44
YA 58
97 TIDAK
2 3
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.5, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu mendapatkan bimbingan dalam melakukan segala perbuatan yang baik.
Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan YA sebesar 97 dan yang menyatakan TIDAK hanya sebesar 3 saja. Hal ini menunjukkan tingkat
perhatian guru terhadap siswanya sudah sangat baik.
Tabel 4.6
Guru memberikan apresiasi penghargaan kepada siswa yang berakhlakul karimah.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
YA 37
62 TIDAK
23 38
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.6. dapat disimpulkan bahwa guru hampir selalu memberikan apresiasi penghargaan kepada siswanya yang berakhlak baik.
Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan YA sebesar 62 dan yang menyatakan TIDAK hanya sebesar 38 saja. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
perhatian guru sudah sangat baik.
Tabel 4.7
Ketika ada siswa yang berakhlak buruk, guru selalu memberikan motivasi dorongan untuk berakhlak baik.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
YA 55
91 TIDAK
5 9
Jumlah 60
100
45
Berdasarkan tabel 4.7, dapat disimpulkan bahwa ketika ada siswa yang mempunyai akhlak yang buruk, guru selalu memberikan motivasi dorongan
untuk berakhlak baik. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan YA sebesar 91 dan yang menyatakan TIDAK hanya sebesar 9 saja. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kepeduliaan dan perhatian seorang guru terhadap siswanya sudah sangat baik.
Tabel 4.8
Guru memberikan sanksi berupa teguran dan arahan kepada siswa yang berakhlak buruk.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
YA 54
90 TIDAK
6 10
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.8. dapat disimpulkan bahwa ketika ada siswa yang berakhlak buruk, guru selalu memberikan sanksi berupa teguran dan arahan
kepada siswa tersebut. Terbukti dengan Jawaban responden yang menyatakan YA sebesar 90 dan yang menyatakan TIDAK hanya sebesar 10 saja. Hal ini
menunjukkan bahwa memberikan sanksi itu sangat penting bagi seorang guru untuk merubah akhlak siswa yang buruk.
Tabel 4.9
Guru selalu menasehati siswa untuk berakhlak baik.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
YA 55
92 TIDAK
5 8
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.9, dapat disimpulakan bahwa guru selalu memberikan nasehat kepada siswa untuk berakhlak baik. Terbukti dengan jawaban responden
yang menyatakan YA sebesar 92 dan yang menyatakan TIDAK hanya sebesar
46
8 saja. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepeduliaan guru kepada siswanya sudah sangat baik.
Tabel 4.10
Sebelum menyuruh kebaikan kepada siswanya, guru selalu memberikan suri tauladan contoh yang baik terlebih dahulu.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
YA 55
92 TIDAK
5 8
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.10, dapat disimpulkan bahwa guru selalu memberikan suri tauladan contoh yang baik terlebih dahulu sebelum menyuruh kebaikan
kepada siswanya. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan YA sebesar 92 dan yang menyatakan TIDAK hanya sebesar 8 saja. Hal ini
menunjukkan bahwa perkataan baik guru kepada siswanya itu sesuai dengan perbuatannya.
Tabel 4.11
Siswa dilatih oleh guru untuk berakhlak baik dengan melakukan amal sholeh seperti melakukan sholat, puasa, shodaqoh, dan lain-lain.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
YA 57
95 TIDAK
3 5
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.11, dapat disimpulkan bahwa siswa selalu dilatih oleh guru untuk berakhlak baik dengan melakukan amal sholeh seperti melakukan
sholat, puasa, shodaqoh, dan lain-lain. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan YA sebesar 95 dan yang menyatakan TIDAK hanya sebesar 5
saja. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah menyadari akan pentingnya sholat,
47
puasa, shodaqoh dan amal sholeh lainnya dalam membentuk kepribadian seorang siswa.
Tabel 4.12
Agar siswa berakhlak baik, guru selalu membiasakan siswa untuk melakukan segala perbuatan yang baik.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
YA 58
96 TIDAK
2 4
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.12, dapat disimpulkan bahwa agar siswa berakhlak baik, guru selalu membiasakan siswa untuk melakukan segala perbuatan yang
baik. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan YA sebesar 96 dan yang menyatakan TIDAK hanya sebesar 4 saja. Hal ini menunjukkan bahwa
guru menyadari pentingnya pembiasaan bagi siswa untuk berakhlak baik.
2. Akhlakul Karimah Siswa SD Putra Jaya
Tabel 4.13
Ketika akan melakukan segala perbuatan yang baik, saya senantiasa membaca do’a.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 27
45 Kadang-kadang
27 45
Pernah 4
7 Tidak Pernah
2 3
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.13, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa selalu membaca do’a ketika akan melakukan segala perbuatan yang baik. Terbukti
48
dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 45, kadang 45, pernah 7 dan tidak pernah 3. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran siswa
untuk membaca do’a ketika akan melakukan segala perbuatan yang baik sudah cukup baik.
Tabel 4.14
Ketika selesai sholat, saya senantiasa mendoakan keduaorang tua.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 50
84 Kadang-kadang
5 9
Pernah 4
6 Tidak Pernah
1 1
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.14, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu mendo’akan kedua orang tuanya ketika selesai melaksanakan sholat.
Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 84, kadang 9, pernah 6 dan tidak pernah 1. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kesadaran siswa untuk senantiasa m endo’akan kedua orang tuanya sudah sangat
baik.
Tabel 4.15
Setelah selesai sholat, saya senantiasa membaca wirid-wiridan sholat.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 10
16 Kadang-kadang
35 58
Pernah 10
17 Tidak Pernah
5 9
Jumlah 60
100
49
Berdasarkan tabel 4.15, dapat disimpulkan bahwa hanya ada sebagian siswa saja yang selalu membaca wirid-wiridan setelah selesai melaksanakan
sholat. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 16, kadang 58, pernah 17 dan tidak pernah 9. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kesadaran siswa untuk membaca wirid-wiridan setelah selesai sholat masih kurang. Dan siswa yang menjawab kadang-kadang, karena siswa selalu dibimbing
oleh guru dalam membaca wirid-wiridan setelah melaksanakan sholat zuhur di sekolah.
Tabel 4.16
Saya berusaha melaksanakan sholat f ardhu lima waktu secara berjama’ah.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 10
17 Kadang-kadang
38 63
Pernah 10
16 Tidak Pernah
2 4
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.16, dapat disimpulkan bahwa hanya ada sebagian siswa saja yang selalu berusaha melaksanakan sholat fardhu lima waktu secara
berjama’ah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 17, kadang 63, pernah 16 dan tidak pernah 4. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kesadaran siswa untuk melaksanak an sholat fardhu secara berjama’ah
masih kurang. Dan siswa yang menjawab kadang-kadang, karena ada peraturan yang mewajibkan siswa untuk sholat zuhur secara be
rjama’ah di sekolah.
Tabel 4.17
Saya berusaha bangun malam untuk mengerjakan sholat sunnah tahajjud.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 2
4
50
Kadang-kadang 15
24 Pernah
15 25
Tidak Pernah 28
47
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.17, dapat disimpulkan bahwa hanya ada sebagian siswa saja yang berusaha bangun malam untuk mengerjakan sholat sunah tahajjud.
Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 4, kadang 24, pernah 25 dan tidak pernah 47. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kesadaran siswa untuk mengerjakan sholat sunnah tahajjud masih kurang. Dan siswa yang menjawab tidak pernah, karena mereka masih malas untuk
mengerjakannya.
Tabel 4.18
Pada jam istirahat, saya senantiasa menyempatkan diri untuk mengerjakan sholat sunnah dhuha terlebih dahulu.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 1
1 Kadang-kadang
14 23
Pernah 18
30 Tidak Pernah
27 46
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.18, dapat disimpulkan bahwa hanya ada sebagian siswa saja yang senantiasa menyempatkan diri untuk mengeriakan sholat sunnah
dhuha terlebih dahulu. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu 1 , kadang 23, pernah 30 dan tidak pernah 46. Dan siswa yang
menjawab tidak pernah. karena siswa lebih memilih untuk jajan daripada untuk sholat sunnah dhuha.
51
Tabel 4.19
Saya berusaha untuk melaksanakan puasa sunnah pada hari senin dan kamis.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 2
3 Kadang-kadang
19 32
Pernah 17
29 Tidak Pernah
21 36
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.19, dapat disimpulkan bahwa hanya ada sebagian siswa saja yang berusaha untuk melaksanakan puasa sunnah pada hari senin dan
kamis. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 3, kadang 32, pernah 29 dan tidak pernah 36. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kesadaran siswa untuk melaksanakan puasa sunnah pada hari senin dan kamis masih kurang.
Tabel 4.20
Saya tidak pernah memakai kaos oblong atau kaos bergambar ketika akan melaksanakan sholat.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 7
12 Kadang-kadang
24 40
Pernah 22
36 Tidak Pernah
7 12
Jumlah 60
100
Berdasarkan label 4.20, dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan siswa pernah memakai kaos oblong atau kaos bergambar ketika akan
melaksanakan sholat. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 12, kadang 40, pernah 36 dan tidak pernah 12. Hal ini
52
menunjukkan bahwa siswa kurang menjaga etika ketika hendak melaksanakan sholat.
Tabel 4.21
Ketika akan melaksanakan sholat, saya memakai pakaian yang bersih dan suci.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 45
75 Kadang-kadang
11 18
Pernah 3
6 Tidak Pernah
1 1
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.21, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa selalu memakai pakaian yang bersih dan suci ketika akan melaksanakan sholat. Terbukti
dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 75, kadang 18, pernah 6 dan tidak pernah 1. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat baik
dalam menjaga kebersihan pakaian yang akan digunakan untuk sholat.
Tabel 4.22
Saat hendak makan dan minum, saya menggunakan tangan kanan.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 58
97 Kadang-kadang
2 3
Pernah Tidak Pernah
Jumlah 60
100
Berdasarkan label 4.22, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa selalu menggunakan tangan kanan saat hendak makan dan minum. Terbukti dengan
jawaban reponden yang menyatakan selalu sebesar 97, kadang 3, pernah 0
53
dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa etika siswa saat makan dan minum sudah sangat baik.
Tabel 4.23
Ketika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan, maka saya berusaha untuk menolongnya.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 40
67 Kadang-kadang
14 24
Pernah 5
8 Tidak Pernah
1 1
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.23, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa selalu berusaha untuk menolong seseorang yang membutukan pertolongan. Terbukti
dengan jawaban responden yang menyatakan seialu sebesar 67, kadang 24, pernah 8. tidak pernah 1. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat solidaritas
kepada orang lain sudah sangal baik.
Tabel 4.24
Ketika ada seseorang meminta pendapat tentang suatu masalah, maka saya berusaha untuk memberikan solusi jalan keluar yang terbaik.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 34
57 Kadang-kadang
17 28
Pernah 8
13 Tidak Pernah
1 2
Jumlah 60
100
54
Berdasarkan tabel 4.24, dapat diambil kesimpulan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha untuk memberikan solusi jalan keluar yang terbaik ketika
ada seseorang meminta pendapat tentang suatu masalah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 57, kadang 28, pernah 13 dan
tidak pernah 2. Hal ini menunjukkan bahwa rasa kepeduliaan siswa kepada orang lain maupun ternannya sudah sangat baik.
Tabel 4.25
Saya berusaha menyisakan uang jajan dan memberikannya untuk kegiatan shodaqoh.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 11
18 Kadang-kadang
34 56
Pernah 13
22 Tidak Pernah
2 4
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.25, dapat diambil kesimpulan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha menyisakan uang jajan dan memberikannya untuk kegiatan
shodaqoh. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 18, kadang 56, pernah 22 dan tidak pernah 4. Hal ini menunjukkan bahwa
jiwa sosial siswa sudah sangat baik.
Tabel 4.26
Saya berusaha meminta maaf, ketika mempunyai kesalahan terhadap orang lain.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 43
71 Kadang-kadang
12 21
Pernah 4
7
55
Tidak Pernah 1
1
Jumlah 60
100
Berdasarkan label 4.26, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu meminta maaf ketika mempunyai kesalahan dengan orang lain. Hal ini
terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 71, kadang 21, pernah 7 dan tidak pernah 1. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak siswa
terhadap orang lain sudah sangat baik.
Tabel 4.27
Dengan hati yang ikhlas, saya memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf kepada saya.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 43
71 Kadang-kadang
11 19
Pernah 4
8 Tidak Pernah
2 2
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.27, dapat disimpulkan bahwa dengan hati yang ikhlas siswa selalu memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf kepadanya.
Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 71, kadang 19, pernah 8 dan tidak pernah 2. Hal ini menunjukkan bahwa sikap rendah
hati siswa yang mau memaafkan kesalahan orang lain sudah sangat baik.
Tabel 4.28
Ketika berjanji dengan orang lain, saya berusaha untuk menepati janji tersebut.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 36
60
56
Kadang-kadang 17
29 Pernah
7 11
Tidak Pernah
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.28, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu berusaha untuk menepati janji, ketika mereka berjanji dengan orang lain.
Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 60, kadang 29, pernah 11 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kesadaran siswa untuk menepati janji sudah sangat baik.
Tabel 4.29
Saya berusaha menasehati teman yang melanggar tata tertib sekolah.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 13
22 Kadang-kadang
28 46
Pernah 13
21 Tidak Pernah
6 11
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.29, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha untuk menasehati temannya yang melanggar tata tertib sekolah.
Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 22, kadang 46, pernah 21 dan tidak pernah 11. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
perhatian siswa kepada temannya sudah cukup baik.
Tabel 4.30
Pada jam istirahat sholat zuhur, saya berusaha mengingatkan teman untuk segera pergi ke Aula serba guna sekolah untuk salat.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
57
Selalu 22
36 Kadang-kadang
21 36
Pernah 12
20 Tidak Pernah
5 8
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.30, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha mengingatkan temannya untuk segera pergi ke Aula serba guna
sekolah untuk salat pada jam istirahat sholat zuhur. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 36, kadang 36, pernah 20 dan
tidak pernah 8. Hal ini menunjukkan amar ma’ruf dalam diri siswa sudah mulai
tertanam cukup baik.
Tabel 4.31
Ketika hendak bertamu ke rumah orang lain, saya tidak lupa mengucapkan salam.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 53
88 Kadang-kadang
4 7
Pernah 2
3 Tidak Pernah
1 2
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.31, dapat diambil kesimpulan bahwa hampir seluruh siswa tidak lupa mengucapkan salam terlebih dahulu, ketika hendak bertamu ke
rumah orang lain. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 88, kadang 7, pernah 3 dan tidak pernah 2. Hal ini menunjukkan
bahwa sopan santun masih tertanam sangat baik dalam diri siswa.
Tabel 4.32
Saat berjumpa dengan teman di jalan, saya lebih mendahulukan
58
mengucapkan salam sebelum sapa.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 13
22 Kadang-kadang
27 45
Pernah 12
20 Tidak Pernah
8 13
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.32, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa lebih mendahulukan mengucapkan salam sebelum sapa. Terbukti dengan
jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 22, kadang 45, pernah 20 dan tidak pernah 13. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak siswa dalam
bergaul masih cukup baik.
Tabel 4.33
Ketika pulang ke rumah. saya tidak lupa mengucapkan salam.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 46
77 Kadang-kadang
10 17
Pernah 2
3 Tidak Pernah
2 3
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.33, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh sis\va selalu mengucapkan salam ketika pulang ke rumah. Terbukti dengan jawaban
responden yang menyatakan selalu sebesar 77, kadang 17, pernah 3 dan tidak pernah 3. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesopanan sudah mulai
tertanam baik dalam diri siswa.
Tabel 4.34
59
Apabila orang lain memberikan undangan kepada saya, maka saya berusaha untuk memenuhi undangannya.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 31
51 Kadang-kadang
21 36
Pernah 7
12 Tidak Pernah
1 1
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.34, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha memenuhi undangan, apabila orang lain memberikan undangan
kepadanya. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 51, kadang 36, pernah 12 dan tidak pernah l. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat solidaritas terhadap orang lain sudah mulai tertanam dalam diri siswa dengan baik.
Tabel 4.35
Dengan penuh kesadaran, saya membuang sampah ke tong sampah yang telah disediakan sekolah.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 31
52 Kadang-kadang
23 38
Pernah 6
10 Tidak Pernah
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4,35, dapat disimpulkan bahwa dengan penuh kesadaran, hampir seluruh siswa selalu membuang sampah ke tong sampah yang telah
disediakan sekolah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 52, kadang 38, pernah 10 dan tidak pernah 0. Hal ini
60
menunjukkan bahwa siswa sudah memiliki kepeduliaan terhadap kebersihan lingkungan sangat baik.
Tabel 4.36
Ketika melihat kamar mandi yang kotor, saya berusaha untuk membersihkannya.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 10
16 Kadang-kadang
23 39
Pernah 14
23 Tidak Pernah
13 22
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.36, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha untuk membersihkan kamar mandi yang kotor. Terbukti dengan
jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 16, kadang 39, pernah 23 dan tidak pernah 22. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cukup baik dalam
menjaga kebersihan di dalam rumah.
Tabel 4.37
Dengan penuh keikhlasan, saya berusaha membersihkan halaman rumah saya yang kotor.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 22
36 Kadang-kadang
25 41
Pernah 8
14 Tidak Pernah
5 9
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.37, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagaian besar siswa berusaha untuk membersihkan halaman rumahnya yang kotor. Terbukti
61
dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 36, kadang 41, pernah 14 dan tidak pernah 9. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran
siswa dalam menjaga kebersihan di halaman rumahnya cukup baik.
Tabel 4.38
Saya berusaha untuk tidak merusak tanam-tanaman orang lain dan mengambil buahnya.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 26
44 Kadang-kadang
17 28
Pernah 11
18 Tidak Pernah
6 10
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.38, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa berusaha untuk tidak merusak tanam-tanaman orang lain dan mengambil buahnya.
Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 44, kadang 28, pernah 18 dan tidak pernah 10. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak
siswa terhadap lingkungan sekitar cukup baik.
Tabel 4.39
Saya berusaha menjaga dan merawat keindahan sekolah, dengan tidak mencorat- coret dinding-dinding sekolah.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 36
61 Kadang-kadang
11 18
Pernah 8
13 Tidak Pernah
5 8
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.39, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu berusaha untuk menjaga dan merawat keindahan sekolah, dengan tidak
62
mencorat-coret dinding sekolah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 61, kadang 18, pernah 13 dan tidak pernah 8.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa dalam menjaga dan merawat keindahan sekolah sudah sangat baik.
Tabel 4.40
Ketika berada di luar sekolah, saya berusaha menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah disembarang tempat.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 24
40 Kadang-kadang
26 44
Pernah 7
11 Tidak Pernah
3 5
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.40, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa berusaha untuk menjaga kebersihan ketika berada di luar sekolah dengan tidak
membuang sampah disembarang tempat. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 40, kadang 44, pernah 11 dan tidak pernah
5. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan masyarakat cukup baik.
Tabel 4.41
Ketika akan berangkat ke sekolah, saya tidak lupa untuk mandi terlebih dahulu.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 56
94 Kadang-kadang
3 5
Pernah 1
1 Tidak Pernah
Jumlah 60
100
63
Berdasarkan tabel 4.41, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu mandi terlebih dahulu ketika akan berangkat ke sekolah. Terbukti dengan
jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 94, kadang 5, pernah 1 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah sangat baik dalam
menjaga kebersihan diri sendiri. Adapun siswa yang menjawab kadang-kadang, karena mereka telat bangun pagi.
Tabel 4.42
Saya berusaha menjaga kebersihan pakaian sekolah dengan tidak mencorat-coretnya.
Pilihan Jawaban Frekuensi
Presentase
Selalu 53
89 Kadang-kadang
4 7
Pernah 2
3 Tidak Pernah
1 1
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.42, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu berusaha untuk menjaga kebersihan pakaian sekolah dengan tidak
mencorat-coretnya. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 89, kadang 7, pernah 3 dan tidak pernah 1. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan pakaian sekolah sudah sangat baik.
C. Interpretasi Data
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul dan setelah data tersebut dianalisis, maka dapat diinterpretasikan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh
guru PAI dalam meningkatkan akhlakul karimah siswa di SD Putra Jaya sangat baik. Tebukti dari hasil penelitian, 93 siswa menyatakan YA guru menjelaskan
dengan baik tentang akhlak, 98 siswa menyatakan YA guru menjelaskan tentang keuntungan orang yang berakhlak baik, 94 siswa menyatakan YA guru
64
menjelaskan tentang mudharat bahaya orang yang Berakhlak buruk, 97 siswa diajarkan untuk berakhlak baik saat di dalam kelas, 97 guru berusaha
memberikan bimbingan kepada siswa dalam melakukan segala perbuatan yang baik. 62 guru memberikan apresiasi penghargaan kepada siswa yang
berakhlakul karirnah. Kemudian, 91 guru selalu memberikan motivasi dorongan untuk
berakhlak baik. 90 guru memberikan sanksi berupa teguran dan arahan kepada siswa yang berakhlak buruk. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara kepada salah
seorang guru PAI, menurutnya akhlakul karimah dikenalkan kepada siswa melalui materi tentang akhlak yang baik akhlakul karimah, yaitu bagaimana siswa
bertingkah laku dengan baik yang berkonotasi kepada Ishlah perbaikan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh yang baik terlebih dahulu kepada
siswa, mengambil suri tauladan atau contoh yang baik dari sejarah Nabi Muhammad saw serta rnencontoh para pemimpin yang baik. Bagi siswa yang
berakhlak baik, cukup dengan memberikan apresiasi dalam bentuk pujian. Dan siswa yang berakhlak buruk, cukup dengan mengingatkan anak tersebut agar tidak
terjerumus terlalu dalam dan menyuruhnya untuk beristighfar serta menyadari atas perbuatan yang telah dilakukan.
1
92 guru selalu menasehati siswa untuk berakhlak baik. Selanjutnya, 92 guru selalu memberikan suri tauladan contoh
yang baik terlebih dahulu sebelum menyuruh kebaikan kepada siswanya, 95 siswa dilatih oleh guru untuk berakhlak baik, dan 96 guru selalu membiasakan
siswa untuk melakukan segala perbuatan yang baik. Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara penulis bersama salah seorang wali kelas, menurutnya akhlak
ditanamkan kepada para siswa dengan keteladanan dan menjadikan sampel kasus anak yang baik ataupun yang buruk beserta akibat-akibatnya. Bimbingan dan
arahan yang diberikan berupa memantau kehadiran siswa, memberikan nasehat, memberikan materi yang sifatnya membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlakul karimah. Metode yang sering digunakan untuk memperbaiki akhlak siswa yang buruk adalah dengan menegur dan memanggil siswa tersebut,
1
Ahmad Ridwan, Wawancara Pribadi dengan salah seorang Guru PAI yang berada di Aula serbaguna Sekolah, Depok 4 September 2014.
65
jika hal tersebut gagal maka yang dipanggil adalah orang tuanya untuk datang ke sekolah. Agar siswa tidak mengulangi perbuatan buruknya tersebut. Untuk
mempertahankan atau meningkatkan siswa yang telah berakhlak baik adalah dengan memberikan motivasi, memberikan penghargaan dengan nilai yang baik
dan menanamkan kepada siswa untuk berperilaku baik bukan untuk mencari nilai yang baik.
2
Dalam menjawab pertanyaan tentang bagaimanakah akhlakul karimah siswa di SD Putra Jaya Depok, dalam hal ini terbagi menjadi tiga kategori.
Pertama, Akhlak terhadap Allah Swt di SD Putra Jaya cukup baik untuk tingkat umum. Hal ini dapat dilihat dari data yang penulis peroleh bahwa 45 siswa
menyatakan selalu dan 7 siswa menyatakan pernah membaca doa ketika akan melakukan segala perbuatan yang baik, 84 menyatakan selalu dan 6
menyatakan pernah mendo’akan kedua orang tua ketika selesai sholat, 16 menyatakan selalu dan 17 menyatakan pernah membaca wirid-wiridan setelah
selesai sholat, 17 menyatakan selalu dan 16 menyatakan pernah melaksanakan sholat f
ardhu lima waktu secara berjama’ah, 4 menyatakan selalu dan 25 menyatakan pernah mengerjakan sholat sunnah tahajjud, 1 menyatakan selalu
dan 30 menyatakan pernah mengerjakan sholat sunnah dhuha, 4 menyatakan selalu dan 29 menyatakan pernah melaksanakan puasa sunnah pada hari senin
dan kamis, 12 menyatakan selalu dan 36 menyatakan pernah untuk tidak memakai kaos oblong atau kaos bergambar ketika akan melaksanakan sholat, 75
menyatakan selalu dan 6 menyatakan pernah memakai pakaian yang bersih dan suci, yang terakhir 97 menyatakan selalu menggunakan tangan kanan saat
hendak makan dan minum. Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara penulis bersama salah seorang guru PAI, menurutnya akhlak terhadap Allah SWT
khususnya yang berhubungan dengan ibadah mahdhoh seperti sholat, secara keseluruhan siswa sudah baik, yaitu baik dalam arti lebih banyak yang mau
2
Siti Marfu’ah, Wawancara Pribadi dengan salah seorang Wali Kelas V yang berada di Ruang Guru, Depok 4 September 2014..
66
sendiri tanpa harus disuruh-suruh untuk sholat. Yang penting maunya saja sudah bagus, walaupun dalam pelaksanaanya masih ada saja siswa yang bercanda.
3
Kemudian yang kedua, Akhlak terhadap manusia di SD Putra Jaya sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh bahwa 67 siswa menyatakan
selalu dan 8 siswa menyatakan pernah menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan, 57 menyatakan selalu
4
dan 13 menyatakan pernah memberikan solusi jalan keluar yang terbaik ketika ada seseorang yang meminta pendapatnya
tentang suatu masalah, 18 menyatakan selalu dan 22 menyatakan pernah menyisakan uang jajan dan memberikannya untuk kegiatan shodaqoh, 71
menyatakan selalu dan 7 menyatakan pernah meminta maaf ketika mempunyai kesalahan terhadap orang lain, 71 menyatakan selalu dan 8 menyatakan
pernah memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf kepadanya, 60 menyatakan selalu dan 11 menyatakan pernah menepati janji dengan orang lain,
22 menyatakan selalu dan 21 menyatakan pernah menasehati teman yang melanggar tata tertib sekolah, 36 menyatakan selalu dan 20 menyatakan
pernah mengingatkan teman untuk segera pergi ke Aula serba guna sekolah untuk salat pada jam istirahat sholat zuhur, 88 menyatakan selalu dan 3 menyatakan
pernah mengucapkan salam ketika bertamu ke rumah orang lain, 22 menyatakan selalu dan 20 menyatakan pernah mendahulukan mengucapkan salam sebelum
sapa, 77 menyatakan selalu dan 3 menyatakan pernah mengucapkan salam ketika pulang ke rumah, yang terakhir 51 menyatakan selalu dan 12
menyatakan pernah memenuhi undangan orang lain. Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara penulis bersama salah seorang wali kelas, untuk akhlak terhadap
manusia khususnya dengan teman. Menurutnya, secara keseluruhan siswa sudah baik, meskipun ada sebagian kecil siswa masih bercanda yang keterlaluan.
4
Selanjutnya yang ketiga, Akhlak terhadap lingkungan di SD Putra Jaya sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh bahwa 52 siswa
menyatakan selalu dan 10 menyatakan pernah membuang sampah ke tong sampah yang telah disediakan sekolah, 16 menyatakan selalu dan 23
3
Aulia Nisa, Wawancara Pribadi dengan salah seorang Guru PAI yang berada di Aula serbaguna Sekolah, Depok 4 September 2014..
4
Siti Marfu’ah, Op. Cit., 4 September 2014.
67
menyatakan pernah membersihkan kamar mandi yang kotor, 36 menyatakan selalu dan 14 menyatakan pernah membersihkan halaman rumahnya yang kotor,
44 menyatakan selalu dan 18 menyatakan pernah untuk tidak merusak tanam- tanaman orang. lain dan mengambil buahnya, 61 menyatakan selalu dan 13
menyatakan pernah menjaga dan merawat keindahan sekolah dengan tidak mencorat-coret dinding-dinding sekolah, 40 menyatakan selalu dan 11
menyatakan pernah menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, 94 menyatakan selalu dan 1 menyatakan pernah untuk
mandi terlebih dahulu ketika akan berangkat ke sekolah, yang terakhir 89 menyatakan selalu dan 3 menyatakan pernah untuk menjaga kebersihan pakaian
sekolah dengan tidak mencorat-coretnya. Hal ini juga diperkuat dan diperlengkap dengan hasil wawancara penulis bersama salah seorang wali kelas, untuk akhlak
terhadap lingkungan, menurutnya kerapihan siswa sudah bagus, hubungan siswa dengan guru baik dan sopan, dan mengenai masalah kebersihan masih ada
sebagian kecil siswa yang masih membuang sampah sembarangan.
5
5
Lulu Farida, Wawancara Pribadi dengan salah seorang Wali kelasV yang berada di Ruang guru, Depok 4 September 2014..
68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan yang telah dipaparkan Penulis pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan akhlakul
karimah siswa di SD Putra Jaya pada umumnya sangat baik. Dalam pendidikan dan pengajaran agama yang diberikan di kelas, terbukti bahwa
94 guru menjelaskan dengan baik tentang akhlak, 98 guru menjelaskan tentang keuntungan orang yang berakhlak baik, 94 guru
menjelaskan tentang mudharat bahaya orang yang berakhlak buruk, 97 siswa diajarkan untuk berakhlak baik saat di dalam kelas, 97 guru
berusaha memberikan bimbingan kepada siswa dalam melakukan segala perbuatan yang baik, 62 guru memberikan apresiasi penghargaan
kepada siswa yang berakhlakul karimah, 91 guru selalu memberikan motivasi dorongan untuk berakhlak baik, dan 90 guru memberikan
sangsi berupa teguran dan arahan kepada siswa yang berahklak buruk. Selanjutnya, metode pembelajaran yang digunakan guru pendidikan agama
Islam dalam meningkatkan akhlakul karimah siswa yaitu 92 guru selalu menasehati siswa untuk berakhlak baik, 92 guru selalu memberikan suri
tauladan yang baik terlebih dahulu sebelum menyuruh kebaikan kepada siswanya, 95 siswa dilatih oleh guru untuk berakhlak baik, dan 96
guru selalu membiasakan siswa untuk melakukan segala perbuatan yang baik.
2. Akhlakul karimah siswa di SD Putra Jaya secara keseluruhan sudah baik
untuk tingkat umum. Terbukti dari berbagai upaya yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan akhlakul karimah
siswa di SD Putra Jaya telah memperoleh hasil, yaitu; pertama, untuk akhlak terhadap Allah Swt, 84 siswa s
elalu mendo’akan kedua orang tua ketika selesai salat, 75 siswa selalu memakai pakaian yang bersih
dan suci ketika akan melaksanakan salat dan 97 siswa selalu menggunakan tangan kanan saat hendak makan dan minum. Kedua, untuk
akhlak terhadap manusia, 67 siswa selalu menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan, 71 siswa selalu meminta maaf ketika
melakukan kesalahan terhadap orang lain, 71 siswa selalu memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf kepadanya, 60 siswa selalu
menepati janji dengan orang lain, 83 siswa selalu mengucapkan salam ketika bertamu kerumah orang lain, 77 siswa selalu mengucapkan salam
ketiak pulang ke rumah dan 51 siswa selalu memenuhi undangan orang lain. Ketiga, untuk akhlak terhadap lingkungan, 52 siswa selalu
membuang sampah ke tong sampah yang telah disediakan sekolah, 61 siswa selalu menjaga dan merawat keindahan sekolah dengan tidak
mencorat-coret dinding sekolah, 94 siswa selalu mandi terlebih dahulu ketika akan berangkat ke sekolah, dan 89 siswa selalu menjaga pakaian
sekolah dengan tidak mencoret-coretnya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka Penulis memberikan saran-saran antara lain:
1. Kepada guru pendidikan agama Islam, agar para siswa lebih ditingkatkan
lagi dalam hal beribadah kepada Allah Swt, seperti mengerjakan salat, puasa, membaca wirid dan zikir sesudah salat, sedekah dan lain
sebagainya. Caranya bisa dengan menyuruh siswa membuat jadwal kesehariannya di rumah yang kemudian diberikan penilaian dan arahan
serta bimbingan kepada siswa tersebut. selain itu guru juga harus
memberikan penghargaan kepada siswa sekecil apapun bentuknya, walaupun penghargaan itu hanya berbentuk pujian saja.
2. Kepada siswa SD Putra Jaya agar meningkatkan kualitas ibadahnya
terutama salat, kerena salat merupakan tiang agama yang harus dikokohkan dengan memperbanyak salat sunah disamping salat yang
fardhu. Dan juga menjaga kebersihan di manapun berada dengan tidak membuang sampah disembarang tempat.
3. Kepada orang tua, agar mengajarkan dan memberikan contoh akhlak yang
baik kepada anaknya, karena pendidikan pertama adalah dari lingkungan keluarga terlebih dahulu. Selanjutnya, orang tua harus selalu
memperhatikan dengan siapa anak berteman, karena pertemanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi akhlak anak.
4. Kepada tokoh masyarakat, diharapkan untuk memberikan teguran kepada
siswa yang melanggar norma dan tata tertib yang ada di masyarakat. Karena pendidikan bukan hanya di lingkungan keluarga dan sekolah saja.
Akan tetapi, pendidikan juga bisa diterapkan di lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Salimi, Noor. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara, Agustus 2004.
Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, September 2006.
Ardani, Mohamad. Akhlak Tasawuf Nilai-Nilai Akhlak Budi Pekerti Dalam Ibadah dan Tasawuf. Jakarta: CV. Karya Mulia, 2005.
Al- Qur’an dan Terjemahannya. Madinah Munawwaroh: Mujamma’ al-Malik
Fahd Li Thiba’at Al-Mush-Af Asy Syarif, 1990 Daradjat, Zakiah. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1996.
----------------- dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahnya, edisi Khat Madinah. Bandung: Syamil Cipta Media, 2005.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia, 2008.
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Intraksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Muhaimin, et.al. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, April 2008.
Mujib, Abdul dan Mudzakkir. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Juni 2008.
Mulyasa, E. Standar. Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Oktober 2009.
Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Agama Islam. Ciputat: Gaya Media Pratama, Agustus 2005.