Pembelajaran Tari Bedana Dengan Menggunakan Model Quantum Learning di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015

(1)

PembelajaranTari BedanaDengan Menggunakan ModelQuantum Learning di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh

Ari Saputra

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimanakah penerapan dan bagaimanakah hasil pembelajarantari bedanamenggunakan modelQuantum Learningpada kegiatanEkstrakurikulerdi SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

Metode penelitian yang digunakan adalahdeskriptif kualitatif. Teori yang di gunakan yaitu model pembelajaranQuantum Learning, pembelajaran,tari bedana,Ekstrakurikuler, dan evaluasi belajar. Sumber data dalam penelitian ini adalahtari bedana, pelatih tari dan 12 siswi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, tes praktik dan non tes sebagai instrumen panduan yaitu

pengamatan penerapan modelQuantum Learning, pengamatan proses belajar siswa, pengamatan aktivitas siswa dan tes praktik untuk melihat hasil belajar siswa.

Prosedur inti pelaksanaan modelQuantum Learningmemiliki 6 aspek dengan sebutanTanduryaituTumbuhkan,siswa dapat memperhatikan guru ketika guru memberikan materitari bedana. Alami,siswa dapat memahami materitari bedanayang di sampaikan oleh guru.Namai,siswa dapat mengetahui nama sembilan ragam geraktari bedana.Demonstrasikan, siswa dapat mempraktikkan hasil ragam geraktari bedanayang telah dipelajari dan di tampilkan di depan kelas bersama kelompoknya masing-masing.Ulangi,seluruh siswa dapat berlatih bersama kelompoknya masing-masing untuk mempelajari ragam geraktari bedana.Rayakan,seluruh siswa bertepuk tangan ketika melihat temannya menampilkantari bedanadi depan kelas.

Hasil pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Learning dapat diketahui bahwa pada aspek Tumbuhkan, siswa mendapat nilai rata-rata 100 dengan kriteria baik sekali. Alami, siswa mendapat nilai rata-rata 93 dengan kriteria baik sekali. Namai,siswa mendapat nilai rata-rata 87 dengan kriteria baik sekali. Demonstrasikan, siswa mendapat nilai 87 dengan kriteria baik sekali. Ulangi, Mendapat nilai 87 dengan kriteria baik sekali dan Rayakan siswa mendapat nilai 93 dengan kriteria baik sekali. Hasil pembelajaran melalui lembar penilaian praktik individu 1 dan 2, dapat diketahui rata-rata nilai siswa adalah 93 dengan kriteria baik sekali. Sedangkan ditinjau dari aktivitas siswa dapat diketahui dengan jumlah rata-rata siswa adalah 88 dengan kriteria baik sekali.


(2)

LEARNING OF BEDANA DANCE BY USING QUANTUM MODEL OF LEARNING AT SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG IN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015

By Ari Saputra

The purpose of this research is to describe how the application of quantum models of learning and how the result of learning Bedana dance in extracurricular activities at SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung in the academic year 2014/2015. This research used descriptive qualitative method. The theory used is quantum model of learning, learning, Bedana dance, extracurricular, and evaluation of learning. Source of data in this study were Bedana dance, trainer of dance and the application of quantum models of learnin. Data collecting technique used in this study was observation, interview, field notes, documentation, test practice and non test as the instrument guide was observation of the application of quantum models of learning, observation of students’ learning process, observation of students’

activities, and test practice to observe the result of students learning.

The core procedure in realization the application of quantum models of learning has 6 aspects called Tandur is grow, students could pay attention when teacher explain material about Bedana dance. Natural, students could comprehended the material about Bedana dance who delivered by teacher. Naming, students could know the name of nine variety dance movement of Bedana dance. Demonstrated, students could practice result of variety dance movement of Bedana dance that they learned before and present it in front of class with their group. Repeated, students could practising with their own group to learn variety of Bedana dance movement that has given before. Celebrated, students could give applause when watched their friends presenting Bedana dance in front of class.

Result of learning the application of quantum models of learning Bedana dance could known that in aspect grow, students got average score 100 with excellent criteria. Natural, students got average score 93 with excellent criteria. Naming, students got average score 87. Repeated, students got average score 87 with excellent criteria and celebrated, students got average score 93 with excellent criteria. The result of learning by assessment practice sheet for individual 1 and 2, could be known the average score of students was 93 with excellent criteria. On the other hand, by observe the students activities, it could be known the total average of students was 88 with excellent criteria.


(3)

Oleh Ari Saputra Npm : 1113043009

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015


(4)

(5)

(6)

(7)

Penulis di lahirkan di Bandar Lampung pada 27 Agustus 1992, yang merupakan anak kedua dari 4 bersaudara pasangan Bapak Murni Basri dan Ibu Fatmawati.

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah Taman Kanak-kanak (TK) Kasih Ibu pada tahun 1999, SDN 2 Rawa Laut (Teladan Pahoman Bandar Lampung) pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2008, Sekolah Menengah Atas (SMA) YP Unila Bandar Lampung pada tahun 2011. Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Seni Tari. Tahun 2014 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP PGRI Gunung Alip Kabupaten Tanggamus, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Ciherang, dan melakukan penelitian di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).


(8)

Segala puji bagi Allah, atas rahmat dan karunianya, Sholawat serta salam selalu tercurah kepada suritoladanku Rasulullah Muhammad SAW dan dari lubuk hati yang paling dalam kupersembahkan karya terbaik ini sebagai bukti kasih sayang

dan cintaku kepada:

Teristimewa Mama dan Papa, yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, bimbingan, nasihat-nasihat, serta kebutuhan rohani dan jasmani yang selama ini

diberikan untuk kami anaknya, hanya ucapan kecil dari bibirku yang dapat

kupersembahkan “TERIMA KASIH”Mama, “TERIMA KASIH”Papa, dengan

keringat kalianlah aku bisa mencapai ini semua. Do’a ku tak kan henti-hentinya mengiringimu dalam menempuh hidup ini.

Atu Ayah dan Atu Mamah terimakasih ku ucapkan untuk do'a dan bimbingannya serta nasihat-nasihat yang selalu akan ku jaga selama hidup.

Adik-adikku tercinta, Aris Munandar dan Anisa Fitri yang telah memberikan dukungan dan perhatian dalam mengerjakan penelitian dan pengerjaan skripsi ini.

Mba saya tercinta Mutiara Wati ,S.Pd yang selalu memberikan semangat dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Seseorang yang selalu membantuku, memberi dukungan, motivasi, semangat yang luar biasa kepadakuselama ini “Afilla Leoni Yunanda”terimakasih kuucapkan untuk perjuangan dan kebersamaan kita yang amat terasa dan terkenang sampai

saat ini.


(9)

Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata,

“Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi.”

(QS. AL-KAHF: 14)

(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit

sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit.

Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi

Allah, padahal kamu mengetahui.

(QS. AL-BAQARAH: 22)


(10)

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa, atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Tari, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Skripsiini berjudul “Pembelajaran TariBedana Dengan Menggunakan Model PembelajaranQuantum Learningdi SMA AL-AZHAR 3

Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan dari berbagai hak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran-saran, dan nasehat demi terselesaikannya Skripsi ini. 2. Agung Kurniawan, S.Sn, M.Sn. selaku Pembimbing II atas bimbingan, kesabaran, dan

masukannya kepada penulis.

3. Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn.sebagai pembahas dan Ketua Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, terima kasih atas saran-saran dan nasehat yang diberikan.

4. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Lampung.

5. Dr. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

6. Drs. Hi. Ma’arifuddin, Mz M.Pd.Iselaku Kepala Sekolah SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung, Ibu Eka Putrika Mutia, S.Pd selaku Guru Seni Budaya sekaligus pelatih tari. 7. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswa SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung atas

kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung.

8. Teman-temanku Seni Pertunjukan seangkatan 2011, Agnes Y. Permoni, Andini Kusuma Negara, Ardan Rahmat Senogala, Evi Kristianingsih, Nengah Sekarini, Aliman Surya, Andri Ardianto, Doni Wibisono ,Bambang Sutejo, Arum, Zeni Putri Sanjaya, Siti Mutiara Barokah, Rien Gusmi Marissa, Resa Dwi Cahyani ,Risa Alufha, Fikral Miftahul, Dwi Saktia Ningrum, Alfiski K. Amalia, Anisa Chairiah, Pungki Wahana Putra, Ferlita Rora Sumeta, Cahaya Barunawati terimakasih kawan.


(11)

Martaliza, Yudho Suhendro terimakasih atas doa dan perjuangan kita.

10. Mas Jaya, Mbak Eva, Pak Heru, dan seluruh Staf Kampus Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Universitas Lampung atas dukungan serta partisipasinya.

11. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis berharap semoga amal kebaikan mereka diterima oleh Allah SWT, dan akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda, dan diberi kebahagiaan dunia maupun di akhirat kelak. Harapan penulis semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Mei 2015 Penulis


(12)

HALAMAN JUDUL ABSTRAK

ABSTRACT

HALAMAN PERSETUJUAN RIWAYAT HIDUP

MOTTO

PERSEMBAHAN SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan penelitian ...6

1.4 Manfaat Penelitian ...7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran ...9

2.1.1 Metode Pembelajaran ...9

2.1.2 Pembelajaran kooperatif ...10

2.2 Model PembelajaranQuantum Learning...10

2.2.1 Kelebihan Dan Kelemahan Model PembelajaranQuantum Learning...11

2.2.2 Sintaks Model PembelajaranQuantum Learning...13

2.2.3 Implementasi Pembelajaran Tari BedanaDengan Menggunakan Model Quantum Learning...13

2.3 Ekstrakurikuler...14

2.3.1 Pengertian KegiatanEkstrakurikuler...15

2.3.2 Tujuan dan Ruang Lingkup KegiatanEkstrakurikuler...15

2.3.3 Jenis KegiatanEkstrakurikuler...15

2.3.4 Prinsip-prinsip programEkstrakurikuler...16

2.3.5 Langkah-langkah Pelaksanaan KegiatanEkstrakurikuler ...16

2.4 Aktivitas Belajar...17

2.4.1 Belajar Gerak ...17

2.5 Tari Bedana... 18

2.5.1 Ragam GerakTari Bedana ...20

2.5.2 Pengertian Kemampuan GerakTari Bedana...38


(13)

3.1.1 Langkah-langkah Desain Penelitian ... 40

3.2 Sumber Data ...41

3.3 Teknik pengumpulan Data ...41

3.3.1 Observasi ...41

3.3.2 Wawancara ...42

3.3.3 Dokumentasi...42

3.3.4 Tes Praktik...42

3.3.5 Nontes...47

3.4 Instrumen Penelitian ...55

3.5 Teknik Analisis Data ...56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...58

4.1.1 Identitas Sekolah ...58

4.1.2 Visi Misi Sekolah ...59

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan ...62

4.2.1 Laporan Hasil Penelitian Pendahuluan ...62

4.2.2 Pertemuan Pertama ...64

4.2.3 Pertemuan Kedua ...79

4.2.4 Pertemuan Ketiga ...95

4.2.4.1 Pembahasan Instrumen (Rata-rata Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum Learning)...110

4.2.5 Pertemuan Keempat ...112

4.2.6 Pertemuan Kelima ...116

4.2.6.1 Pembahasan Instrumen Nontes (Rata-rata Aktivitas Siswa) ...120

4.2.7 Pertemuan Keenam...122

4.2.7.1 Pembahasan Instrumen Tes Praktik 1 dan 2 (Rata-rata Tes Praktik 1 dan 2 Berdasarkan Kode Sampel) ...125

4.3 Pembahasan ...127

4.3.1 Implementasi PembelajaranTari Bedanadengan Menggunakan Model Quantum Learning...128

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...134

5.2 Saran ...136

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

Tabel 2.1 Ragam GerakTari Bedana...20

Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Tes Praktik (Individu) 1...43

Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Tes Praktik (Individu) 2 ...45

Tabel 3.3 Penentuan Patokan dengan Skala Lima ...47

Tabel 3.4 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa ...48

Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunkan Model Quantum Learning...50

Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ...53

Tabel 3.3 Penentuan Patokan dengan Skala Lima ...57

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, Bentuk GerakKhesek Gantung ...66

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, Bentuk GerakKhesek Injing ...67

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, Bentuk GerakAyun...69

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa ...71

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum Learning...73

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, Bentuk GerakAyun Gantung ...80

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, Bentuk GerakHumbak Muloh...82

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, Bentuk GerakBlitut...85

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa ...87

Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum Learning...90

Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, Bentuk GerakJimpang...97

Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, Bentuk GerakGelek ...99

Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, Bentuk GerakTahtim...101

Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa ...102

Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum Learning ...105

Tabel 4.16 Rata-rata Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum Learning ...111

Tabel 4.17 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa...112

Tabel 4.18 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa ...117

Tabel 4.19 Rata-rata Aktivitas Siswa ...121

Tabel 4.20 Hasil Pengamatan Tes Praktik 2...122

Tabel 4.21 Nilai Rata-rata Siswa Dalam Memeragakan Ragam Gerak Tari Bedana Berdasarkan Lembar Pengamatan Tes Praktik 1 dan 2 ...126

Tabel 4.22 Pencapaian Rata-rata Penerapan ModelQuantum LearningDalam PembelajaranTari BedanaBerdasarkan Indikatornya ...129

Tabel 4.23 Pencapaian Kemampuan Rata-rata Siswa dalam Memeragakan Ragam GerakTari BedanaBerdasarkan Indikatornya ...132


(15)

Lampiran 1

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Pertama...138

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Kedua ...143

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Ketiga ...149

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Keempat ...155

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Kelima ...158

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Keenam...161

Lampiran II Lembar Pengamatan Tes Praktik 1 Yaitu Bentuk Gerak Siswa Kelas Ekstrakurikuler Tari di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung...164

Lembar Pengamatan Tes Praktik 2 Kelas Ekstrakurikuler Tari SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung...165

Lembar Pengamatan Nilai Tes Praktik Siswa...166

Nilai Tes Praktik Siswa Menggunakan Penentuan Patokan Dengan Penghitungan Skala Lima...167

Pengamatan Aktivitas Siswa Menggunakan Penentuan Patokan Dengan Penghitungan Persentase Untuk Skala Lima ...168

Penilaian Aktivitas Siswa Menggunakan Penentuan Patokan Dengan Penghitungan Persentase Untuk Skala Lima...168

Lembar Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Model Quantum Learning...169

Penilaian Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum Learning ...169

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru...170

Lampiran III Busana Dan AksesorisTari Bedana...173


(16)

Diagram 4.1 Ragam GerakKhesek Gantung...66

Diagram 4.2 Ragam GerakKhesek Injing ...68

Diagram 4.3 Ragam GerakAyun ...70

Diagram 4.4 Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Pertama...72

Diagram 4.5 Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum LearningPada Pertemuan Pertama ... 76

Diagram 4.6 Ragam GerakAyun Gantung ...81

Diagram 4.7 Ragam GerakHumbak Muloh ...84

Diagram 4.8 Ragam GerakBlitut ...86

Diagram 4.9 Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua...89

Diagram 4.10 Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum LearningPada Pertemuan Kedua ... 92

Diagram 4.11 Ragam GerakJimpang...98

Diagram 4.12 Ragam GerakGelek... 100

Diagram 4.13 Ragam GerakTahtim... 101

Diagram 4.14 Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Ketiga ...104

Diagram 4.15 Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum LearningPada Pertemuan Ketiga... 107

Diagram 4.16 Rata-rata Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum Learning... 111

Diagram 4.17 Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Keempat ...114

Diagram 4.18 Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kelima...118

Diagram 4.19 Rata-rata Aktivitas Siswa...121

Diagram 4.20 Pengamatan Tes Praktik 2...123

Diagram 4.21 Nilai Rata-rata Siswa Dalam Memeragakan Ragam GerakTari BedanaBerdasarkan Lembar Pengamatan tes Praktik 1 dan 2 ...126


(17)

1.1 Latar Belakang

Pada pasal 1 ayat 2 UU RI No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena melalui pendidikan akan terbentuk manusia yang terampil dan berkualitas. Untuk itulah bangsa Indonesia mengupayakan


(18)

pembangunan pendidikan yang terarah dan terpadu serta sejalan dengan pembangunan dibidang lainnya. Berbagai upaya pembaharuan telah dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, baik pembaharuan yang menyangkut kurikulum maupun peningkatan kualitas tenaga pendidik.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa (Suryosubroto,2009: 287).

Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru(Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono,2006: 2010). Sedangkan pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar di lakukan oleh peserta didik atau murid.

UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang di bangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat


(19)

meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang di pergunakan sebagai dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran seperti buku-buku, film, komputer, kurikuler dan lain-lain(Joyce dan Weil dalam Trianto 1992: 4). Seorang guru sebaiknya merancang pembelajaran yang baik sehingga siswa dapat meresap mati dengan maksimal dan guru dapat menimbulkan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan sehingga siswa tidak menjadi kaku dalam belajar. Terdapat banyak model pembelajaran yang salah satunya adalah model pembelajaranQuantum Learning.

Pembelajaran kuantum merupakan terjemahan dari bahasa asing yaitu Quantum Learning.Quantum Learningadalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat (Bobbi DePorter & Mike Hernacki, 2011:16). Model pembelajaran ini sederhana namun dapat bermanfaat dan dapat di gunakan pada mata pelajaran praktik seperti seni budaya yang mencakup seni tari.


(20)

Seni tari merupakan gerak tubuh manusia yang terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi manusia yang di dalamnya terdapat unsur keindahan gerak, ketepatan irama dan ekspresi(Mustika, 2012:22). Seni tari sebagai ekpresi manusia yang bersifat estetis merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam masyarakat yang penuh makna (meaning).keindahan tari tidak hanya keselarasan gerakan-gerakan badan dalam ruang dengan diiringi musik tertentu, tetapi seluruh ekspresi itu harus mengandung maksud-maksud tari yang di bawakan(Hadi 2007:13). Tari dapat di golongkan menjadi tarian tradisional dan tarian kreasi. Tari tradisional adalah tarian yang berasal dari daerah yang memiliki makna tertentu dan menjadi sebuah identitas sebuah daerah, seperti tari Bedana yang berasaal dari Lampung. Tari Bedana merupakan tarian khas daerah Lampung yang menggambarkan pergaulan daerah Lampung. Pada awalnyatari Bedanadi bawa oleh para pedagang dari Gujarat Arab dan Timur Tengah yang ingin menyebarkan agama islam(Firmansah,Hasan,dan Kamsadi:1996:3). Seiring dengan perkembangan zaman tari Bedana beralih fungsi menjadi tarian muda-mudi masyarakat Lampung.Tari Bedanajuga banyak di pelajari sekolah-sekolah di Lampung.

SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah di Bandar Lampung yang menerapkan pembelajaran tari ekstrakurikuler di sekolah. Kegiatan ekstrkurikuler adalah kegiatan pembelajaran tambahan di sekolah dengan tujuan untuk menyalurkan minat dan bakat siswa


(21)

dalam berbagai bidang, misalnya, olah raga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan kepramukaan di selenggarakan di sekolah. Penelitian ini di fokuskan pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung karena minat pada ekstrakurikuler pada seni budaya khususnya tari di SMA AL-AZHAR 3 masih rendah, siswa cenderung beranggapan bahwa mempelajari tari tradisi itu sangat membosankan dan ragam gerak dalam tari tradisi sangat monoton. Hal tersebut yang menjadi permasalahan nya. Di samping itu model pembelajaran yang kurang bervariasi menjadi bagian faktor utama yang membuat siswa kurang berminat mengikuti ektrakurikuler tari.

Pembelajaran seni tari di ekstrakurikuler SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung sudah mengajarkan tari bedana namun tarian yang menggambarkan pergaulan muda-mudi Lampung ini masih sangat sedikit siswa yang mau mempelajarinya, ragam gerak pada tari bedana tidak sulit untuk dipelajari siswa seharusnya siswa dapat mempelajarinya dengan baik.

Dari permasalahan tersebut yang menjadi faktor utamanya adalah model pembelajaran, yang hanya berpusat kepada guru sehingga siswa kurang aktif karna tidak di libatkan dalam pembelajaran maka di butuhkan model pembelajaran yang dapat di gunakan untuk membantu proses pembelajaran yang maksimal agar mendapatkan hasil yang di inginkan.


(22)

Berdasarkan permasalahan tersebut, di butuhkan penelitian yang berjudul

“Penerapan model pembelajaran Quantum Learningdalam pembelajaran tari bedana di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung tahun pelajaran

2014/2015”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas, maka dapat di rumuskan masalah yaitu, yaitu:

1.2.1 Bagaimanakah penerapan model pembelajaranQuantum

Learning dalam pembelajaran tari bedana pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 ?

1.2.2 Bagaimanakah hasil pembelajarantari bedanadengan

menggunakan model pembejaran Quantum Learning dalam pembelajarantari bedana pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 ?

1.3 Tujuan Penelitian

berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian pada penelitian ini yaitu:

1.3.1 Mendiskripsikan penerapan model pembelajaranQuantum Learning dalam pembelajaran tari bedana di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015.


(23)

menggunakan model pembelajaranQuantum Learning di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritik maupun praktik, yaitu sebagai berikut:

1.4.1 Hasil penelitian ini dapat menjadi model pembelajaran yang dapat memecahkan masalah belajar siswa dalam bentuk keterampilan dan membutuhkan pemahaman dan latian. 1.4.2 Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat merangsang siswa dalam

pemahaman dan mempertajam daya ingat.

1.4.3 Bagi guru, hasil penelitian ini menjadi gambaran bahwa jenis Pembelajaran kooperatif menuntut partisipasi siswa untuk tahu, menciptakan suasana senang dalam belajar ,meningkatkan kreatifitas siswa dan bermanfaat meningkatkan dalam pengajaran seni budaya khususnya seni tari.

1.4.4 Bagi kepala sekolah, sebagai masukan bahan pertimbangan Pendekatan model pembelajaran untuk pembelajaran seni tari di sekolah.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dipaparkan, maka perlu ada ruang lingkup penelitian, yaitu:


(24)

1.5.1 Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Quantum Learning pada pembelajaran tari bedana pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung.

1.5.2 Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X, XI, XII yang mengikuti kegiatan ektrakurikuler tari tahun pelajaran 2014/2015 berjumlah 12 siswa.

1.5.3 Tempat penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung.

1.5.4 Waktu penelitian


(25)

2.1 Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik (guru) dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai suatu proses yang dibangun oleh guru sebagai untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran (Sagala,2011:62).

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid (Sagala, 2011:61)

2.1.1 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran (Uno, 2010:2).


(26)

Pembelajaran kooperatif dapat di definisikan sebagai pembentukan kelompok kecil agar para pelajar dapat bekerja sama untuk memaksimalkan proses pembelajaran masing-masing dan pembelajaran satu sama lain (Smith, 1996:7).

2.2 Model PembelajaranQuantum Learning

Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dengan cara berkelompok-kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Dalam pembelajaran ini tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang di lakukan antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa (Rusman, 2011:202).

Quantum Learning adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang di gunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitas SuperCamp. Diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelerated Learning (Lozanov), Multiple Intelligences (Gardner), Neuro-Linguistic Programming (Grinder dan Bandler),Experiential Learning(Hahn),Socratic Inquiry,Cooperative Learning (Johnson dan Johnson), danElements of Effective Instruction(Hunter),Quantum Learning merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket yang multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kempuan murid untuk berprestasi. Sebagai pendekatan belajar yang segar, mengalir, praktis, dan mudah diterapkan.

Model pembelajaranQuantum Learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat,


(27)

bermanfaat. Quantum Learning ini berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun memberikan sugesti positif atau negatif. Tokoh utama di balik Quantum Learning adalah Bobbi DePorter. Ia adalah perintis, pencetus dan pengembang utamaQuantum Learning.

2.2.1 Kelebihan dan Kelemahan dari model pembelajaranQuantum Learning :

(a.) Kelebihan model pembelajaran Quantum Learning (Bobbi DePorter & Mike Henarki 2011:18-19),yaitu:

1. Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.

2. Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis 3. Pembelajaran kuantum lebih konstruktivis(tis)

4. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna.

5. Pembelajaran kuantum sangatmenekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.

6. Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang di buat-buat.


(28)

kebermutuan proses pembelajaran.

8. Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.

9. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan dalam hidup, dan prestasi fisikal atau material.

10. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran.

11. Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.

12. Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.

(b) Kelemahan

1. Membutuhkan pengalaman yang nyata

2. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam

Belajar.

3. Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa

Serta karakteristik yang terdapat pada siswa, karena pembelajaran membutuhkan konsep yang matang dan lebih terarah.


(29)

TANDUR :

1. Tumbuhkan

Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya Bagiku”

(AMBAK), dan manfaatkan kehidupan belajar. 2. Alami

Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat di mengerti semua pelajar.

3. Namai

Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah

“masukan”.

4. Demonstrasikan

Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu”.

5. Ulangi

Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”.

6. Rayakan

Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

2.2.3 Implementasi Pembelajarantari bedanaDengan Menggunakan ModelQuantum Learning:


(30)

2. Memberi pertanyaan kepada siswa mengenai cakupan tari bedana.

- Kegiatan inti

1. Pembelajaran di awali dengan pemanasan

2. Guru mengajari ragam geraktari bedanasecara bertahap 3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

4. Guru memberi tugas siswa untuk menghafal dan memahami ragam gerak yang telah di berikan

5. Guru memberi waktu seluruh siswa untuk berdiskusi dan berlatih bersama kelompoknya

6. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil latihan ragam gerak yang telah diajarkan bersama kelompoknya

7. Memberikan pujian dan masukan kepada siswa 8. Pengambilan nilai kelompok

9. Guru memberi apresiasi kepada siswa

2.3 Ekstrakurikuler

2.3.1 Pengertian kegiatanekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa. Kegiatan Ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya, olah raga, kesenian, berbagai macam


(31)

biasa (Suryosubroto, 2009: 286).

2.3.2 Tujuan dan Ruang Lingkup kegiatanekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman belajar memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah (Suryosubroto, 2009: 287) adalah:

1. Kegiatan Ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotor;

2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif;

3. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

Jadi, ruang lingkup kegiatan Ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan dapat mendukung program intrakurikuler.

2.3.3 Jenis KegiatanEkstrakurikuler

Jenis-jenis kegiatan Ekstrakurikuler dapat dibagi menjadi dua jenis (Suryosubroto, 2009: 290), yaitu

1. Kegiatan Ekstrakurikuler yang bersifat atau berkelanjutan, yaitu jenis kegiatan Ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus selama satu periode tertentu. Untuk menyelesaikan satu program kegiatanEkstrakurikulerini biasanya diperlukan waktu yang lama.


(32)

kegiatanEkstrakurikuler yang dilaksanakan waktu-waktu tertentu saja.

2.3.4 Prinsip-prinsip programEkstrakurikuler

Prinsip-prinsip programEkstrakurikuler (Suryosubroto, 2009: 291) adalah 1. Semua murid, guru dan personel administrasi hendaknya ikut serta

dalam usaha meningkatkan program; 2. Kerjasama dalam tim adalah fundamental;

3. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan; 4. Prosesnya adalah lebih penting dari pada hasil

5. Program hendaknya cukup konprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan dan minat siswa;

6. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah; 7. Prograam harus dinilai berdasarkan sumbangannya pada nilai-nilai

pendidikan di sekolah dan efisiensi pelakanaannya;

8. Kegitan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya bagi pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid;

9. Kegiatan Ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai integral dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, tidak sekedar tambahan atau sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.

2.3.5 Langkah-langkah Pelaksanaan KegiatanEkstrakurikuler

Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler (Suryosubroto, 2009: 292) adalah :


(33)

perseorangan atau kelompok ditetapkan oleh sekolah berdasarkan minat siswa, tersedianya fasilitas yang diperlukan serta adanya guru atau petugas untuk itu, bilamana kegiatan trsebut memerlukannya.

2. Kegiatan yang direncanakan untuk diberikan kepada siswa hendaknya diperhatikan keselamatannya dan kemampuan siswa serta kondisi sosial budaya setempat.

2.4 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru , sedangkan pandangan ilmu jiwa modern aktivitas didominasi oleh siswa, kemudian untuk aktivitas belajar dapat digolongkan dalam beberapa klasifikasi antara lain:visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activitiesdan emotional activities (Sadirman, 2011: 101).

2.4.1 Belajar Gerak

Gerak dalam tari adalah bahasa yang dibentuk menjadi pola-pola gerak dari seorang penari. Prinsip yang sangat penting dalam bentuk gerak mengandung pengertian menjadi satu yang utuh. Kesatuan aspek-aspek gerak, ruang, dan waktu yang hadir dalam tari (Hadi, 2007: 25).


(34)

bimbingan seorang guru agar mencapai hasil belajar yang optimal. Siswa dapat mempraktikan gerak atau menari dengan tepat sesuai dengan tugas yang disampaikan melalui media berupa kertas, siswa melakukan gerak itu sendiri lalu didiskusikan dengan pasangan, guru mengarahkan gerak dengan tepat dan dengan teknik yang benar sehingga pembelajaran gerak akan memperoleh hasil yang baik.

2.5 Tari Bedana

Tari merupakan gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari (Soeryodiningrat dalam Mustika, 2012:22).

Tari Bedana adalah tari tradisional yang hidup dan berkembang di daerah Lampung yang merupakan pencerminan tata kehidupan masyarakat yang harus dipelihara, dibina, dan dikembangkan. Tari Bedana merupakan tari tradisional kerakyatan daerah Lampung sebagai perwujudan simbolis adat istiadat, agama, etika yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat. Diperkirakan pada awalnyatari Bedanaditarikan oleh pria yang dibawa oleh kaum pedagang atau para pemuka agama Islam dari Gujarat maupun dari Timur Tengah yang berfungsi untuk syiar agama Islam (Firmansyah, Hasan, dan Kamsadi, 1996:3).

Tari Bedana yang pada awalnya sebagai sarana syiar agama islam mengalami pergeseran fungsi menjadi tari pergaulan sebagai sarana hiburan. Perkembangan zaman juga memengaruhi penari Bedana, kaum wanita sudah mulai menarikan


(35)

dengan wanita.

Tari bedana hidup dan berkembang di daerah Lampung seiring dengan masuknya agama Islam, tidak mengherankan jika di daerah lain di Indonesia ada yang memiliki kesamaan baik ragam maupun geraknya, serta memiliki fungsi yang sama sebagai tari pergaulan. Di daerah Sumatra bagian timur termasuk Kalimantan Barat, tari ini terkenal dengan Zapin atau Jepen, di daerah Sumatra Selatan dan Bengkulu dengan tari Dana, sedangkan di Indonesia bagian timur seperti Nusa Tenggara Barat dan Maluku tari ini dikenal dengan nama tari Dana-Dini(Firmansyah, Hasan, dan Kamsadi, 1996:3).

Gerak dasar tari bedanadimulai dengan salam diakhiri pula dengan salam yang mana setiap gerakan dilakukan dengan sopan dan santun disertai dengan kelembutan yang diibaratkan ketika kaki melangkah tidak membuat kusut tikar atau karpet yang dipakai sebagai alas mereka menari. Makna filosofis yang terkandung dari gerak tari Bedana melambangkan sebagai bentuk dari kepedulian dengan lingkungan, hal ini dapat dilihat dari gerak pembuka.

Penari mengawali dengan tahtim kemudian memberi salam dan melangkah maju dan mundur. Langkah dan gerak tari berikutnya memasuki penyampaian misi dari tari yaitu ajaran dan nasehat kehidupan yang berasal dari agama Islam. Sedangkan keseluruhan gerak melambangkan falsafah tentang kehidupan. Penari bedana dapat pria, wanita saja atau berpasangan dengan jumlah yang tidak terikat. Gerak tari Bedana harus disertakan dengan ekspresi, agar dapat


(36)

unsur geraknya.

2.5.1 Ragam GerakTari Bedana Tabel 2.1

Ragam GerakTari Bedana

No Nama Gerak Foto Deskripsi Gerak

1 Tahtim

1 2 3 4

5 6 7 8

1. Kaki kanan melangkah ke depan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan dengan ekspresi senyum. 2. Kaki kiri

melangkah ke depan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan dengan ekspresi senyum. 3. Kaki kanan

melangkah ke depan dengan sedikit mendak (merendah), tangan kanan memutar ke depan, pandangan


(37)

depan dan tersenyum. 4. Mundur kaki kiri,

tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki),dan membalik-kan badan ke kiri dan tersenyum. 5. Langkah kaki

kanan dengan sedikit mendak (merendah), tangan kanan memutar ke depan, pandangan

mengarah ke depan dan tersenyum.

6. Membalikan badan ke kiri angkat kaki kanan jinjit, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan dengan ekspresi senyum. 7. Maju kaki kiri

badan merendah kaki kanan jinjit, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan


(38)

depan dengan ekspresi senyum. 8. Menarik kaki

kanan ke sebelah kiri diteruskan dengan berjinjit (perem- puan), tangan dengan sikap sembah, sikap badan menghadap ke depan dan tersenyum. 2 Khesek Gantung

1 2 3 4

1. Langkah kaki kanan ke depan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan dengan ekspresi senyum. 2. Langkah kaki kiri,

tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan dengan ekspresi senyum. 3. Ayunkan kaki

kanan ke samping kanan dengan sikap kaki jinjit, sikap tangan disikukan ke arah kanan sejajar bahu, badan tegak


(39)

tersenyum. 4. Sikap kaki kanan

ditekuk ke depan disikukan rata-rata air, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), sikap badan tegak dan tersenyum. 3 Khesek Injing

1 2 3 4

1. Langkah kaki kanan ke depan, langkah kaki kanan ke depan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan dengan ekspresi senyum. 2. Langkah kaki kiri,

langkah kaki kanan ke depan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan dengan ekspresi senyum. 3. Sikap kaki kanan

jinjit dan diletakkan di samping kaki kiri, sikap tangan kimbang, sikap


(40)

pandangan mengarah ke bawah atau menunduk dan tersenyum. 4. Sikap kaki kanan

dibuka ke samping kanan, tangan kanan menyiku sejajar bahu, pandangan kembali menghadap ke depan dan tersenyum. 4 Ayun

1 2 3 4

1. Langkah kaki kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan dengan ekspresi senyum. 2. Langkah kaki kiri

ke arah diagonal kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 3. Mundur kaki

kanan, tangan dengan sikap kimbang


(41)

5 6 7 8 lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 4. Angkat kaki kiri

lalu diayunkan ke atas, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 5. Langkah kaki kiri,

tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 6. Langkah kaki

kanan ke arah diagonal kiri, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti


(42)

ekspresi senyum. 7. Mundur kaki kiri,

tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum.

8. Angkat kaki kanan lalu diayunkan ke atas, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 5 Ayun Gantung

1 2 3 4

1. Langkah kaki kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan dengan ekspresi senyum. 2. Langkah kaki kiri

ke arah diagonal kanan, tangan dengan sikap kimbang


(43)

5 6 7 8 lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 3. Mundur kaki

kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum.

4. Angkat kaki kiri lalu diayunkan ke atas rata-rata air, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 5. Kaki diayunkan ke

bawah, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan


(44)

depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 6. Kaki diayunkan ke

atas, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 7. Kaki diayunkan ke

bawah, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 8. Kaki diayunkan ke

atas, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan menghadap ke depan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum.


(45)

1 2 3 4

5 6 7 8

melangkah ke arah kanan, tangan

berbentuk ‘L’ ke

arah kanan dengan telapak tangan mengarah ke atas dengan jari dibuka hingga ke atas bahu, sikap badan mengikuti arah kaki dan tersenyum. 2. Kaki kiri

melangkah mengikuti di belakang kaki kanan lalu berjinjit, tangan

berbentuk ‘L’ ke

arah kanan hingga dibawah bahu dengan telapak tangan mengarah ke atas dengan jari jempol dan tengah bertemu, sikap badan mengikuti arah kaki dan tersenyum. 3. Kaki kanan

melangkah ke arah kanan, tangan

berbentuk ‘L’ ke

arah kanan dengan posisi di atas bahu dengan telapak tangan mengarah kebawah dan jari tengan dan jempol bertemu , sikap badan mengikuti arah kaki dan tersenyum. 4. Kaki kiri

melangkah mengikuti di


(46)

kanan lalu berjinjit, tangan

berbentuk ‘L’ ke

arah kanan hingga sejajar bahu dengan telapak tangan mengarah ke depan dan mengarah ke kanan, sikap badan mengikuti arah kaki dan tersenyum. 5. Kaki kiri

melangkah ke arah kiri, tangan

berbentuk ‘L’ ke

arah kiri dengan telapak tangan mengarah ke atas dengan jari dibuka hingga ke atas bahu, sikap badan mengikuti arah kaki dan tersenyum. 6. Kaki kanan

melangkah mengikuti di belakang kaki kiri lalu berjinjit, tangan berbentuk

‘L’ ke arahkiri hingga dibawah bahu dengan telapak tangan mengarah ke atas dengan jari jempol dan tengah

bertemu, sikap badan mengikuti arah kaki dan tersenyum. 7. Kaki kiri

melangkah ke arah kiri, tangan


(47)

arah kiri dengan posisi di atas bahu dengan telapak tangan mengarah kebawah dan jari tengan dan jempol bertemu , sikap badan mengikuti arah kaki dan tersenyum. 8. Kaki kanan

melangkah mengikuti di samping kaki kiri lalu berjinjit, tangan berbentuk

‘L’ ke arahkiri hingga sejajar bahu dengan telapak tangan mengarah ke depan dan mengarah ke kanan, sikap badan mengikuti arah kaki dan tersenyum. 7 Gelek

1 2 3 4

1. Angkat lalu

mengayunkan kaki kanan ke atas, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 2. Langkah kaki

kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan


(48)

5 6 7 8

Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 3. Langkah kaki kiri,

tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 4. Langkah kaki

kanan membuka ke arah kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 5. Mundur kaki kiri,

tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 6. Langkah kaki

kanan menyilang kaki kiri depan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan


(49)

sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 7. Langkah kaki kiri,

tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 8. Kaki kanan

merapat kaki kiri kemudian berjinjit. tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan ke depan dengan ekspresi senyum. 8 Belitut

1 2 3 4

1. Langkah kaki kiri menyilang kaki kanan ke samping kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 2. Kaki kanan

membuka ke samping kanan, tangan dengan


(50)

5 6 7 8 (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum.

3. Langkah kaki kiri menyilang kaki kanan ke samping kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 4. Kaki kanan

membuka ke samping kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 5. Langkah kaki kiri

ke arah kiri, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan


(51)

kaki dengan ekspresi senyum. 6. Langkah kaki

kanan berputar ke arah kiri, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum.

7. Langkah kaki kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 8. Jinjit kaki kiri di

samping kaki kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mendak (merendah) mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. Kemudian diikuti gerakan ke samping kiri.


(52)

9 Jimpang

1 2 3 4

5 6 7 8

1. Langkah kaki kanan ke arah diagonal kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 2. Langkah kaki kiri,

tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum.

3. Mundur kaki kanan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 4. Langkah kaki kiri,

tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah


(53)

ekspresi senyum. 5. Langkah kaki

kanan berputar ke arah kiri belakang, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 6. Langkah kaki kiri

menghadap ke belakang, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 7. Langkah kaki

kanan berputar ke arah kiri menghadap ke depan, tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan mengikuti arah kaki dengan ekspresi senyum. 8. Angkat kaki kiri

merapat kaki kanan dengan kaki


(54)

tangan dengan sikap kimbang (mengepal dan lemah gemulai sesuai dengan langkah kaki), Sikap badan ke arah depan dengan ekspresi senyum. Dokumentasi: (Devielia, November 2014)

2.5.2 Pengertian Kemampuan gerakTari Bedana

Kemampuan adalah kecakapan atau potensi seorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang. Kemampuan gerak tari bedana dalam penelitian ini adalah hasil proses belajar tari Bedana. Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar padaEkstrakurikuler khususnya seni tari berkenaan dengan hasil belajar tari bedana yaitu melihat sejauh mana kemajuan belajar siswa dalam proses pembelajaran tariBedana.

2.6 Evaluasi Belajar

Evaluasi belajar merupakan suatu komponen dalam sistem pengajaran, sedangkan sistem pengajaran itu sendiri merupakan implementasi kurikulum, sebagai upaya untuk menciptakan belajar di kelas. Fungsi utama evaluasi dalam kelas adalah untuk menentukan hasil-hasil urutan pengajaran. Hasil-hasil dicapai langsung berkaitan dengan penguasaan tujuan-tujuan yang menjadi target. Selain itu, evaluasi menempati kedudukan penting dalam rancangan kurikulum dan


(55)

guru, strategi pengajaran khusus, materi kurikulum dan prinsip-prinsip belajar untuk diterapkan dalam pengajaran. Tujuan evaluasi untuk memperbaiki pengajaran dan penguasaan tujuan tertentu dalam kelas. Fungsi evaluasi adalah mengumpulkan informasi akurat tentang input dan output pembelajaran disamping proses pembelajaran itu sendiri, dengan evaluasi dapat diketahui sejauh mana siswa mengalami kemajuan dalam proses belajar setelah mengalami pembelajaran (Hamalik, 2011: 145).


(56)

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu penerapan model pembelajaran Quantum Learning pada pembelajarantari bedanadi SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung maka metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar (Mustofa dan Thobroni, 2011: 59). Dipilihnya metode deskriptif kualitatif karena peneliti kualitatif bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi (reciprocal/interaksi) (Sugiyono, 2012: 11).

Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran Quantum Learning dan hasil belajar siswa pada pembelajaran tari bedanapada kegiatanEkstrakurikulertari SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung.

3.1.1 Langkah-langkah Desain Penelitian

Pertama menerapkan model pembelajaran Quantum Learning pada pembelajaran tari bedana. Kedua menjelaskan proses belajar tari bedana dengan menggunakan lembar pengamatan tes praktik 1 yaitu bentuk gerak tari bedana. Ketiga menjelaskan aktivitas siswa menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa. Keempat menjelaskan


(57)

lakukan oleh guru menggunakan lembar pengamatan aktivitas guru. Kelima menjelaskan hasil proses belajartari bedana dengan menggunakan lembar pengamatan tes praktik 2 yaitu hafalan urutan gerak dan ketepatan gerak dan musik, menjelaskan hasil aktivitas siswa dan aktivitas guru yang kemudian dibuat kesimpulan menggunakan persentase dengan skala lima.

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalahtari bedana,guru seni budaya sekaligus pelatih tari dalam kegiatanEkstrakurikuler di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung dan siswa yang mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler tari kelas X, XI, XII yang seluruhnya berjumlah 12 siswa perempuan untuk memperoleh data tentang proses pembelajarantari Bedanadengan menggunakan modelQuantum Learning.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik dan nontes.

3.3.1 Observasi

Observasi dilaksanakan sebelum studi pendahuluan untuk mengetahui masalah yang akan diteliti, dan mengetahui keadaan subyek yang sebenarnya. Pengamatan atau observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis (Hadi dalam Sugiyono, 2012: 145). Observasi ini peneliti tidak partisipan atau terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang akan di amati, melainkan non partisipan. Peneliti mengamati guru yang mengaplikasikan pembelajaran Quantum Learning kepada orang yang akan di teliti.


(58)

kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung yang berjumlah 12 orang.

3.3.2 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2012:137). Wawancara dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dari informan yaitu guru seni budaya dan pembimbing kegiatanekstrakurikuleryang berupa pembelajaran tari.

3.3.3 Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, prasasti, dan sebagainya.

Penelitian ini dokumen yang dikumpulkan yaitu berupa tulisan, gambar, dan video. Setelah mendapatkan hasil peneltian dari observasi akan lebih akurat dengan didukung oleh catatan-catatan atau data mengenai penggunaan model pembelajaran Quantum Learning dalam pembelajaran tari bedana di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung. Penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan, berupa laporan maupun gambar.

3.3.4 Tes Praktik

Konsep tujuan pembelajaran yang menitikberatkan pada tingkah laku siswa (perbuatan) sebagai output siswa yang dapat diamati (Sagala, 2011: 25). Jenis tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menarikan tari bedana dengan kemampuan


(59)

Perolehan data tentang hasil belajar siswa digunakan instrumen yang berupa lembar pengamatan tes praktik, seperti yang di bawah ini.

Tabel 3.1

Lembar Pengamatan Tes Praktik (Individu) 1

No Aspek Ragam GerakTari bedana Skor

Maksimum

r1 r2 r3 r4 r5 r6 r7 r8 r9

Bentuk Gerak a. Siswa mampu

memeragakan geraktari bedana dengan 3 ketentuan gerak dengan benar (kaki, tangan, dan sikap badan)

5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 b. Siswa mampu

memeragakan geraktari bedana dengan 1

kesalahan dari 3 ketentuan gerak yang telah ditentukan(kaki, tangan, dan sikap badan)

4 4 4 4 4 4 4 4 4

c. Siswa mampu memeragakan geraktari bedana dengan 2

kesalahan dari 3 ketentuan gerak yang telah ditentukan (kaki, tangan, dan sikap badan)

3 3 3 3 3 3 3 3 3

d. Siswa tidak mampu memeragakan geraktari bedana dengan 3 ketentuan gerak dengan


(60)

tangan, dan sikap badan)

Keterangan :

r1 = Tahtim r6 = Ayun

r2 = khesek Gantung r7 = Ayun Gantun

r3 = Khesek Injing r8 = Gelek

r4 = Khumbak Muloh r9 = Jimpang

r5 = Belitut

Setelah skor didapat maka dilakukan perhitungan akumulasi 9 ragam gerak untuk siswa berdasarkan aspek bentuk gerak yang akan dijadikan indikator dengan pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel lembar pengamatan tes praktik 1 yang memiliki skor maksimal 5. Selanjutnya, setelah skor siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut.

Nilai siswa= x skor ideal

Contoh siswa dengan kode WW memperoleh skor dari tes praktik 1 yaitu akumulasi dari 9 ragam gerak adalah 40. Untuk menghitung nilai skor yang diperoleh berdasarkan rumus perhitungan tes.

Nilai siswa= x 100 = 89.

Penilian tersebut untuk mengetahui nilai pada aspek bentuk geraktari Bedanadengan menggunakan rumus yang telah ditentukan, yang terdapat dalam lembar pengamatan tes praktik 1 yang memiliki skor maksimal 5. Dari contoh nilai siswa di dapat hasil 89 dengan rumus= x 100 = 89.


(61)

Tabel 3.2

Lembar Pengamatan Tes Praktik (Indivudu) 2

No. Aspek Deskriptor Skor Kriteria

1. Hafalan Urutan gerak

) Siswa mampu memeragakan 9 ragam geraktari bedanadari awal sampai akhir tanpa kesalahan

)

5 Baik sekali

) Siswa mampu memperagakan 8 ragam geraktari bedanaakan tetapi masih mengalami

kesalahan 1-2 kali pada sembilan ragam gerak

)

4 Baik

) Siswa mampu memperagakan 7 ragam geraktari bedanaakan tetapi masih mengalami

kesalahan 3-4 kali pada sembilan ragam gerak

)

3 Cukup

) Siswa mampu memperagakan 6 ragam geraktari bedanaakan tetapi masih mengalami

kesalahan 5-6 kali pada sembilan ragam gerak

)

2 Kurang

) Siswa tidak hafal kurang dari 6 ragam geraktari bedana sehingga siswa terlihat tidak tertib gerak dan tidak beraturan

1 Gagal

2. Ketepatan gerak dan musik

) Siswa mampu memeragakan 9 ragam geraktari bedanadengan tepat hitungan gerak dan musik

5

Baik sekali ) Siswa mampu memeragakan 8

ragam geraktari bedana1-2 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak.

)

4 Baik

) Siswa mampu memeragakan 7 ragam geraktari bedana3-4 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak.

)


(62)

raganm geraktari bedana5-6 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak.

)

2 Kurang

) Siswa mampu memeragakan kurang dari 6 ragam geraktari bedanalebih dari 6 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak.

)

1 Gagal

Total Skor Maksimum 10

Setelah skor didapat maka dilakukan perhitungan untuk siswa berdasarkan dua aspek yang akan dijadikan indikator penilaian yaitu hafalan ragam gerak dan ketepatan gerak dengan musik pada saat menari dengan pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel lembar pengamatan tes praktik 2 yang memiliki skor maksimal 10. Selanjutnya, setelah skor siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut.

Nilai siswa= x skor ideal

Contoh siswa dengan kode WW memperoleh skor dari tes praktik yaitu 9. Untuk menghitung nilai skor yang diperoleh berdasarkan rumus perhitungan tes.

Nilai siswa= x 100 = 90

Dapat di jabarkan bahwa contoh nilai siswa pada lembar tes praktik 2 diatas adalah 90 dengan rumus Nilai siswa= x 100 = 90

Hasil belajar geraktari bedanadapat diukur dengan lembar pengamatan tes praktik 1 dan 2 dengan total skor seluruhnya berjumlah 55 sehingga hasil belajar siswa dapat dilihat


(63)

Tabel 3.3

Penentuan Patokan Nilai dengan Skala Lima

Interval Nilai Tingkat kemampuan Keterangan

85-100 Baik sekali

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang

0-39 Gagal

(Arikunto, 2008:246).

Setelah skor didapat maka dilakukan perhitungan untuk siswa berdasarkan tiga aspek yang akan dijadikan indikator penilaian yaitu bentuk gerak dari 9 ragam gerak, hafalan ragam gerak dan ketepatan gerak dengan musik pada saat menari dengan pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel lembar pengamatan tes praktik yang memiliki skor maksimal 55. Selanjutnya, setelah skor siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut. Nilai siswa= x skor ideal

Contoh siswa dengan kode WW memperoleh skor dari tes praktik yaitu 50. Untuk menghitung nilai skor yang diperoleh berdasarkan rumus perhitungan tes.

Nilai siswa= x100 = 91

Dengan demikian, jika disandingkan dengan tolok ukur patokan dengan perhitungan persentase untuk skala lima maka WW mendapat persentase baik sekali.

3.3.5 Nontes

Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang aktivitas siswa dalam pembelajarantari bedanadi dalam kelompoknya, pengamatan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaranQuantum Learningdan aktivitas guru dalam mengajar dikelas dengan penerapan model pembelajaranQuantum Learningyang diamati pada


(64)

menggunakan model pembelajaranQuantum Learningdan aktivitas guru, sebagai berikut.

Tabel 3.4

Lembar Penilaian Aktivitas Siswa

No Aspek Diskriptor Skor Kriteria

1 Visual Activities

Seluruh siswa memerhatikan guru saat guru memberikan instruksi dan

menjelaskan tugas pada awal pembelajarantari bedana

5 Baik Sekali

Dari 12 siswa terdapat 1-3 siswa yang tidak memerhatikan guru saat guru memberikan instruksi dan menjelaskan tugas pada awal pembelajarantari bedana

4 Baik

Dari 12 siswa terdapat 4-6 siswa yang tidak memerhatikan guru saat guru memberikan instruksi dan menjelaskan tugas pada awal pembelajarantari bedana

3 Cukup

Dari 12 siswa terdapat 7-9 siswa yang tidak memerhatikan guru saat guru memberikan instruksi dan menjelaskan tugas pada awal pembelajarantari bedana

2 Kurang

Seluruh siswa tidak memerhatikan guru saat guru memberikan instruksi dan menjelaskan tugas pada awal pembelajarantari bedana

1 Gagal

2 Motor

Activities

Seluruh siswa memeragakan geraktari

bedana 5 Baik Sekali

Dari 12 siswa terdapat 1-3 yang

memeragakan geraktari bedana 4 Baik Dari 12 siswa terdapat 4-6 yang

memeragakan geraktari bedana 3 Cukup Dari 12 siswa terdapat 7-9 yang


(65)

memeragakan geraktari bedana

1 Gagal

3 Oral Activities

Seluruh siswa memberi pendapat saat berlatih bersama kelompoknya masing-masing

5 Baik Sekali Dari 12 siswa terdapat 1-3 yang tidak

memberi pendapat saat berlatih

bersama kelompoknya 4 Baik

Dari 12 siswa terdapat 4-6 yang tidak memberi pendapat saat berlatih

bersama kelompoknya 3 Cukup

Dari 12 siswa terdapat 7-9 yang tidak memberi pendapat saat berlatih

bersama kelompoknya 2 Kurang

Dari 12 siswa seluruhnya tidak memberi pendapat saat berlatih

bersama kelompoknya 1 Gagal

Total Skor Maksimum 15

Setelah skor aktivitas siswa didapat, maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai aktivitas berdasarkan tiga aspek yang akan dijadikan indikator penilaian aktivitas siswa yaitu visual activities, oral activities, dan motor activitiespada saat proses pembelajaran di kelas dengan pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel yaitu lembar penilaian aktivitas siswa yang memiliki skor maksimum 15. Selanjutnya, setelah skor aktivitas siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut.

Nilai siswa= x skor ideal

Lembar pengamatan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaranQuantum Learningdigunakan untuk mengecek dan melihat keefektifan penerapan model pembelajaran Quantum Learningpada pembelajarantari bedanadalam kegiatanEkstrakurikulerdi SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung.


(66)

Tabel 3.5

Instrumen Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan ModelQuantum Learning Dengan Sebutan TANDUR

No Aspek Keterangan Skor Kriteria

1 Tumbuhkan a. Seluruh siswa

memperhatikan guru saat di terangkan materitari bedana b. Dari 12 siswa terdapat 1-3

siswa yang tidak

memperhatikan guru saat di terangkan materitari bedana c. Dari 12 siswa terdapat 4-6

siswa yang tidak

memperhatikan guru saat di terangkan materitari bedana d. Dari 12 siswa terdapat 7-9

siswa yang tidak

memperhatikan guru saat di terangkan materitari bedana e. Seluruh siswa tidak mampu

memperhatikan guru saat di terangkan materitari bedana

5 4 3 2 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal

2 Alami a. Seluruh siswa memahami tentang materitari bedana yang di sampaikan oleh guru b. Dari 12 siswa terdapat 1-3

siswa yang tidak memahami tentang materitari bedana yang di sampaikan oleh guru c. Dari 12 siswa terdapat 4-6

siswa yang tidak memahami tentang materitari bedana yang di sampaikan oleh guru d. Dari 12 siswa terdapat 7-9

siswa yang tidak memahami tentangtari bedanayang di sampaikan oleh guru e. Seluruh siswa tidak

5 4 3 2 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal


(67)

bedanayang di sampaikan oleh guru

3 Namai a. Seluruh siswa mengetahui nama 9 ragam geraktari bedana

b. Dari 12 siswa terdapat 1-3 siswa yang tidak mengetahui nama 9 ragam geraktari bedana

c. Dari 12 siswa terdapat 4-6 siswa yang tidak mengetahui nama 9 ragam geraktari bedana

d. Dari 12 siswa terdapat 7-9 siswa yang tidak mengetahui nama 9 ragam geraktari bedana

e. Seluruh siswa tidak mengetahui nama 9 ragam geraktari bedana

5 4 3 2 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal

4 Demonstrasikan a. Seluruh kelompok

mempraktikkan hasil ragam geraktari bedana yang telah dipelajari di depan kelas b. Dari 4 kelompok terdapat 1

kelompok yang tidak mempraktikkan hasil ragam geraktari bedana yang telah dipelajari di depan kelas c. Dari 4 kelompok terdapat 2

kelompok yang tidak mempraktikkan hasil ragam geraktari bedana yang telah dipelajari di depan kelas d. Dari 4 kelompok terdapat 3

kelompok yang tidak mempraktikkan hasil ragam geraktari bedana yang telah dipelajari di depan kelas e. Seluruh kelompok tidak

5 4 3 2 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal


(68)

ragam geraktari bedana yang telah dipelajari di depan kelas

5 Ulangi a. Seluruh kelompok berlatih ragam geraktari bedana yang telah dipelajari bersama kelompoknya masing-masing b. Dari 4 kelompok terdapat 1

kelompok yang tidak berlatih ragam geraktari bedana yang telah dipelajari bersama kelompoknya

c. Dari 4 kelompok terdapat 2 kelompok yang tidak berlatih ragam geraktari bedana yang telah dipelajari bersama kelompoknya

d. Dari 4 kelompok terdapat 3 kelompok yang tidak berlatih ragam geraktari bedana yang telah dipelajari bersama kelompoknya

e. Seluruh kelompok tidak berlatih ragam geraktari bedanayang telah dipelajari bersama kelompoknya 5 4 3 2 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal

6 Rayakan a. Seluruh kelompok bertepuk tangan ketika kelompok lain telah menampilkan tari bedana yang telah dipelajari b. Dari 4 kelompok terdapat 1

kelompok yang tidak bertepuk tangan ketika melihat kelompok lain telah menampilkan tari bedana yang telah dipelajari

c. Dari 4 kelompok terdapat 2 kelompok yang tidak bertepuk tangan ketika melihat kelompok lain telah menampilkan tari bedana yang telah dipelajari

5 4 3 Baik Sekali Baik Cukup


(69)

d. Dari 4 kelompok terdapat 3 kelompok yang tidak bertepuk tangan ketika melihat kelompok lain telah menampilkan tari bedana yang telah dipelajari e. Seluruh kelompok tidak

bertepuk tangan ketika melihat kelompok lain telah menampilkan tari bedana yang telah dipelajari

2

1

Kurang

Gagal

Lembar pengamatan aktiviras guru digunakan untuk mengecek dan melihat kegiatan guru di dalam kelas. Guru berperan aktif dalam pembelajaran di dalam kelas, yang terangkai dalam urutan belajar di dalam kelas sehingga dapat terlihat efektif atau tidak modelQuantum Learningyang digunakan oleh guru dalam pembelajaran kelasEkstrakurikulertari di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung.

Tabel 3.6

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru (Kunandar, 2011: 97)

No Aspek yang dinilai P1 P2 P3 P4 P5 P6

I

II A.

B.

PRA PEMBELAJARAN 1. -Memeriksa kesiapan siswa 2. -Melakukan kegiatan apersepsi

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Tumbuhkan

-Menumbuhkan minat siswa sehingga termotivasi untuk belajar

-Menumbuhkan keceriaan siswa dalam belajar

3. -Menjelaskan apa manfaatnya siswa belajar tari bedana

Alami

-Menjelaskan tari bedana kepada siswa -Mengaitkan pengalaman guru terhadap materi yang di sampaikan kepada siswa -Memberikan penjelasan kepada siswa dengan menggunakan kata-kata yang mudah di mengerti siswa dengan suasana yang menyenangkan sehingga siswa menjadi antusias dan aktif


(70)

C.

D.

E.

F.

G.

Namai

-Memberikan kata kunci materi sehingga menumbuhkan partisipasi aktif siswa - Memancing pengetahuan siswa tentang tari bedana

Demonstrasikan

-Memberikan kesempatan siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu tentang tari bedana

-Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan tari bedana dengan pengetahuan yang dia tahu

Ulangi

-Penegasan ragam gerak pokok tari bedana

-Memberikan kesempatan siswa untuk berlatih bersama kelompoknya masing-masing

-Meluruskan gerak tari bedana yang di praktikkan siswa

Rayakan

-Pemberian apresiasi kepada siswa dengan tepuk tangan

Penutup

-Melakukan refleksi dengan membuat rangkuman materi dengan melibatkan siswa

-Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan dalam bentuk tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

Keterangan :

P.1 = Pertemuan Pertama P.4 = Pertemuan Keempat P.2 = Pertemuan Kedua P.5 = Pertemuan Kelima P.3 = Pertemuan Ketiga P.6 = Pertemuan Keenam


(71)

pembelajaran berlangsung tiap pertemuan. Apabila telah dilakukan maka kolom-kolom ini akan diberichek listsebagai penanda.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Hal ini dikarenakan pada observasi, wawancara, dokumentasi, catatan harian, tes praktik dan nontes dilakukan oleh peneliti itu sendiri.

1. Panduan Observasi

Lembar pengamatan (observasi) digunakan peneliti pada saat pengamatan, tentang hasil penguasaan materi tari bedana dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung.

2. Panduan Dokumentasi

Panduan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto-foto dan video yang menggunakan alat bantu kamera foto.

3. Lembar Pengamatan Tes Praktik

Lembar pengamatan tes praktik digunakan untuk memperoleh data terhadap hasil belajar tari bedana dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Lembar tes praktik yang digunakan instrumen yang berupa aspek-aspek penilaian yang sudah ditentukan.

4. Nontes

Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Quantum Learning, aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran tari bedana melalui penggunaan model pembelajaran Quantum Learning.


(72)

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau katagori. Data pada awal penelitian dan berlanjut terus sepanjang penelitian. Data-data yang terkumpul pada penelitian ini selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis disusun untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaranQuantum Learning dan hasil belajar pada pembelajaran tari bedana siswa kelas Ekstrakurikuler tari, SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung.

Langkah-langkah dalam analisis data antara lain:

1) Menerapkan model pembelajaran Quantum Learning pada pembelajaran tari bedana dalam kegiatan Ekstrakurikuler di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015;

2) Mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran tari bedana dengan menggunakan model pembelajaranQuantum Learning;

3) Menganalisis hasil tes tari bedana dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning yang dianalisis menggunakan lembar pengamatan tes praktik 1 dan 2 dengan baik dan benar;

4) Memberi nilai hasil tes praktik siswa, dengan mrnggunakan rumus presentasi sebagai berikut.

Nilai siswa= x skor ideal

5) Menentukan nilai hasil tes praktik yang diakumulasikan, kemudian diukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari bedana menggunakan tolak ukur sebagai berikut.


(1)

57

Tabel 3.3 Penentuan Patokan Nilai dengan Skala Lima Interval Nilai Tingkat

kemampuan Keterangan

85-100 Baik sekali

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang

0-39 Gagal

(Arikunto, 2008:246).

6) Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok yang sesuai untuk dianalisis;

7) Membuat kesimpulan dengan cara mengelola dan menganalisis data-data pada saat observasi, catatan lapangan, dokumentasi hasil tes praktik serta aktivitas siswa dan guru.


(2)

✁ ✂

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif kualitatif data pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa.

1. Proses penerapan modelQuantum Learningpada pembelajaran tari bedana dalam kegiatanEkstrakurikulertari dapat mempermudah siswa dalam mempelajari ragam gerak tari melalui 6 aspek inti yang terdapat pada modelQuantum Learningdengan sebutan TANDUR, 6 aspek tersebut yaitu:

a. AspekTumbuhkan,pada tahap ini rata-rata siswa dapat

memperhatikan dengan baik ketika guru sedang menjelaskan cakupan materitari bedana, sehingga siswa dapat mengerti dan memahami tentang materi yang di jelaskan oleh guru.

b. AspekAlami,secara keseluruhan pada tahap ini dari seluruh siswa yang berjumlah 12 terdapat satu siswa dengan kode sampel ML tidak memahami tentang materitari bedana yang di sampaikan oleh guru. c. AspekNamai,pada tahap ini rata-rata siswa terdapat 1-3 siswa yang

tidak mengetahui nama 9 ragam geraktari bedana, mereka beranggapan bahwa nama ragam geraktari bedanamasing asing terdengar oleh mereka dan sulit untuk menghafalnya.


(3)

✄☎ ✆

d. AspekDemonstrasikan,pada tahap ini rata-rata dari empat kelompok terdapat satu kelompok yang tidak mempraktikkan hasil ragam gerak tari bedanayang telah dipelajari di depan kelas dengan alasan tidak berani/malu.

e. AspekUlangi,pada tahap ini rata-rata dari empat kelompok terdapat 1 kelompok yang tidak berlatih bersama kelompoknya masing-masing. Faktor dalam hal tersebut dikarenakan terdapat siswa yang tidak serius berlatih dan memilih untuk bermain.

f. AspekRayakan,pada tahap ini seluruh kelompok bertepuk tangan ketika kelompok lain telah menampilkantari bedana yang telah dipelajari.

2. Hasil pembelajaran tari bedana pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikulertari di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dengan sebutan TANDUR yaitu. Aspek Tumbuhkan, pada tahap ini siswa mendapat nilai rata-rata 100 dengan kriteria baik sekali, aspek Alami rata-rata siswa memperoleh nilai 93 dengan kriteria baik sekali, aspek Namai rata-rata siswa memperoleh nilai 87 dengan kriteria baik sekali, aspek Demonstrasikanrata-rata siswa memperoleh nilai 87 dengan kriteria baik sekali, aspek Ulangi rata-rata siswa mendapat nilai 87 dengan kriteria baik sekali dan aspek Rayakan rata-rata siswa mendapat nilai 83 dengan kriteria baik sekali.


(4)

✝✞6

Dilihat dari penilaian tes praktik 1 dan 2 yaitu bentuk gerak, hafalan ragam gerak dan ketepatan gerak dengan musik memperoleh nilai 93 dengan kriteria baik sekali, karena rata-rata siswa mampu menarikan tari bedana berdasarkan bentuk gerak, hafalan ragam gerak dan ketepatan gerak dengan musik. Ditinjau dari pengamatan siswa per aspek yaitu aspek bentuk gerak memperoleh nilai 96 dengan kriteria baik sekali, hafalan ragam gerak memperoleh nilai rata-rata 88 dengan kriteria baik sekali. Aspek ketepatan gerak dengan musik memperoleh nilai rata-rata 82 dengan kriteria baik. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tari bedana pada siswa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning memperoleh nilai rata-rata 88 dengan kriteria baik sekali, karena seluruh siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

5.2 Saran

B. Untuk kepentingan penelitian, maka dapat disarankan sebagai berikut.

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan dapat menambah referensi bagi guruEkstrakurikulertari dan pembinaEkstrakurikulertari yang juga merupakan guru seni budaya tentang model pembelajaran tari yang tepat dalam proses pembelajaran seni tari.

2. Pembelajaran geraktari Bedanadapat menambah referensi pada bidang seni budaya karena dengan adanya pembelajaran ini dapat berperan serta


(5)

✟✠ ✡

dalam pelestarian budaya yaitu yang berkaitan dengan bentuk gerak tari Lampung.

3. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kecintaan siswa mengenai bentuk gerak tari Lampung yang dalam penelitian ini adalah ragam geraktari Bedana.

4. Bagi pihak sekolah diharapkan membuat ruang khusus untuk berlatih tari dengan sarana (sound) yang memadai agar pembelajaran tari dapat lebih maksimal.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008.Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

Bobbi DePorter, Mike Henarcki. 2011.Quantum Learning:Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Bandung:Kaifa.

Dimyati, Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.

Firmansyah, Hasan, Kamsadi. 1996.Mengenal Tari Bedana.Bandar Lampung:Gunung Pesagi. Hamalik. 2011.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kunandar. 2011.Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mustofa, Arif, and Thobroni, 2011.Belajar dan Pembelajaran . Yogyakarta: AR-Ruzz Media. Mustika, I Wayan. 2012.Tari Muli Siger. Lampung: Anugrah Utama Raharja.

Rusman, 2011.Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Sagala, Syaiful. 2011.Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman, A.M. 2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Smith, 1996.Collaborative Learning Techniques.Bandung : Nusa Media

Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sumandiyo, Y Hadi, 2007.Kajian Tari Teks & Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Suryosubroto, 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto,1992.Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara Uno, 2010.Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

0 14 87

Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Tari Bedana di SMA N 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

0 8 126

Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 54

Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Melalui Metode Demonstrasi pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Bandar Lampung

1 24 70

Pembelajaran Tari Muli Siger Dengan Menggunakan Metode Drill Pada Siswa Di SMP Negeri 1 Jati Agung Tahun Pelajaran 2013/2014

2 12 127

Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual Dan Berbasis Masalah Dengan Kemampuan Awal Pada Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XII IPA Di SMA Negeri 13 Bandar Lampung

0 5 117

Pembelajaran Tari Bedana Dengan Menggunakan Model Quantum Learning di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015

0 14 78

Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Program Pengayaan Pada Mata Pelajaran IPS Di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015

4 33 105

Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Ditinjau dari Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 11 56

Implementasi Model Pembelajaran Quantum Learning dengan Menggunakan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Peserta Didik

0 1 18