gejala yang dapat dikenali. Peningkatan sistem saraf simpatik timbul sebagai respon terhadap nyeri dan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut
nadi, pernapasan dan warna kulit. Serangan mual, muntah dan keringat berlebihan juga sangat sering terjadi Bobak, 2004.
C. Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua yaitu : 1.
Nyeri akut Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
menghilang. Tidak melebih enam bulan, serta ditandai dengan adanya peningkatan tegangan otot.
2. Nyeri kronis
Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara berlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan. Yang
termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis Musrifatul., Hidayat. 2008.
D. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri
Nyeri yang dialami oleh pasien dipengaruhi oleh sejumlah faktor , termasuk pengalaman masa lalu dengan nyeri, usia, budaya dan pengharapan tentang
penghilang nyeri. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan atau menurunkan persepsi nyeri pasien, meningkat dan menurunnya toleransi terhadap nyeri dan pengaruh
sikap respon terhadap nyeri Suddarth., Brunner. 2001.
Universitas Sumatera Utara
E. Pengukuran Intensitas Nyeri
Alat-alat pengkajian nyeri dapat digunakan untuk mengkaji persepsi neyri seseorang. Agar alat-alat pengkajian nyeri dapat bermanfaat, alat tersebut harus
memenuhi kriteria sebagai berikut : 1 mudah dimengerti dan digunakan, 2 memiliki sedikit upaya pada pihak pasien, 3 mudah dinilai, dan 4 sensitif
terhadap perubahan kecil dalam intensitas nyeri. Individu merupakan penilai terbaik dari nyeri yang dialaminya dan karenanya
harus diminta untuk menggambarkan dan membuat tingkatnya Suddarth., Brunner. 2001.
SKALA INTENSITAS NYERI 1.
Skala Intensitas Nyeri Deskriftif Sederhana
Tidak ada Nyeri
Nyeri Nyeri
Nyeri Nyeri Paling
Nyeri Ringan
Sedang Hebat
Sangat Hebat Hebat
Pendeskripsian ini diranking dari ” tidak nyeri” sampai ”nyeri yang tidak tertahankan”. Perawat menunjukkan klien skala tersebut dan meminta klien untuk
memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan. Alat ini memungkinkan klien memilih sebuah ketegori untuk mendeskripsikan nyeri.
Universitas Sumatera Utara
2. Skala Intensitas Nyeri Numerik 0 – 10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak
Nyeri Nyeri paling
Nyeri Sedang
Hebat
Skala penilaian numerik lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsian kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala
paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi.
3. Skala Analog Visual VAS
Tidak ada Nyeri Sehebat
Nyeri Yang dapat terjadi
Skala analog visual Visual Analog Scale merupakan suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki alat pendeskripsian
verbal pada setiap ujungnya. Intensitas nyeri dibedakan menjadi lima dengan menggunakan skala numerik
yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. : Tidak nyeri
2. 1 – 2
: Nyeri ringan 3.
3 – 5 : Nyeri sedang
4. 6 – 7
: Nyeri berat 5.
8 – 10 : Nyeri sangat berat Perry., Potter. 2005.
F. Relaksasi Pernapasan