Pengertian konstitusi Suasana Kebatinan UUD 1945
32
PKn Kelas VII Konstitusi negara kita yakni UUD 1945, menjadi dasar dalam mengatur perjalanan
bangsa Indonesia setelah kemerdekaan. Nah, dalam subbab ini kita akan mempelajari suasana kebatinan UUD 1945. Mengapa kita perlu mempelajarinya? Kalian tentu
memahami, undang-undang dasar tidak dapat dimengerti kalau hanya dibaca teksnya saja. Untuk mengerti sungguh-sungguh maksud undang-undang dasar dari suatu negara,
kita harus mempelajari bagaimana terjadinya teks itu dan dalam suasana apa teks tersebut disusun.
Suasana kebatinan dapat diartikan sebagai sebuah situasi atau kondisi yang dihadapi ketika konstitusi negara di susun. Situasi dan kondisi yang dihadapi penyusunan UUD
1945 menyangkut konteks filosofis yakni nilai dasar bernegara maupun sosiologis yaitu nilai-nilai dan norma dasar yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Selain itu konteks
sosio-politis berhubungan dengan cita-cita dan harapan pendirian negara serta historis yakni perjalanan bangsa tentu turut mempengaruhi para pendiri bangsa dalam menyusun
konstitusi. Suasana kebatinan ini dapat kita selidiki pada saat UUD 1945 dibentuk hingga ditetapkan. Bagaimana proses pembentukan dan penetapan UUD 1945? Kalian dapat
pelajari dalam penjelasan berikut. Sebelumnya, kalian perlu memahami dulu pengertian konstitusi.
Pernahkan kalian mendengar kata-kata bijak berikut ini? Untuk memahami suatu negara lihatlah konstitusinya. Apa maksud kata-kata tersebut? Agar mendapat gambaran coba
kalian bayangkan, bagaimana bisa bermain sepakbola atau bola basket jika tidak paham aturan bermainnya. Tentu kita akan kebingungan apa yang harus dilakukan agar bisa
bermain sepakbola atau bola basket dengan baik. Nah, begitu juga dengan negara. Kita bisa menjadi warga negara yang baik, mengetahui
hak dan kewajiban sebagai negara, memahami tujuan negara serta bagaimana pemerintahan dijalankan apabila kita mengetahui konstitusi negara tersebut. Apakah yang
dimaksud dengan konstitusi? Untuk memahaminya, terlebih dahulu kita perlu mempelajari istilah konstitusi. Istilah
konstitusi berasal dari bahasa Perancis constituere yang artinya menetapkan atau membentuk. Dalam bahasa Belanda disebut constitutie sedang dalam bahasa Inggris
disebut constitution. Seorang ahli bernama CF. Strong menyebutkan bahwa konstitusi merupakan
sekumpulan asas-asas yang mengatur tiga hal pokok, yaitu: a Kekuasaan pemerintahan
b Hak-hak dari yang diperintah c Hubungan antara pemerintah dengan yang diperintah
33
PKn Kelas VII Di dunia ini ada konstitusi yang tertulis
dan ada yang tidak tertulis. Namun, hampir semua negara di dunia mempunyai
konstitusi tertulis kecuali misalnya negara Inggris. Walaupun demikian tidak berarti
tidak ada konstitusi. Inggris mempunyai banyak piagam fragmentaris yang memuat
norma dan berkedudukan sebagai norma konstitusi, meskipun tidak dijumpai suatu
himpunan sistematik berbentuk undang- undang dasar. Bentuk konstitusi yang
tertulis misalnya Undang-Undang Dasar UUD 1945 seperti yang kita miliki.
Konstitusi yang tidak tertulis berupa konvensi atau kebiasaan dalam
ketatanegaraan. Setiap konstitusi yang dibentuk oleh negara memuat ketentuan-ketentuan mengenai:
a Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
b Hak Asasi Manusia. c Larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.
Sedang tujuan konstitusi yang dibentuk oleh suatu negara yakni : a Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik
b Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak para penguasa, serta mene tapkan batas-batas kekuasaannya.
Dari beberapa penjelasan di atas kita bisa mengambil kesimpulan, secara umum konstitusi dapat diartikan sebagai keseluruhan dari peraturan, baik yang tertulis maupun
tidak tertulis yang mengatur secara mengikat bagaimana suatu pemerintahan negara di selenggarakan serta hak dan kewajiban sebagai warga negara.