Tujuan dan Ruang Lingkup kegiatan ekstrakurikuler Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Pembelajaran gerak tari seorang siswa tidak boleh lepas dari pengawasan dan bimbingan seorang guru agar mencapai hasil belajar yang optimal. Siswa dapat mempraktikan gerak atau menari dengan tepat sesuai dengan tugas yang disampaikan melalui media berupa kertas, siswa melakukan gerak itu sendiri lalu didiskusikan dengan pasangan, guru mengarahkan gerak dengan tepat dan dengan teknik yang benar sehingga pembelajaran gerak akan memperoleh hasil yang baik.

2.5 Tari Bedana

Tari merupakan gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari Soeryodiningrat dalam Mustika, 2012:22. Tari Bedana adalah tari tradisional yang hidup dan berkembang di daerah Lampung yang merupakan pencerminan tata kehidupan masyarakat yang harus dipelihara, dibina, dan dikembangkan. Tari Bedana merupakan tari tradisional kerakyatan daerah Lampung sebagai perwujudan simbolis adat istiadat, agama, etika yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat. Diperkirakan pada awalnya tari Bedana ditarikan oleh pria yang dibawa oleh kaum pedagang atau para pemuka agama Islam dari Gujarat maupun dari Timur Tengah yang berfungsi untuk syiar agama Islam Firmansyah, Hasan, dan Kamsadi, 1996:3. Tari Bedana yang pada awalnya sebagai sarana syiar agama islam mengalami pergeseran fungsi menjadi tari pergaulan sebagai sarana hiburan. Perkembangan zaman juga memengaruhi penari Bedana, kaum wanita sudah mulai menarikan tari bedana bahkan sekarang sudah ditarikan dengan berpasangan antara pria dengan wanita. Tari bedana hidup dan berkembang di daerah Lampung seiring dengan masuknya agama Islam, tidak mengherankan jika di daerah lain di Indonesia ada yang memiliki kesamaan baik ragam maupun geraknya, serta memiliki fungsi yang sama sebagai tari pergaulan. Di daerah Sumatra bagian timur termasuk Kalimantan Barat, tari ini terkenal dengan Zapin atau Jepen, di daerah Sumatra Selatan dan Bengkulu dengan tari Dana, sedangkan di Indonesia bagian timur seperti Nusa Tenggara Barat dan Maluku tari ini dikenal dengan nama tari Dana-Dini Firmansyah, Hasan, dan Kamsadi, 1996:3. Gerak dasar tari bedana dimulai dengan salam diakhiri pula dengan salam yang mana setiap gerakan dilakukan dengan sopan dan santun disertai dengan kelembutan yang diibaratkan ketika kaki melangkah tidak membuat kusut tikar atau karpet yang dipakai sebagai alas mereka menari. Makna filosofis yang terkandung dari gerak tari Bedana melambangkan sebagai bentuk dari kepedulian dengan lingkungan, hal ini dapat dilihat dari gerak pembuka. Penari mengawali dengan tahtim kemudian memberi salam dan melangkah maju dan mundur. Langkah dan gerak tari berikutnya memasuki penyampaian misi dari tari yaitu ajaran dan nasehat kehidupan yang berasal dari agama Islam. Sedangkan keseluruhan gerak melambangkan falsafah tentang kehidupan. Penari bedana dapat pria, wanita saja atau berpasangan dengan jumlah yang tidak terikat. Gerak tari Bedana harus disertakan dengan ekspresi, agar dapat

Dokumen yang terkait

Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

0 14 87

Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Tari Bedana di SMA N 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

0 8 126

Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 54

Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Melalui Metode Demonstrasi pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Bandar Lampung

1 24 70

Pembelajaran Tari Muli Siger Dengan Menggunakan Metode Drill Pada Siswa Di SMP Negeri 1 Jati Agung Tahun Pelajaran 2013/2014

2 12 127

Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual Dan Berbasis Masalah Dengan Kemampuan Awal Pada Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XII IPA Di SMA Negeri 13 Bandar Lampung

0 5 117

Pembelajaran Tari Bedana Dengan Menggunakan Model Quantum Learning di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015

0 14 78

Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Program Pengayaan Pada Mata Pelajaran IPS Di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015

4 33 105

Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Ditinjau dari Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 11 56

Implementasi Model Pembelajaran Quantum Learning dengan Menggunakan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Peserta Didik

0 1 18