86
PKn Kelas VII Dengan adanya UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, setiap warga
negara Indonesia wajib menghormati dan menghargai hak-hak asasi manusia. Selain itu perlu membiasakan diri atau menentukan keputusan yang didasari mufakat, rasa keadilan,
kemanusiaan, kebersamaan, kesejahteraan, persatuan dan kesatuan. Prinsip dasar musyawarah adalah partisipasi aktif dari masyarakat atau peserta
musyawarah untuk mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab. Jika musyawarah untuk mufakat tidak dicapai maka cara mengambil keputusan dilakukan
melalui voting pungutan suara. Semua peserta musyawarah menghormati hasil keputusan tersebut.
Hal lain yang patut diperhatikam, undang-undang menyatakan bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat dilakukan secara bebas dan bertanggung jawab. Maksudnya,
bebas bukan sebebas-bebasnya tanpa batas dan tidak bertanggung jawab. Bebas artinya warga negara memiliki kebebasan dalam mengeluarkan pendapat, pandangan, kehendak
dan pikirannya secara bebas tanpa ada rasa takut, tekanan fisik maupun psikis, ancaman dari pihak lain dan pembatasan yang bertentangan dengan undang-undang. Warga negara
yang menyampaikan pendapat memperoleh perlindungan dari aparat keamanan.
2. Batasan-batasan Mengemukakan Pendapat.
Kemerdekaan menyatakan pendapat ternyata ada batasnya. Pembatasan ini dimaksudkan agar terwujud kebebasan bertanggung jawab. Orang tidak boleh sebebas-
bebasnya dalam menyatakan pendapat tetapi tunduk pada beberapa batasan. Batasan- batasan tersebut antara lain :
a. Hak dan kebebasan orang lain b. Norma-norma yang diakui
dan berlaku umum c. Keamanan dan ketertiban
umum d. Keutuhan, persatuan dan
kesatuan bangsa Contoh penyampaian pendapat
yang mengganggu hak kebebasan orang lain : menyatakan pendapat
dengan jalan menutup seluruh jalan sehingga membatasi orang yang
akan lewat. \
Gambar 4.7 Unjuk rasa dengan membakar ban dapat mengga-
nggu keamanan dan ketertiban
Sumber :www.google.co.id
87
PKn Kelas VII Contoh penyampaian pendapat yang mengabaikan norma : penyampaian pendapat
dengan cara berpawai telanjang. Contoh penyampaian pendapat yang mengganggu keamanan dan ketertiban :
penyampaian pendapat dengan cara membakar ban-ban bekas atau merusak barang yang dilewati.
Contoh penyampaian pendapat yang menciptakan perpecahan bangsa : penyampaian pendapat dengan cara menjelek-njelekkan suku lain.
Penyampaian pendapat tanpa batas dan tidak bertanggungjawab berarti menyatakan pendapat sebebas-bebasnya tanpa mematuhi batasan-batasannya. menyatakan pendapat
Berarti juga tidak mau tahu serta mengelak dari segala akibat yang ditimbulkannya.
3. Akibat Penyampaian Pendapat yang tidak Bertanggung Jawab
Penyampaian pendapat yang tanpa batas dan tidak bertanggung jawab akan menimbulkan hal-hal berikut :
a. Melahirkan suasana tidak tertib, kekacauan dan tidak memberi rasa aman. b. Merusak rasa kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa.
c. Memunculkan rasa per musuhan, penghinaan, dendam dan kebencian antar warga. d. Memunculkan hasutan, provokasi dan saling menfitnah warga.
e. Menimbulkan ancaman bahaya bagi keselamatan
umum. f. Menimbulkan kerusakan
pada fasilitas umum. g. Melanggar hak dan
kebebasan orang lain. Aksi-aksi penyampaian
pendapat yang tanpa batas dan tidak bertanggung jawab dapat
melahirkan perilaku anarkis seperti merusak, membakar dan
tindak kriminal lainnya. Jadi penyampaian pendapat di muka
umum seperti demonstrasi atau unjuk rasa yang tanpa batas dan
tidak bertanggung jawab dapat
Buat apa menghargai kemerdekaan berpendapat?
Kita menghargai kemerdekaan mengemukakan pendapat karena:
a. Kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah hak asasi manusia dan warga
negara yang patut dijunjung tinggi. b. Kemerdekaan mengemukakan pendapat
merupakan perwujudan dari demokrasi. c. Kemerdekaan mengemukakan pendapat
merupakan merupakan wujud rasa tanggung jawab serta partisipasi warga
negara dalam pembangunan. d. Kemerdekaan mengemukakan pendapat
menciptakan keterbukaan dalam penyeleng garaan bernegara.