Teori Festinger Disonence Teori

d. Teori Kurt Lewin

Kurt Lewin 1970 berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong draiving force dan kekuatan-kekuatan penahan restaining factor. Perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidak-seimbangan antara kedua kekuatan tersebut didalam diri seseorang sehingga ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang yaitu sebagai berikut : 1. Kekuatan pendorong meningkat. Hal ini terjadi karena adanya stimulus yang mendorong untuk terjadinya perubahan perilaku. Stimulus ini berupa penyuluhan atau informasi sehubungan dengan perilaku yang bersangkutan. 2. Kekuatan perubahan menurun. Hal ini terjadi karena adanya stimulus yang memperlemah kekuatan penahan tersebut. 3. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun. Dengan keadaan semacam ini jelas akan terjadi perubahan perilaku.

7. Bentuk Perubahan Perilaku

Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, berikut diuraikan bentuk perubahan perilaku menurut World Health Organization dalam Notoatmodjo 2010. Perubahan perilaku tersebut dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

a. Perubahan Alamiah natural change

Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat didalamnya juga akan mengalami perubahan.

b. Perubahan Rencana planned change

Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.

c. Kesediaan Untuk Berubah readiness to change

Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut berubah perilakunya dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubaha tersebut. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah readdines to change yang berbeda-beda. Setiap orang di dalam suatu masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda, meskipun kondisinya sama.

8. Strategi Perubahan Perilaku

Dalam Notoatmodjo 2010, dikemukakan beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut World Health Organization, dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

Dokumen yang terkait

Analisis Rhodamin B Pada Jajanan Anak-anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Tiga Lingga Kabupaten Dairi

6 89 82

Analisis Rhodamin B Pada Jajanan Anak-Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Labuhan Batu Selatan

8 95 74

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Pemanis Sintetis Siklamat Berlebih pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kelurahan Pondok Benda, Pamulang Barat dan Pamulang Timur Tahun 2015

2 17 183

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Eritrosin dan Rhodamin B Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Dijual Oleh Pedagang Di SDN Sekelurahan Pondok Benda Tahun 2015

0 21 168

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mengenai Jajanan Aman dengan Perilaku Memilih Jajanan pada Siswa Kelas V SD Negeri Cipayung 2 Kota Depok

3 23 143

PENGETAHUAN, SIKAP DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEDAGANG JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TERHADAP PENGGUNAAN PEWARNA METANIL YELLOW DI KECAMATAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

2 17 78

IDENTIFIKASI RHODAMIN B DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP JAJANAN DI SEKOLAH DASAR Identifikasi Rhodamin B Dan Persepsi Siswa Terhadap Jajanan Di Sekolah Dasar Sekitar Kampus UMS.

0 4 12

PREVALENSI KANDUNGAN RHODAMIN B, FORMALIN, DAN BORAKS PADA JAJANAN KANTIN SERTA GAMBARAN PENGETAHUAN PEDAGANG KANTIN DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI.

0 1 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PEDAGANG TERHADAP PENGGUNAAN ZAT PEWARNA SINTETIS PADA MAKANAN JAJANAN ANAK SD DI KECAMATAN BUKIT KECIL PALEMBANG TAHUN 2017

1 3 19

ANALISIS ZAT PEWARNA RHODAMIN-B PADA JAJANAN YANG DIPASARKAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

0 2 39