Keterbatasan Penelitian Implikasi untuk asuhan kebidanan pendidikan kebidanan

kemampuan mereka mengatasi kecemasan dan meningkatkan rasa mampu mengendalikan yang menimbulkan stres dan nyeri. Di samping itu, relaksasi juga membuat sirkulasi darah rahim, plasenta dan janin menjadi lancar sehingga kebutuhan oksigen dan makanan si kecil terpenuhi. Sirkulasi darah yang lancar juga akan membuat otot-otot yang berhubungan dengan kandungan dan janin seperti otot panggul, punggung, dan perut menjadi lemas dan kendur. Sedang ketika persalinan, relaksasi membuat proses kontraksi berlangsung aman, alami, dan lancar Indriati, 2009

2. Keterbatasan Penelitian

1. Sampel Responden pada penelitian ini diperoleh 34 orang dan dianalisis dengan uji statistik t-dependent. Jumlah sampel pada penelitian seharusnya 51 orang. Namun responden yang ditemukan hanya 34 orang. Karena tidak memenuhi kriteria yakni sudah masuk pada kala I fase aktif dan ibu multigravida. 2. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen yang bersifat one group pretest-postest. Yakni hanya menguji pengaruh relaksasi pernapasan terhadap satu kelompok yang diberi intervensi, dilihat perbedaanya antara sebelum dan sesudah diberi intervensi. Sebaiknya pada penelitian berikutnya dilakukan menggunakan desain dengan dua kelompok. Yakni kelompok kontrol dan kelompok intervensi, agar pengaruh relaksasi pernapasan yang diteliti lebih terlihat perbedaanya dan hasilnya lebih bermakna. Universitas Sumatera Utara

3. Implikasi untuk asuhan kebidanan pendidikan kebidanan

Dari hasil penelitian ini telah diketahui bahwa relaksasi pernapasan berpengaruh dalam menurunkan nyeri dalam persalinan kala I. Jadi relaksasi pernapasan dapat digunakan juga sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Universitas Sumatera Utara 35

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Karakteristik responden diperoleh bahwa mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 29 orang 85,3, berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMU sebanyak 23 orang 67,6, berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 31 orang 91,1. 2. Intensitas nyeri responden sebelum intervensi rata-ratanya adalah 4,03 dengan standar deviasi 1,087. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri responden setelah intervensi adalah 2,35 dengan standar deviasi 1,346. 3. Hasil uji statistik didapatkan nilai p adalah 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi. Universitas Sumatera Utara