c. Fasilitasi, dengan memberikan informasi yang cepat, tepat
waktu, murah, dan sederhana kecuali informasi yang bersifat rahasia sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku.
18
Selain itu dalam peraturan daerah kabupaten Lebak Nomor 6 tahun 2004 tentang transparansi dan partisipasi dalam penyelenggaraan
pemerintah dan pengelolaan pembangunan di kabupaten Lebak, BAB II asas dan tujuan transparansi dan partisipasi, Bagian Kesatu Asas Pasal 2,
menyatakan asas transparansi meliputi: a.
Setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh publik dengan cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan
dengan cara sederhana. b.
Informasi publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.
c. Informasi yang dikecualikan sebagaimana diatur dalam
huruf b adalah informasi yang apabila dibuka akan menimbulkan kerugian terhadap kepentingan publik.
19
Sedangkan dalam peraturan daerah kabupaten Garut nomor 17 tahun 2008 tentang transparansi dan partisipasi publik, menyatakan bahwa
pemanfaatan transparansi dan partisipasi publik dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, itikad baik, dan kebebasan
yang berdasarkan prinsip-prinsip demokratis serta tidak bertentangan dengan hak-hak jabatan publik dan hak perseorangan.
20
Dari ketiga peraturan daerah di atas mengenai asas-asas transparansi, maka dapat disimpulkan bahwa asas-asas transparansi meliputi
keterbukaan akan informasi yang disampaikan kepada publik, pemanfaatan informasi yang diberikan kepada publik, dan hasil yang
disampaikan secara tepat waktu.
3. Tujuan Transparansi
Adapun tujuan transparansi terhadap pengelolaan keuangan yang dapat dirasakan oleh stakeholders dan lembaga adalah:
18
Modul 1: Transparansi dan Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, Jakarta: BEC-TF, 2010.
19
Modul 1: Transparansi dan Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, Jakarta: BEC-TF, 2010.
20
Ibid,.
a. Mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan-
peyimpangan melalui kesadaran masyarakat dengan adanya kontrol sosial.
b. Menghindari kesalahan komunikasi dan perbedaan
persepsi. c.
Mendorong masyarakat untuk belajar bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap pilihan keputusan dan
pelaksanaan kegiatan. d.
Membangun kepercayaan semua pihak dari kegiatan yang dilaksanakan.
e. Tercapainya pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan,
prinsip, dan nilai-nilai universal.
21
Dalam modul komunitas mengenai transparansi akuntabilitas, dijelaskan bahwa penerapan transparansi akuntabilitas bertujuan agar
masyarakat belajar dan melembagakan sikap bertanggung jawab serta tanggung gugat terhadap pilihan keputusan dan kegiatan yang
dilaksanakan.
22
Warren Bennis mengemukakan bahwa tujuan transparansi, yaitu menciptakan keterbukaan kepada masyarakat dalam setiap program atau
kegiatan yang dilaksanakan, mengakses informasi, meningkatkan kepercayaan dan kerja sama antara pengelolaan dan pemangku
kepentingan.
23
Mardiasmo dalam Simsom Werinom mengemukakan, bahwa tujuan transparansi dalam menyusun anggaran terdapat 5 kriteria, yaitu:
a. Tersedianya pengumuman kebijakan anggaran.
b. Tersedianya dokumen anggaran dan mudah diakses.
c. Tersedianya laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu.
d. Terakomodasinya usulansuara rakyat.
e. Tersedianya sistem pemberian informasi kepada publik.
24
. Dari adanya uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
transparansi dapat
meminimalisir penyimpangan-penyimpangan
21
Modul Khusus Komunitas: Transparansi Akuntabilitas, h. 8 www.p2kp.org, diakses tanggal 07 Juni 2015, Pukul 13.25 WIB.
22
Ibid,.
23
Warren Bennis, dkk, Bagaimana Pemimpin Menciptakan Budaya Keterbukaan, Terj. Irene Yovita, Jakarta: Libri, 2009 h.103.
24
Simsom Werinom, dkk, Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik terhadap Hubungan antara Pengetahuan Dewan tentang Anggaran
dengan Pengawasan Keuangan, Makasar: Simposium Nasional Akuntansi X, 2007, h. 8.
penggunaan dana, mencegah ketidakpercayaan publik, dan tercapainya tujuan.
4. Manfaat Transparansi
Menurut Sri Minarti, “Manfaat dari adanya transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat,
orang tua siswa, dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
memadai.”
25
Sedangkan Nico berpendapat bahwa, beberapa manfaat penting adanya transparansi anggaran adalah sebagai berikut:
a. Mencegah korupsi.
b. Lebih mudah mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
kebijakan. c.
Meningkatkan akuntabilitas sehingga masyarakat akan lebih mampu „mengukur‟ kinerja lembaga.
d. Meningkatnya kepercayaan terhadap komitmen lembaga untuk
memutuskan kebijakan tertentu. e.
Menguatnya kohesi sosial, karena kepercayaan masyarakat terhadap lembaga.
f. Menciptakan iklim investasi yang baik dan meningkatkan
kepastian usaha.
26
Dari pendapat para ahli mengenai manfaat transparansi, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat dari adanya transparansi merupakan suatu
penerapan kebijakan yang dapat diawasi dan mencegah terjadinya tindak kecurangan.
5. Indikator Tercapainya Transparansi
Menurut IDASA yang dikutip oleh Nico bahwa keberhasilan transparansi suatu lembaga ditunjukkan oleh indikator sebagai berikut:
a. Ada tidaknya kerangka kerja hukum bagi transparansi.
1 Adanya peraturan perundangan yang mengatur
persoalan transparansi. 2
Adanya kerangka kerja hukum yang memberi definisi yang jelas tentang peran dan tanggung jawab bagi
semua aspek kunci dari manajemen fiskal.
25
Sri Minarti, Manajemen Berbasis Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, h. 224.
26
Nico Adrianto, Good e-Government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui e-Government, Malang: Bayumedia Publishing, 2007, h. 21.