pemegang  keputusan  sehingga  hasil  yang  diharapkan  akan  tercapai  dan dapat dilaporkan kepada stakeholders.
3. Tujuan Akuntabilitas
Dalam  buku  MBS  di  SMP  pada  era  otonomi  daerah,  dikemukakan bahwa  tujuan  utama    akuntabilitas  adalah  mendorong  terciptanya
tanggung  jawab  untuk  meningkatkan  kinerja  sekolah.
41
Menurut  Herbert, Killough,  dan  Stretss  dalam  Waluyo,  manajemen  suatu  organisasi  harus
“accountable” untuk: a.
Menentukan tujuan yang tepat. b.
Mengembangkan standar
yang diperlukan
untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.
c. Secara  efektif  mempromosikan  penerapan  pemakaian
standar. d.
Mengembangkan  standar  organisasi  dan  operasi  secara ekonomis dan efisien.
42
Dari  adanya  uraian  di  atas,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  tujuan akuntabilitas  menciptakan  kepercayaan  stakeholders  dalam  pengelolaan
keuangan,  menetapkan  tujuan  dan  sasaran  yang  tepat,  dan  menggunakan standar dalam proses dan tujuan kegiatan.
4. Manfaat Akuntabilitas
Upaya  perwujudan  sistem  akuntabilitas  pada  organisasi  dimaksudkan untuk:
a. Memulihkan  dan  memelihara  kepercayaan  masyarakat
terhadap organisasi. b.
Mendorong  terciptanya  transparansi  dan  responsiveness organisasi.
c. Mendorong partisipasi masyarakat.
d. Menjadikan organisasi lebih dapat beroperasi secara efisien,
efektif,  ekonomis  dan  responsive  terhadap  aspirasi masyarakat dan lingkungannya.
e. Mendorong  pengembangan  sistem  penilaian  yang  wajar
melalui pengembangan pengukuran kinerja. f.
Mendorong terciptanya iklim kerja yang sehat dan kondusif serta peningkatan disiplin.
41
Manajemen  Berbasis  Sekolah  di  SMP  Pada  Era  Otonomi  Daerah  Jakarta: Direktorat  Pembinaan  SMP,  Direktorat  Jendral  Pendidikan  Dasar,  Kementerian
Pendidikan Nasional, 2011, h. 45.
42
Waluyo, Manajemen Publik, Bandung: Mandar Maju, 2007, h. 197.
g. Mendorong  peningkatan  kualitas  pelayanan  kepada
masyarakat.
43
Dari  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  manfaat  akuntabilitas dapat  menjamin  kepercayaan  publik,  terciptanya  keterbukaan  informasi,
dan meningkatkan suasana kerja yang kondusif.
5. Macam-macam Akuntabilitas
Dari  sudut  pandang    fungsional,  J.D  Stewart  mengidentifikasikan bahwa akuntabilitas publik terdiri dari lima jenis, yaitu:
a. Policy  Accountability,  yakni  akuntabilitas  atas  pilihan-
pilihan kebijakan yang dibuat. b.
Program Accountability,
yakni akuntabilitas
atas pencapaian tujuanhasil dan efektivitas yang dicapai.
c. Performance  accountability,  yakni  akuntabilitas  atas
pencapaian-pencapaian kegiatan yang efisien. d.
Process Accountability,
yakni akuntabilitas
atas penggunaan  proses,  prosedur,  atau  ukuran  yang  layak
dalam melaksanakan tindakan-tindakan yang ditetapkan. e.
Probity  and  Legality  Accountability,  yakni  akuntabilitas atas  legalitas  dan  kejujuran  penggunaan  dan  sesuai
anggaran  yang  disetujui  atau  ketaatan  terhadap  undang- undang yang berlaku.
44
Sedangkan  dari  sudut  pandang  akuntansi,  American  Accounting menyatakan  bahwa  akuntabilitas  dapat  dibagi  dalam  empat  kelompok,
yaitu akuntabilitas terhadap: a.
Sumber daya finansial. b.
Kepatuhan  terhadap  aturan  hukum  dan  kebijaksanaan administratif.
c. Efisiensi dan ekonomisnya suatu kegiatan.
d. Hasil  program  dan  kegiatan  pemerintah  yang  tercermin
dalam pencapaian tujuan, manfaat, dan efektivitas.
45
Namun  dalam  bidang  pendidikan,  akuntabilitas  pendidikan  secara umum  dibagi  dua,  yaitu  akuntabilitas  manajemen  pendidikan  dan
akuntabilitas pengelolaan dana. a.
Akuntabilitas  manajemen  pendidikan  termaktub  dalam dalam  pasal  54,  yaitu  adanya  kesempatan  bagi  masyarakat
43
Ibid,. h. 182.
44
Nico  Adrianto,  Good  e-Government:  Transparansi  dan  Akuntabilitas  Publik Melalui e-Government, Malang: Bayumedia Publishing, 2007, h. 23-24.
45
Arja  Sadjiarto,  “Akuntabilitas  dan  Pengukuran  Kinerja  Pemerintah”,  Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 2 No. 2, Nopember 2003, h. 140.
untuk berperan serta dalam pendidikan. Peran serta tersebut mencakup  penyelenggaraan  dan  pengendalian  mutu
pelayanan pendidikan.
b. Akuntabilitas  dana  tertuang  dalam    Pasal  46-48.  Pasal  46