87
PKn Kelas VII Contoh penyampaian pendapat yang mengabaikan norma : penyampaian pendapat
dengan cara berpawai telanjang. Contoh penyampaian pendapat yang mengganggu keamanan dan ketertiban :
penyampaian pendapat dengan cara membakar ban-ban bekas atau merusak barang yang dilewati.
Contoh penyampaian pendapat yang menciptakan perpecahan bangsa : penyampaian pendapat dengan cara menjelek-njelekkan suku lain.
Penyampaian pendapat tanpa batas dan tidak bertanggungjawab berarti menyatakan pendapat sebebas-bebasnya tanpa mematuhi batasan-batasannya. menyatakan pendapat
Berarti juga tidak mau tahu serta mengelak dari segala akibat yang ditimbulkannya.
3. Akibat Penyampaian Pendapat yang tidak Bertanggung Jawab
Penyampaian pendapat yang tanpa batas dan tidak bertanggung jawab akan menimbulkan hal-hal berikut :
a. Melahirkan suasana tidak tertib, kekacauan dan tidak memberi rasa aman. b. Merusak rasa kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa.
c. Memunculkan rasa per musuhan, penghinaan, dendam dan kebencian antar warga. d. Memunculkan hasutan, provokasi dan saling menfitnah warga.
e. Menimbulkan ancaman bahaya bagi keselamatan
umum. f. Menimbulkan kerusakan
pada fasilitas umum. g. Melanggar hak dan
kebebasan orang lain. Aksi-aksi penyampaian
pendapat yang tanpa batas dan tidak bertanggung jawab dapat
melahirkan perilaku anarkis seperti merusak, membakar dan
tindak kriminal lainnya. Jadi penyampaian pendapat di muka
umum seperti demonstrasi atau unjuk rasa yang tanpa batas dan
tidak bertanggung jawab dapat
Buat apa menghargai kemerdekaan berpendapat?
Kita menghargai kemerdekaan mengemukakan pendapat karena:
a. Kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah hak asasi manusia dan warga
negara yang patut dijunjung tinggi. b. Kemerdekaan mengemukakan pendapat
merupakan perwujudan dari demokrasi. c. Kemerdekaan mengemukakan pendapat
merupakan merupakan wujud rasa tanggung jawab serta partisipasi warga
negara dalam pembangunan. d. Kemerdekaan mengemukakan pendapat
menciptakan keterbukaan dalam penyeleng garaan bernegara.
88
PKn Kelas VII mengakibatkan hal-hal yang merugikan semua pihak. Bukankah kita merasa rugi jika
unjuk rasa berakhir dengan kerusuhan dan pembakaran? Setelah memperhatikan pentingnya menghargai kemerdekaan berpendapat maka kita
selayaknya menghargai orang lain yang menyampaikan pendapatnya. Kita patut mendengarkannya guna mengetahui apa yang ingin disampaikan lewat pendapat-pendapat,
gagasan, usul dan pernyataan-pernyataan. Misalnya, bila karyawan perusahaan berunjuk rasa kepada pemimpin mereka pastilah ingin menyampaikan ganjalan mereka. Bisa saja
upah lembur masih kurang sehingga menuntut dinaikkan. Dalam contoh ini, agar pendapat itu didengar oleh pimpinan maka mereka seharusnya menyampaikan pendapat tersebut
melalui aksi rapat umum. Akhirnya, mau tak mau, pimpinan mendengarkannya dan bersedia merundingkan kebijakan tersebut.
Sementara itu, kita tidak boleh membatasi atau menghalang-halangi orang dalam menyampaikan pendapat. Misalnya, seorang pemimpin tak bisa menghalangi karyawannya
untuk berunjukrasa sebab di dalam undang-undang dinyatakan bahwa menghalang-halangi orang lain dalam menyampaikan pendapat dapat dikategorikan tindak pidana.
Disebutkan bahwa barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan menghalang-halangi hak warga negara untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum
yang telah memenuhi ketentuan undang-undang di pidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun, tindakan tersebut termasuk kejahatan.
Kita menghargai orang yang mengemukakan pendapatnya secara benar menurut ketentuan undang-undang. Kita mendukung agar setiap orang bersedia menyatakan
pendapat-pendapatnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bila warga negara terjamin hak-haknya, termasuk hak mengemukakan pendapat, maka demokrasi akan
tumbuh dengan baik. Sebaliknya kita menyesalkan orang-orang yang menyampaikan pendapat secara tidak benar yaitu tanpa batas dan tidak bertanggung jawab. Penyampaian
pendapat semacam itu akan mengganggu hak dan kebebasan oang lain serta merugikan kepentingan yang lebih luas. Penyampaian pendapat seperti itu justru tidak bertanggung
jawab bagi kelangsungan negara demokrasi.
4.2
Diskusikan dengan kelompokmu. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas. Bagaimana bila para pengunjuk rasa atau pawai
dalam melakukan aksinya sampai membuat kemacetan lalu lintas jalan raya