meningkatkan daya nalar siswa serta memberikan kesempatan kepada siswa mengungkapkan pendapat.

2.4 Hasil Belajar

Belajar adalah suatu aktifitas yang melibatkan bukan hanya penguasaan kemampuan akademik, tapi juga pengembangan emosional, interaksi sosial, dan perkembangan berkepribadian menurut Hamalik (2004:27) adal modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing) artinya belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yaitu mengalami. Pengalaman berupa pelajaran akan menghasilkan perubahan (pematangan dan pendewasaan) pola tingkah laku, perubahan system nilai, mendapat pembendaharaan konsep-konsep serta menambah kekayaan informasi. Perubahan tersebut sebagai hasil pengalaman siswa dalam interaksi dengan lingkungannya. Dimiyati dan Mulyono (2002:3) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi. Dari sisi siswa, hasil belajar adalah


(15)

puncak proses belajar. Sedangkan pada umumnya setelah belajar seseorang akan memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

Djamarah (1994:24) menyatakan bahwa hasil belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan yang dinyatakan sesudah penilaian. Gredler (1998:132) ada lima golongan ragam belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap dan siasat kognitif. Kelima macam ragam belajar tersebut diperoleh dengan cara yang berlainan. Artinya masing-masing memerlukan keterampilan prasyarat yang berbeda dan perangkat serta langkah yang berbeda.

Sadiman (1996:45) bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas tentang hasil belajar dapat diambil kesimpulan bahwa perubahan di tiap-tiap individu memiliki ciri-ciri atau variabel-variabel bawaannya melalui perlakuan pembelajaran tertentu. Hasil belajar merupakan bentuk pengetahuan buah dari pembelajaran yang dilakukan terus menerus dan konsisten sehingga menghasilkan hasil yang baik.

2.5 Konsep Pembelajaran Kooperatif

Manusia merupakan individu yang berbeda satu sama lain yang memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda. Karena adanya perbedaan tersebut, manusia saling membutuhkan dengan yang lain sehingga manusia harus menjadi makhluk social yang berinteraksi dengan sesama.


(16)

Masyarakat Indonesia sangat mengutamakan azas gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu konsep pembelajaran yang menggunakan prinsip kegotongroyongan adalah pembelajaran kooperatif. Banyak ahli yang telah mencoba mengemukakan pengertian pembelajaran kooperatif.

Panen Mustafa dan Sekarwinahyu (2001:69) mengemukakan bahwa, belajar kooperatif kolaboratif merupakan proses kontruktivisme social yang menjadi salah satu proses kontruksi pengetahuan yang relative dominan dalam diri individu sebagai makhluk social.

Menurut Dahar (1998:96) konsep adalah suatu abstraksi yang memiliki suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Setiap konsep tidak berdiri sendiri melainkan saling berhubungan satu sama lain, oleh karena itu siswa dituntut untuk tidak menghafal konsep saja, tetapi hendaknya memperhatikan hubungan antara suatu konsep dengan konsep yang lainnya.

Berdasarkan definisi di atas disimpulkan pembelajaran kooperatif adalah salah satu strategi pembelajaran pembelajaran diman siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang yang heterogen untuk saling berbaik, saling membantu diantara anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas bersama. Dengan pembelajaran kooperatif ini siswa belajar berkolaborasi untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam suasana belajar kelompok yang nantinya dapat mencapai potensi yang optimal.

Pembalajaran kooperatif terdiri dari enam bentuk, yaitu : Student Teams Achievement Division (STAD), Team Games Tournament (TGT), Jingsaw II,


(17)

Group Investigation (GI), Team Accelerated Instruction (TAI), dan Cooperative Integrated Reading Compotition (CIRC).

Pembelajaran kooperatif mampu memotivasi siswa untuk menjadi aktif dalam pembelajaran. Dengan kelompok belajar akan terjadi tukar pikiran, tidak ada lagi kesenjangan antar siswa karena semuanya saling berinteraksi satu sama lainnya. Karena anggota bersifat heterogen maka siswa yang pandai dapat memberikan masukan bagi teman yang berkemampuan rendah dan siswa yang berkemampuan rendah memperoleh banyak keuntungan dari rekannya yang pandai.

2.6 Model Pembelajaran Kooperatif TipeSTAD

Menurut Setiawan (2005:54) salah satu tujuan dari penggunaan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar, dengan pemilihan metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran yang diharapkan adanya perubahan dari menghafal kearah berpikir dan pemahaman. Dijelaskan bahwa model pembelajaran merupakan pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman tersebut memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.

2.7 Langkah-langkah Pembelajaran Tipe STAD

1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)


(18)

3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti

4. Guru memberi pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan tidak boleh saling membantu. Memberi evaluasi dan Kesimpulan

2.8 HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian pustaka di atas, dirumuskan masalah dalam sebuah hipotesis kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran IPA maka hasil belajar siswa dapat meningkat.


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sukabumi Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu dengan pertimbangan bahwa penulis bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Maret 2012.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Sukabumi Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung tahun pelajaran 2011-2012. Dengan jumlah siswa 38 orang, terdiri atas laki-laki 19 orang dan perempuan 19 orang.


(20)

Menurut Arikunto, dkk (2008: 16) secara garis besar model penelitian tindakan terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus. Penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi tiga siklus tindakan, dimana setiap siklus dilaksanakan 1 kali pertemuan.

Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

SIKLUS 1

SIKLUS 2

Dst

Dalam pelaksanannya penulis merencanakan menggunakan 2 siklus sebagai dasar penelitian tindakan kelas.

ANALISIS & REFLEKSI

PELAKSANAAN TINDAKAN OBSERVASI

PERBAIKAN RENCANA TINDAKAN ANALISIS &

REFLEKSI

PELAKSANAAN TINDAKAN OBSERVASI


(21)

Siklus ke-1

a. Tahap perencanaan, mencakup:

Pada tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan oleh peneliti. Dalam siklus pertama, peneliti mempersiapkan proses pembelajaran IPA dengan tipe STAD melalui langkah langkah :

1. Menganalisis silabus/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.

3. Menyiapkan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

4. Menyiapkan tes formatif IPA untuk memperoleh data hasil belajar siswa. 5. Menyiapkan instrumen (pedoman observasi, tes hasil belajar).

b. Tahap pelaksanaan, mencakup:

Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran IPA dengan tipe STAD pada siklus I sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebagai berikut :

1. Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum penyajian materi.

2. Guru membuka pelajaran dilanjutkan dan dilanjutkan dengan menyampaikan apersepsi berupa kegiatan tanya jawab tentang mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tujuan kegiatan apersepsi ini adalah untuk menggali pengalaman siswa tentang materi yang disampaikan.


(22)

3. Membangkitkan keaktivan siswa, siswa di tuntuk memiliki kesiapan untuk mengemukakan pendapat.

4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan mencampur antar agama, suku, dan budaya.

5. Kemudian guru memberikan penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang hendak dilaksanakan yaitu mengidentifikasi cara mekhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

6. Guru akan menyajikan materi dengan metode STAD.

7. Pada tahap ini, guru memberikan penjelasan tentang pentingnya pembelajaran yang akan disampaikan.

8. Siswa diberi tugas untuk memecahkan masalah dari materi yang diajarkan 9. Guru berkeliling sambil memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa

yang mengalami kesulitan.

10. Guru mempersilahkan siswa membacakan hasil pekerjaannya untuk di nilai. 11. Kemudian guru meminta beberapa perwakilan siswa mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas secara bergiliran.

12. Setelah itu, siswa yang lain dapat memberikan masukan dan sanggahan yang baik kepada siswa yang maju.

13. Guru bersama siswa melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

14. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan tugas lanjutan yang bertujuan mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.


(23)

1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division(STAD) yang dilakukan di kelas IV. 2. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model

pembelajarankooperatif tipe student teams achievement division(STAD). 3. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang

kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

d. Tahap refleksi, mencakup:

1. Menganalisis data dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya (indikator keberhasilan).

2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model

kooperatif tipe student teams achievement division(STAD).

3. Hasil analisis data dijadikan sebagai bahan untuk membuat perencanaan tindakan baru yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

4. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division(STAD).

Siklus ke-2

Siklus ke-2 ini dilakukan sebagai usaha meningkatkan hasil belajar IPA dengan model STAD. Hasil pembelajaran siklus ke-2 ini diharapkan lebih baik dibandingkan pembelajaran siklus pertama. Siklus ke-2 ini juga melalui langkah-langkah yang sama dengan siklus pertama.

a. Tahap perencanaan, mencakup:

Pada tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan oleh peneliti. Dalam siklus pertama,


(24)

peneliti mempersiapkan proses pembelajaran IPA dengan tipe STAD melalui langkah langkah :

1. Menganalisis silabus/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model (STAD) dan Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. 3. Menyiapkan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa selama

pembelajaran berlangsung.

4. Menyiapkan tes formatif IPA untuk memperoleh data hasil belajar siswa. 5. Menyiapkan instrumen (pedoman observasi, tes hasil belajar).

b. Tahap pelaksanaan, mencakup:

Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran IPA dengan tipe STAD pada siklus I sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebagai berikut :

1. Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum penyajian materi.

2. Guru membuka pelajaran dilanjutkan dan dilanjutkan dengan menyampaikan apersepsi berupa kegiatan tanya jawab tentang mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tujuan kegiatan apersepsi ini adalah untuk menggali pengalaman siswa tentang materi yang disampaikan. 3. Membangkitkan keaktivan siswa, siswa di tuntuk memiliki kesiapan untuk

mengemukakan pendapat.

4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan mencampur antar agama, suku, dan budaya.


(25)

5. Kemudian guru memberikan penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang hendak dilaksanakan yaitu mengidentifikasi cara mekhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

6. Guru akan menyajikan materi dengan metode STAD.

7. Pada tahap ini, guru memberikan penjelasan tentang pentingnya pembelajaran yang akan disampaikan.

8. Siswa diberi tugas untuk memecahkan masalah dari materi yang diajarkan 9. Guru berkeliling sambil memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa

yang mengalami kesulitan.

10. Guru mempersilahkan siswa membacakan hasil pekerjaannya untuk di nilai. 11. Kemudian guru meminta beberapa perwakilan siswa mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas secara bergiliran.

12. Setelah itu, siswa yang lain dapat memberikan masukan dan sanggahan yang baik kepada siswa yang maju.

13. Guru bersama siswa melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

14. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan tugas lanjutan yang bertujuan mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

c. Tahap pengamatan, mencakup:

1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division(STAD) yang dilakukan di kelas IV. 2. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model


(26)

3. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

d. Tahap refleksi, mencakup:

1. Menganalisis data dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya (indikator keberhasilan).

2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model

kooperatif tipe student teams achievement division(STAD).

3. Hasil analisis data dijadikan sebagai bahan untuk membuat perencanaan tindakan baru yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

4. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division(STAD).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan penting dalam penelitian adalah pengumpulan data yang diperlukan. Untuk mengumpulkan data, diperlukan alat penelitian yang akurat, karena hasilnya sangat menentukan mutu pendidikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat pengumpul data, adapun metode pengumpulan data, yaitu :

1. Metode pengumpulan data a. Pengamatan

Pengamatan atau observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.


(27)

Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

2. Instrumen Penelitian a. Tes Tertulis

Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir siklus dalam kegiatan belajar. Tes ini digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan satu teknik, yaitu Analisis kualitatif, bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Aspek yang dinilai seperti perhatian, keberanian, kerja sama, dan partisipasi.

3.5 Indikator Keberhasilan

Indikator Keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPA dengan metode STAD pada setiap siklus.


(28)

SD NEGERI 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

(Skripsi)

Oleh :

ROSILAWATI

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2012


(29)

SD NEGERI 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

OLEH

ROSILAWATI

Tugas Akhir

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

S1 PGSD DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(30)

NPM : 1013069118

Program Studi : S1 PGSD dalam Jabatan

Judul : Peningkatan Prestasi dan Hasil Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sukabumi Bandar Lampung.

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas

Lokasi Penelitian : SDN 1 Sukabumi Bandar Lampung

Bandar Lampung, April 2012 Mahasiswa,

Rosilawati NPM : 1013069118 Mengesahkan

Dosen Pembahas Dosen Pembimbing

Drs. Rapani, M.Pd. Prof. Drs. Sudjarwo, M.S NIP : 196007061984031004 NIP : 195305281981031002


(31)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD)PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

Oleh

ROSILAWATI

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri Sukabumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Pada setiap siklus mengikuti 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran koperatif tipe student teams achievement division (STAD) yaitu siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku, kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.

Hasil tindakan ditemukan fakta bahwa model pembelajaran koperatif tipe student teams achievement division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pokok bahasan penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya pada setiap siklusnya. Dengan rincian peningkatan hasil belajar siswa peningkatan dari siklus I nilai rata-rata kelas 60,52 dengan ketuntasan belajar sebesar 68,42%, siklus II nilai rata-rata kelas 82,54 dengan ketuntasan belajar sebesar 89,73%.

Judul Tugas Akhir :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012


(32)

NPM

: 1013069118

Program Studi

: S1 PGSD dalam Jabatan

Jurusan

: Ilmu Pendidikan

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyetujui

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,

Dosen Pembimbing,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd.

Prof. Drs. Sudjarwo, M.S.

NIP: 195105071981031002 NIP : 195305281981031002


(33)

Penguji : Prof. Drs. Sudjarwo, M.S.

Penguji

ukan Pembimbing : Drs. Rapani, M.Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 1960031519859031002

Tanggal Lulus Ujian :

SURAT PERNYATAAN


(34)

Jurusan/Program study : Ilmu Pendidikan / S1 PGSD dalam Jabatan Fakultas : FKIP

Judul PTK : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh atau telah dipergunakan atau diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institute lain.

Bandar Lampung, Juni 2012 Mahasiswa,

Rosilawati NPM : 1013069118


(35)

Pendidikan Penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1 Kotabumi Lampung utara, diselesaikan Tahun 1979. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1Kotabumi dan Lulus pada Tahun 1982, lalu Penulis melanjutkan studi di SPGN 1 Kotabumi dan lulus pada Tahun 1985.

Penulis sekarang bertugas sebagai Tenaga Pengajar di Sekolah Dasar Negeri 1 Sukabumi Bandar Lampung dengan status sebagai Guru PNS. Penulis melanjutkan pendidikan pada program S1 PGSD dalam Jabatan pada Tahun 2010 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan dengan kesungguhan hati dan kerendahan jiwa karya kecil ini untuk orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku.


(36)

bimbingan, kasih sayang, kesabaran, doa dan pengorbanan yang tulus ikhlas.

 Untuk Suamiku tercinta Ismail dan anak-anakku M. Rizqi, M.Rizal, dan Rispa Sari Putri Ampaisa

 Keluarga besar tercinta.

 Guru-guruku yang tulus dan penuh kesabaran mendidikku.

 Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu mendukungku

 Almamater tercinta


(37)

yang namanya kemajuan

(Rosilawati)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat terselesaikan dengan tuntas dan tepat waktu.


(38)

(STAD) pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sukabumi Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011-2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNILA.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan PTK ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd. Selaku Ketua Program PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Prof. Drs. Sudjarwo, M.S. Selaku Dosen Pembimbing dalam PTK yang saya buat yang senantiasa membimbing dan memberi pengarahan selama pelaksanaan penelitian.

5. Bapak Drs. Rapani, M.Pd. Selaku Dosen Pembahas dalam PTK yang saya buat yang senantiasa membimbing dan memberi pengarahan selama pelaksanaan penelitian.

6. Bapak Zahroni A.S, A.Ma. selaku kepala SDN 1 Sukabumi yang telah memberikan izin penelitian.

7. Dewan guru SDN 1 Sukabumi yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian PTK ini.


(39)

penyelesaian PTK ini.

Penulis menyadari bahwa laporan Penelitian Tindakan Kelas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna penyempurnaan dan perbaikan tindak lanjut.

Semoga pelaksanaan dan hasil penelitian nantinya dapat memberikan manfaat dan peningkatan dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA di kelas IV SD.

Bandar Lampung, Juni 2012 Penulis,


(40)

iii

Gambar Halaman

19 23 48


(41)

iii

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Perumusan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran ... 6

2.2 Pembelajaran 2.2. 11 2.2.2 Hakekat Pembelajaran IP 11 2.2.3 Pem 2.2.4 Proses Pembelajaran IPA...13

2.3 Prestasi ..14

4 2.5 Konsep P 2.6 Model Pembelajaran Kooperatif TipeStudent Teams Achivement Division(STA .. .18

2.7 Langkah-Langkah 18 2.8 Hipotesis...18


(42)

iv

3.3 .26

3.4 ....27

3.5 Indikator Keberhasilan...27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitian...28

4.2 Deskripsi Persiklus...29

4.3 Pembahasan Setiap Siklus...40

4.4 Perbandingan Siklus I dan Siklus II...43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 45

5.2 Saran... 45

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN


(43)

(44)

iii

Tabel Halaman

4.a

4.1 ..30

4.2

4.3 Data 32

4.4

4.5 41

4.6 Data Perhitungan Aktivitas Siswa Siklus II Pertem 42

4.7 .45

4.8 45

4.9 ..47

4.10 Presentase K .47


(45)

Hidup tak semudah yang kau kira, tetaplah

berdoa dan berusaha jadikalah iman dan

taqwa sebagai pedomannya

(Sumarni)


(1)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

19 23 48


(2)

iii DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Perumusan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran ... 6

2.2 Pembelajaran 2.2. 11 2.2.2 Hakekat Pembelajaran IP 11 2.2.3 Pem 2.2.4 Proses Pembelajaran IPA...13

2.3 Prestasi ..14

4 2.5 Konsep P 2.6 Model Pembelajaran Kooperatif TipeStudent Teams Achivement Division(STA .. .18

2.7 Langkah-Langkah 18 2.8 Hipotesis...18


(3)

iv

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.. 19

3.2 Prosedur Penelitian ..20

3.3 .26 3.4 ....27

3.5 Indikator Keberhasilan...27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitian...28

4.2 Deskripsi Persiklus...29

4.3 Pembahasan Setiap Siklus...40

4.4 Perbandingan Siklus I dan Siklus II...43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 45

5.2 Saran... 45

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN


(4)

(5)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.a

4.1 ..30

4.2

4.3 Data 32

4.4

4.5 41

4.6 Data Perhitungan Aktivitas Siswa Siklus II Pertem 42

4.7 .45

4.8 45

4.9 ..47

4.10 Presentase K .47


(6)

motto

Hidup tak semudah yang kau kira, tetaplah

berdoa dan berusaha jadikalah iman dan

taqwa sebagai pedomannya

(Sumarni)


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

1 20 49

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN 1 KUPANG TEBA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 14 42

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS IV SISWA SD NEGERI TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 17 67

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Pengaruh penerapan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Al Wasliyah Jakarta Timur

0 18 147

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Student Teams Achivement Division (STAD) TERHADAP PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA

0 4 218