Perencanaan dan Pengawasan Kas Pada CV. Tis Jaiz Prima Medan

(1)

(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur telebih dahulu penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan serta hikmat akal budi dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Adapun judul dari skripsi minor ini adalah “Perencanaan dan Pengawasan Kas Pada CV. Tis Jaiz Prima Medan”. Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis sungguh menyadari penyelesaian tugas akhir yang penulis lakukan ini tak lepas dari dorongan moril maupun materil yang diberikan oleh orang tua penulis yaitu R. Br. Sinaga. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih khusus buat orang tua penulis yang paling berjasa dalam mendidik, dan membesarkan penulis hingga sampai sekarang ini. Atas Doa dan kepercayaannya jugalah penulis dapat menyelesaikan kuliah dan tugas akhir ini.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belumlah sempurna dan terdapat banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan kalimat maupun isinya. Atas dasar tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan tugas akhir ini.

Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini, karena tanpa bimbingan dan petunjuk dari dosen pembimbing dan pihak lain, maka sulit bagi penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :


(5)

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Zulham selaku pemilik dari CV. Tis Jaiz Prima Medan, yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan izin dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam penyusunan Tugas akhir ini.

5. Kepada teman-teman mahasiswa jurusan Diploma III Akuntansi Grup “C” yang telah memberi dorongan serta semangat baik dari segi moril maupun materil.

Medan,………2009

Penulis,

( DANIEL W. S. ) NIM. 062102127


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………. i DAFTAR ISI ……….. iii DAFTAR LAMPIRAN ………. V

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Rumusan Masalah ………... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………... 3

D. Sistematika Penelitian

D.1. Jadwal Penelitian ……….... 3 D.2. Laporan Penelitian ……….. 5 BAB II : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN KAS PADA CV. TIS

JAIZ PRIMA MEDAN

A. Sejarah Ringkas ………6

B. Struktur Organisasi ………. ..6


(7)

D.Kinerja Usaha Terkini ...……….. 10

E.Rencana Kegiatan ……… 10

BAB III : TOPIK PENELITIAN A. Perencanaan dan Pengawasan Kas……….. 11

B. Pengertian Kas ...………... 13

C. Teknik Perencanaan Kas ………... 14

D. Prosedur Kas ………... 19

E. Pengendalian Internal Kas ...……… 26

F. Teknik Perencanaan Kas……… 32

G.Teknik Pengawasan Kas... 35

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 39

B. Saran ……….. 40

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Susunan Organisasi CV. Tis Jaiz Prima Medan Lampiran 2 : Surat Balasan Riset dari CV. Tis Jaiz Prima Medan


(9)

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di lembaga atau instansi pemerintahan adalah merupakan salah satu badan yang juga mengolah / memproses sistem keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran kasnya yang menggunakan sistem akuntansi. Pada akhir inii akuntansi sebagai satu disiplin ilmu yang sangat besar pengaruhnya dalam dunia usaha. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan semakin meratanya penggunaan sistem akuntansi diberbagai sektor, baik itu di lembaga atau instansi pemerintah maupun yang tidak pemerintah.

Dalam setiap organisasi pasti mempunyai sasaran yang ingin dicapai, baik itu bersifat jangka pendek ataupun jangka panjang. Rencana akan memberikan sasaran bagi organisasi dan menerapkan prosedur terbaik dalam mencapai sasaran tersebut. Oleh karena itu, fungsi ini dilakukan organisasi. Fungsi perencanaan berkaitan dengan peramalan sejauh mana tujuan dapat dicapai. Perencanaan harus disertai dengan pengawasan.Dengan adanya pengawasan dapat diketahui apakah pelaks anaan kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya, apakah terjadi kesalahan atau penyimpangan. Bila telah diketahui, tindakan lebih lanjut dapat dilakukan. Kemudian berusaha untuk meningkatkannya dan bila terjadi kesalahan dapat dilakukan perbaikan.

Perencanaan dan pengawasan kas merupakan perhatian khusus, karena merupakan perkiraan yang paling aktif dalam arti hampir terlibat pada semua


(11)

kegiatan perusahaan. Hal tersebut disebabkan karena sifat dari kegiatan-kegiatan perusahaan yang selalu ditentukan dengan harga dan nilai dari kas.

CV. Tis Jaiz Prima Medan bergerak dalam bidang pelayanan jasa listrik. Perusahaan ini tentu memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang dan cermat khususnya pada kas guna mencegah terjadinya penyelewengan dan kesalahan yang dapat merugikan. Mengingat pentingnya fungsi perencanaan dan pengawasan kas seperti yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul : “PERENCANAAN DAN PENGAWASAN KAS PADA CV. TIS JAIZ PRIMA MEDAN”.

B. Rumusan Masalah

Dalam urain latar belakang diatas, penulis mengidentifikasikan pokok permasalahan yaitu :

1. Apakah perencanaan dan pengawasan kas yang diterapkan sudah akurat? 2. Apakah ada mengalami masalah dalam melaksanakan perencanaan dan

pengawasan kas?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian C.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai penerapan dari perencanaan dan pengawasan kas.


(12)

2. Untuk dapat mempelajari dan lebih memahami mengenai perencanaan dan pengawasan kas yang dilakukan oleh CV. Tis Jaiz Prima Medan. 3. Dapat menyumbangkan buah pikiran sebagai saran-saran yang berguna

untuk kemajuan perusahan.

C. 2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah:

1. Sebagai bahan masukan berbagai pihak manajemen dalam mengambil langkah keputusan

2. Untuk memperluas wawasan dan sebagai bahan perbandingan antara teori yang diterima dengan masalah yang dihadapi di lapangan.

D. Sistematika Penelitian D. 1. Jadwal Penelitian

Supaya di dalam penulisan skripsi minor ini dapat terarah dan juga dapat mempermudah penulis dalam pengerjaan hal-hal yang akan dibahas, penulis melakukan penelitian setelah penulis menyelesaikan magang di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Jadwal penelitian yang terdiri dari berbagai kegiatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jadwal penelitian berikut ini :


(13)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Keterangan

Juni September Oktober November Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Penulis mengurus sks

bersih di bagian akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Penulis mencari rujukan atas judul yang ingin di buat

Mengajukan judul kepada ketua Program Studi Diploma III Akuntansi

Membuat surat riset yang ditujukan untuk PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau MEDAN

Mengajukan Proposal Tugas Akhir guna mendapatkan Dosen Pembimbing

Melakukan riset di PT. PLN (Persero) MEDAN Bimbingan Tugas Akhir dengan dosen


(14)

D. 2. Laporan Penelitian

Dalam pembahasan yang akan dilakukan, penulis membagi tugas akhir ini atas empat bagian uraian pokok pada masing-masing bab yang urutannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan secara ringkas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : CV. TIS JAIZ PRIMA MEDAN

Bab ini akan menguraikan sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, dan uraian tugas (job discription).

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Pada bab ini penulis membandingkan data teori dengan hasil penelitian di lapangan, dan dari hasil tersebut penulis akan memberikan penilaian.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis membuat kesimpulan berdasarkan uraian dan pembahasan terdahulu, dan juga akan mengemukakan saran yang akan dianggap bermanfaat bagi perusahaan


(15)

(16)

BAB II

CV. TIS JAIZ PRIMA MEDAN

A. Sejarah Ringkas

CV. Tis Jais Prima Medan yang berlokasi di jalan Williem Iskandar no. 54/54A bergerak dibidang pelayanan jasa kelistrikan yang didirikan oleh Bapak Zulham pada bulan Januari tahun 2003 melalui suatu persiapan yang cukup panjang dan cermat. Pada awalnya Bapak Zulham merasa dirinya cukup produktif untuk bekerja dan karena pengetahuan serta pengalaman yang dimilikinya tentang kelistrikan cukup memadai maka beliau mendirikan sebuah usaha dalam bentuk CV dengan bidang usaha yang di pilih adalah pelayanan jasa listrik.

CV. Tis Jaiz Prima Medan memasarkan hasil produksinya langsung ke pelanggan tetapnya. Sejak mulai berproduksi permintaan atas trafo ke perusahaan ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari indikasi ini menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu bersaing dengan perusahaan lain.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah gambaran skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat pada suatu badan usaha mencapai tujuan. Oleh karena itu dengan penciptaan struktur organisasi diharapkan para karyawan dapat bekerja sesuai dengan bidang dan urusannya serta pimpinan dapat mengkoordinir seluruh aktivitas di perusahaan.


(17)

Struktur organisasi pada CV. Tis Jaiz Prima Medan adalah menunjukkan tipe struktur organisasi garis dan staff. Dalam struktur organisasi dan staff ini terdapat beberapa orang staff yang berfungsi sebagai seorang yang ahli dalam bidang tertentu, bertugas memberi pendapat dalam bidangnya kepada pemimpin di dalam suatu organisasi. CV. Tis Jaiz Prima Medan dipimpin oleh seorang menejer umum.

Struktur organisasi pada CV. Tis Jaiz Prima Medan berbentuk garis dimana aliran perintah dan pengawasan datang dari pimpinan tertinggi dan selanjutnya mengalir kebawah. Dengan bentuk organisasi tersebut maka masing-masing bagian telah memiliki daerah kerjanya yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi CV. Tis Jaiz Prima Medan dapat dilihat pada lampiran.

C. Uraian Tugas ( Job description )

Adapun uraian tugas dari CV, Tis Jaiz Prima Medan adalah: 1. General Manager

Pada CV. Tis Jaiz Prima Medan, General Managernya merangkap sekaligus sebagai si pemilik perusahaan. Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam tugas sehari-hari perusahaan secara keseluruhan juga memelihara kesinambungan perusahaan.


(18)

2. Manager

Rincian tugas sekretaris adalah:

1. Mengkoordinir pelaksanaan kerja dan tanggung jawab atas penyelesaian administrasi, dokumen dan surat-surat yang berhubungan dengan tugas direktur,

2. Membina hubungan kerja dengan instansi terkait untuk kelancaran tugas, 3. Merumuskan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses

Manajemen dan Operasional,

4. Mengevaluasi rekomendasi penyempurnaan pekerjaan proyek dari pihak jasa manajemen konstruksi untuk proses amandemen.

3. Asisten Manager Umum

Dalam melaksanakan tugasnya, Asisten Manager Umum berfungsi :

1. Pelaksanaan pencatatan semua transaksi perusahaan yang menyangkut investasi dan operasi,

2. Mengkoordinasi kegiatan pengadaan dan pengendalian sarana kerja proyek sesuai dengan kontrak agar tepat waktu sesuai kualitas dan kuantitas, 3. Mengelola sistem informasi.

4. Menugaskan pengawasan mutu, tertib biaya dan ketetapan waktu pelaksanaan proyek tehadap setiap pihak pelaksanaan konstruksi dan pihak jasa manajemen konstruksi


(19)

4. Asisten Manager SDM

Dalam melakukan tugasnya, Asisten Manager SDM berfungsi : 1. Perencanaan sumber daya manusia

2. Merencanakan jenjang karir dan siklus untuk SDM,

3. Melaksanakan manajemen berbasis kompetensi dalam hal penetapan posisi SDM, penilaian unjuk kerja pegawai serta pendidikan dan latihan,

4. Melaksanakan tata usaha kepegawaian dalam hal reminsasi, mutasi data pegawai,

5. Pengasuransian harta kekayaan perusahaan, 6. Pelaksanaan pembinaan kesejahteraaan pegawai 7. Penetapan pajak perusahaan

5. Asisten Manager Teknik

Dalam melakukan tugasnya, Asisten Manager Teknik berfungsi:

1. Koordinasi pengawasan dan pengendalian teknik dan administrasi dengan unit jasa manajemen konstruksi,

2. Mengevaluasi rekomendasi penyempurnaan pekerjaan proyek dari pihak jasa manajemen konstruksi untuk proses amandemen dengan pihak konstruksi,

3. Pengadaan material dan jasa borongan untuk pengoperasian dan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik

4. Penyimpanan dan pengendalian persediaan material pengoperasian dan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik


(20)

5. Perencanaan kebutuhan sarana tenaga listrik

6. Mandor / Pengawas

Tugas dan tanggung jawab dari Mandor / pengawas adalah :

1. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas para mandor di lapangan,

2. Memberikan wewenang dan petunjuk kepada mandor-mandor di lapangan yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan tugas,

D. Jaringan Usaha

CV. Tis Jaiz Prima Medan bergerak dibidang pelayanan jasa kelistrikan yang berlokasi di jalan Williem Iskandar no 54/54A Medan.

E. Kinerja Usaha Terkini

CV. Tis Jaiz Prima Medan kini telah berkembang dengan pendapatan yang sangat besar yang diterima tiap tahunnya. Seperti pada tahun 2007 CV. Tis Jaiz Prima Medan meraih keuntungan kurang lebih 7 milliar Rupiah

F. Rencana Kegiatan

Adapun beberapa rencana kegiatan yang telah dibuat CV. Tis Jaiz Prima Medan adalah memperluas jaringan usaha ke Aceh dan Padang Pariaman yang akan dimulai pada Tahun 2010 mendatang


(21)

(22)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

Di dalam topik berikut akan dibahas mengenai Perencanaan dan pengawasan kas pada CV. Tis Jaiz Prima Medan.

A. Perencanaan dan Pengawasan Kas

Perencanaan dilihat dari fungsi manajemen mengandung arti sebagai suatu penentuan serangkaian tindakan sebelum usaha dimulai. Adapun defenisi perencanaan menurut Chuck Wiliams (2001; 143) adalah sebagai “Perencanaan adalah memilih suatu tujuan dan mengembangkan suatu metode atau strategi untuk mencapai tujuan”.

Dalam melaksanakan fungsi tersebut, maka bidang akuntansi mempunyai peranan penting antara lain berupa penyajian informasi yang bersifat ramalan dan proyeksi. Pembuatan anggaran kas merupakan suatu cara efektif untuk merencanakan dan mengendalikan arus kas. Tujuan utamanya adalah merencanakan posisi likuiditas perusahaan sebagai dasar untuk menentukan pinjaman dimasa datang dan investasi yang akan datang dilakukan

Sedangkan menurut M. Nafarin (2000; 3) “Perencanaan sebagai tindakan yang dibuat berdasarkan faktor dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu mendatang dalam mencapai tujuan yang diinginkan.”


(23)

pencapaiannya, dimana dilakukan dan bagaimana cara mencapainya serta siapa yang akan bertanggung jawab agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai.

Manfaat perencanaan yang baik dalam suatu perusahaan adalah ; 1. Perencanaan dapat menciptakan aktivitas yang teratur.

2. Perencanan memberi dasar untuk pengawasan.

3. Perencanaan membantu manajer mencapai target perusahaan.

4. Perencanaan memvisualisasikan kemungkinan-kemungkinan pada masa yang akan datang.

5. Perencanaan dapat membangkitkan prestasi kerja karyawan.

Perencanaan dibutuhkan untuk menetapkan prosedur terbaik dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan demikian suatu perencanaan kas meliputi prosedur yang dibuat untuk memastikan tersedianya kas yang cukup dalam memenuhi kewajiban lancar serta menginvestasikan setiap kelebihan kas. Komponen dari perencanaan kas adalah “anggaran kas” yaitu suatu perencanaan kegiatan secara menyeluruh yang meliputi penerimaan dan pengeluaran kas untuk suatu periode tertentu. Anggaran kas ini sangat berguna bagi manajemen setiap perusahaan di dalam pengambilan keputusan keuangan, misalnya : dana yang dibutuhkan, investasi modal, dan lain-lain. Dengan anggaran kas ini akan memungkinkan perusahaan dalam menilai dan menjaga tingkat likuiditasnya.

Pada dasarnya untuk dapat menghasilkan sistem pengendalian yang baik, prosedur pengeluaran kas harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


(24)

1. Semua pengeluaran dilakukan dengan cek. Pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui dana kas kecil.

2. Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang berwenang terlebih dahulu.

3. Terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang menyimpan uang kas dan melakukan pengeluaran serta yang mencatat pengeluaran kas.

B. Pengertian Kas

Kas adalah aktiva yang paling aktif di dalam perusahaan dalam artian paling cepat berubah dan hampir seluruh transaksi perusahaan berawal dari penerimaan dan pengeluaran kas (berkaitan dengan kas).

Perkiraan kas terdiri dari kas yang ada di dalam perusahaan (cash on hand) dan yang ada di bank (cash in bank).

Dalam standar akuntansi keuangan (2002; 220) kas didefenisikan sebagai berikut :

“kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro, setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

Dari pengertian di atas maka kas merupakan aktiva yang setiap saat dapat dipergunakan untuk pembayaran-pembayaran baik kegiatan-kegiatan operasi sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru maupun pengadaan aktiva


(25)

tetap. Sedangkan menurut Soemarso (2004; 293) yang dimaksud dengan kas adalah :“Kas adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya”.

Kriteria lain untuk dapat dianggap sebagai kas adalah dapat digunakan dengan segera. Artinya, apabila diminta dapat segera dikeluarkan. Dalam hal ini kas yang telah disisihkan untuk tujuan penggunaan tertentu (dalam akuntansi disebut sebagai funds), misalnya uang yang disisihkan untuk pembayaran deviden, utang, dan lain-lain tidak dapat digolongkan sebagai kas. Sesuai dengan defenisinya, di neraca kas disajikan pada nilai nominalnya. Uang kas dalam bentuk valuta asing dikonversikan ke dalam rupiah pada nilai tukar yang berlaku di pasaran pada tanggal neraca.

C. Teknik Perencanaan Kas

Perencanaan dibutuhkan untuk menetapkan prosedur terbaik dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan demikian suatu perencanaan kas meliputi teknik atau prosedur yang dibuat untuk memastikan tersedianya kas yang cukup dalam memenuhi kewajiban lancar serta menginvestasikan setiap kelebihan kas. Komponen dari perencanaan adalah “anggaran kas” yaitu suatu perencanaan kegiatan secara menyeluruh yang meliputi penerimaan dan pengeluaran kas untuk suatu periode waktu tertentu.

Blocher, Chen dan Lin (2000; 354) mengatakan bahwa “Anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi


(26)

tujuan organisasi selama periode anggaran. ”Sedangkan menurut Edy Sukanto (2000; 354) mengatakan “Anggaran merupakan rencana yang terorganisir dan menyeluruh, dinyatakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya suatu perusahaan selama periode tertentu dimasa yang akan datang.”

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpukan bahwa anggaran mengandung unsur-unsur yaitu :

1. Mencakup suatu kepentingan

Pada dasarnya anggaran yang disusun meliputi sebagian dari operasi, misalnya mengenai pendapatan dari suatu proyek, biaya-biaya suatu proyek atau sering juga meliputi seluruh operasi dari perusahaan.

2. Mencakup suatu jangka waktu yang akan datang

Anggaran merupakan gambaran atau ramalan pada masa yang akan datang.

3. Bersifat kwantitatif

Anggaran merupakan penjabaran dari program dan aktivitas perusahaan secara kwantitatif.

Tujuan utama anggaran kas adalah :

1. Memberikan taksiran posisi kas pada akhir periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan.

2. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya.

3. Menentukan kebutuhan pembiayaan dan atau kelebihan kas yang menganggur untuk investasi.


(27)

4. Menyelaraskan kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan, biaya, investasi dan utang.

5. Menetapkan dasar yang baik untuk pemantauan posisi kas secara terus-menerus.

CV. Tis Jaiz Prima Medan merencanakan posisi keuangan yang diinginkan membuat suatu anggaran kas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang memuat taksiran terperinci mengenai setiap unsur dan jenis biaya atau fungsi yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran perusahaan.

Dalam penyusunan anggaran, setiap bidang yang ada dalam perusahaan mengajukan anggaran masing-masing. Penyusunan anggaran di masing-masing bidang didasarkan pada rencana operasi perusahaan serta prediksi di bagian ini diserahkan kepada bagian keuangan, kemudian bagian keuangan akan mereview anggaran-anggaran tersebut, setelah mendapatkan persetujuan dari pimpinan perusahaan baru disusun anggaran secara menyeluruh.

Anggaran kas pada CV. Tis Jaiz Prima Medan disusun secara per semester dan tahunan. Anggaran ini nantinya per semester akan dibandingkan dengan realisasi untuk melihat perbedaan yang ada. Perbedaan yang timbul nantinya akan dibahas pada suatu rapat dengan masing-masing kepala bagian dan direktur.

Sebagai contoh rencana anggaran CV. Tis Jaiz Prima Medan yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kasnya adalah sebagai berikut :


(28)

Rencana anggaran :

Pendapatan dan biaya ………... 600.492.200,-

Realisasi yang tercapai ……… ( 95.481.792,-)

Kekurangan realisasi anggaran sebesar …………... 505.010.408,-


(29)

CV. TIS JAIZ PRIMA MEDAN PROYEKSI LABA RUGI

TAHUN 2009 K E T E R A N G A N

ANGGARAN REALISASI

DIATAS/

(DIBAWAH)

ANGGARAN Pendapatan Hasil Penjualan

1,825,496,000 1,161,588,875 (663,907,125)

Harga Pokok Penjualan

Biaya Proyek Inclusif Penyusutan

824,217,000 647,947,293 (176,269,707) Laba Rugi Atas Penjualan

1,001,279,000 513,641,582

(487,637,418) Biaya Operasi Biaya Administrasi 123,820,000 365,194,370 241,374,370 Biaya Penjualan 44,613,000 41,371,981 (3,241,019) Jumlah Biaya Operasi

168,433,000 406,566,351

238,133,351 Laba Rugi Operasi

832,846,000 107,075,231

(725,770,769)

Lain - lain

Bunga Jasa Giro dan Deposito -

(4,327,329)

4,327,329 Bunga Kredit Jangka Panjang - -

-

Pembulatan Harga dan Uang - -

-

Jumlah Lain - lain -

(4,327,329)

4,327,329 Laba/Rugi Sebelum PPh Badan

832,846,000 111,402,560 (730,098,098) Pajak Penghasilan

232,353,800 15,920,768

(730,098,098) Laba Setelah Pajak

600,492,200 95,481,792

(505,010,408) Tabel 2. 1. Proyeksi Laba Rugi, sumber : Tis Jaiz Prima Medan


(30)

D. Prosedur Kas

1. Prosedur Penerimaan Kas

Menurut Dykman, Dukes dan Davis (2000; 297), prosedur pengawasan intern penerimaan kas yang baik adalah :

1) Pemisahan tanggung jawab untuk menangani kas, mencatat transasksi kas dan kerekonsiliasi saldo kas. Ini mengurangi kemungkinan pencurian dan penggelapan melalui pencatatan palsu.

2) Memberikan tanggungjawab penanganan dan pencatatan kas pada orang berlainan untuk memastikan arus kas dapat disetor tanpa terlambat. Pengawasan ini membutuhkan perhitungan, pencatatan dan penabungan dari kas yang diterima.

3) Melalui pengawasan yang ketat atas semua fungsi penanganan dan pencatatan kas. Pengawasan ini membutuhkan perhitungan kas yang rutin dan mendadak, audit internal serta pelaporan harian atas penerimaan, pembayaran dan saldo kas.

Fungsi penerimaan uang kas yang menjadi permasalahan dapat diterangkan sebagai berikut ini :

a. Penanganan Fisik dan Pengawasan 1. Penerimaan Uang

Setiap uang dari pendapatan penjualan maupun dari penerimaan lainnya harus dilaksanakan dengan cara setoran atau transfer kerekening perusahaan.


(31)

2. Penyetoran uang ke bank

Karena setiap penerimaan langsung disetor ke bank, maka perusahaan tinggal mencatat aplikasi dari bank ke dalam laporan perusahaan.

b. Penangan Administrasi dan Pengawasan 1. Pengumpulan Data Pendukung

Aplikasi dari bank yang diterima oleh perusahaan akan dikumpulkan oleh perusahaan dan didistribusikan kebagian yang memerlukan

2. Pencatatan dan Perincian Transaksi

Dengan memperhatikan atau memeriksa secara seksama yaitu tanggal penerimaan, nama penyetor, jumlah yang diterima dan untuk tujuan apa. 3. Pembukuan dan Perkiraan Pengawasan dan Buku Pembantu

Setiap penerimaan aplikasi kas sebelum dimasukkan kedata komputer terlebih dahulu dicatat dalam buku pendapatan dan penerimaan kas. Pencatatan akses data ke komputer dengan menggunakan kode langganan sehingga memudahkan dalam pengawasan transasksi.

Berikut prosedur peneriman kas di CV. Tis Jaiz Prima Medan : a. Kasir menerima uang dari langganan bersama faktur dan kwitansinya.

b. Kasir mengeluarkan bukti penerimaan kas rangkap dua yang didistribusikan sebagai berikut :

1. Kepala Bagian Keuangan 2. Kasir


(32)

c. Kasir mencatat penerimaan kas dalam daftar penerimaan kasir harian. d. Kasir menyiapkan bukti setor ke bank rangkap tiga dan didistribusikan

sebagai berikut :

1) Kepala Bagian Keuangan 2) Bank

3) Arsip Kasir.

e. Bagian piutang memposting dalam buku pembantu piutang dan mengarsipkan bukti penerimaan kas.

f. Bagian buku besar mencatat penerimaan uang harian ke dalam jurnal dan setiap periode memposting jurnal penerimaan kas ke buku besar.

Dengan teknik pengawasan atas penerimaan kas seperti itu kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap kas akan kecil, dimana bukti kas masuk yang dibuat oleh kasir dapat diawasi oleh bagian keuangan dengan cara membandingkan daftar penerimaan kas dengan bukti setor yang langsung diterima oleh bagian keuangan dari bank. Jadi disini bukti setor ke bank dapat dijadikan sebagai bukti pendukung oleh bagian keuangan.

Untuk lebih jelasnya pada halaman berikut adalah contoh bagan arus (Flow chart) prosedur penerimaan kas pada CV. Tis Jaiz Prima Medan.


(33)

GAMBAR FLOW CHART PROSEDUR PENERIMAAN KAS PADA CV. TIS JAIZ PRIMA MEDAN

K a s i r Ka. Admin & Keuangan

Seksi

Akuntansi B a n k

Gambar 2. 2. Sumber : CV. Tis Jaiz Prima Medan

Dari gambar diatas tampak jelas prosedur penerima kas ke setiap bagian UANG DARI PELANGGAN TANDA BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI PENERIMAN KAS BUKTI PENERIMAAN KAS N

C E K BUKTI KAS MASUK BUKTI DISETUJUI N BAGIAN PIUTANG BAGIAN BUKU BESAR MENYIAPKAN BUKTI PENERIMAAN KAS

BUKTI SETOR


(34)

2. Prosedur Pengeluaran Kas

Dalam segala hal bidang bisa mengajukan permohonan untuk pengeluaran kas sesuai dengan kebutuhannya. Permohonan dari bidang-bidang harus diketahui oleh bidang keuangan dan disetujui oleh pimpinan/direktur. Kemudian jika disetujui maka kasir membayar pengeluaran kas berdasarkan bukti pengeluaran kas yang telah disetujui direktur/pimpinan.

Adapun prosedur pengeluaran kas yang baik adalah :

1. Memisahkan tanggung jawab untuk pencatatan pengeluaran kas, penulisan cek, pengiriman cek dan pencatatan.

2. Melaksanakan semua pengeluaran kas dalam bentuk cek kecuali pengeluaran yang kecil menggunakan dana kas kecil.

3. Apabila dana kas kecil diterapkan perlu dikembangkan pengendalian yang ketat dan prosedur otorisasi untuk penggunaannya.

4. Menyimpan dan menandatangani cek hanya apabila disertai dokumen dan verifikasi yang memadai.

5. Mengawasi semua fungsi pengeluaran kas pencatatan.

Berikut ini adalah prosedur pengeluaran kas yang diterapkan CV. Tis Jaiz Prima Medan :

a. Kasir berdasarkan faktur-faktur yang diperoleh dari langganan mengeluarkan bukti pengeluaran kas.

b. Bukti pengeluaran kas yang dikeluarkan rangkap dua setelah diketahui dan disetujui oleh kepala bagian keuangan didistribusikan sebagai berikut :


(35)

1. Kepala Bagian Keuangan 2. Kasir

c. Berdasarkan bukti pengeluaran kas, kasir melakukan pembayaran dengan cek setelah disetujui kepala bagian keuangan dan selanjutnya diteruskan kepada direktur sebagai bukti bahwa pembayaran atau pengeluaran kas diketahui dan disetujui oleh direktur.

d. Bagian keuangan berdasarkan cek yang dikeluarkan mencatat dalam pengeluaran kas dan mengarsip bukti pengeluaran kas.

Untuk jelasnya pada halaman berikut adalah contoh bagan arus (Flow chart) prosedur pengeluaran kas pada CV. Tis Jaiz Prima Medan.


(36)

GAMBAR FLOW CHART PROSEDUR PENGELUARAN KAS PADA CV. TIS JAIZ PRIMA MEDAN

K a s i r Ka. Admin & Keuangan Seksi Akuntansi

Gambar 2. 3. Sumber : CV. Tis Jaiz Prima Medan

Dari gambar diatas dapat dilihat prosedur pengeluaran kas pada CV. Tis Jaiz Prima Medan

FAKTUR PELANGGAN

TANDA BUKTI PENGELUARAN KAS

BUKTI PENGELUARAN KAS BUKTI PENGELUARAN KAS BUKTI PENGELUARAN KAS N

C E K BUKTI KAS KELUAR

BUKTI DISETUJUI BUKU PENGELUARAN KAS BAGIAN BUKU BESAR MENYIAPKAN BUKTI PENGELUARAN KAS CEK UANG


(37)

E. Pengendalian Internal Kas

Sistem akuntansi yang baik adalah segala kegiatan yang meliputi semua teknik, metode dan prosedur yang diterapkan untuk mencatat dan mengelola data akuntansi.

Teknik dasar dari suatu system pengendalian adalah :

1. Secara khusus menetapkan tanggung jawab pengelolaan penerimaan kas. 2. Pemisahan pengelolaan dan pencatatan penerimaan kas.

3. Mendepositokan seluruh kas yang diterima setiap hari. 4. Sistem voucher untuk mengendalikan pembayaran kas. 5. Pemeriksaan intern dalam interval waktu yang tidak terduga. 6. Pencatatan ganda atas kas.

Kutipan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Secara khusus menetapkan tanggungjawab pengelolaan penerimaan kas. Penetapan tanggungjawab secara khusus dalam pengelolaan penerimaan kas merupakan prinsip yang mendasar dalam pengendalian kas, hal ini memberikan gambaran hanya tanggungjawab yang ditetapkan secara khusus kepada seseorang. Dalam masalah kas, prinsip ini merupakan suatu hal yang sangat penting.

2) Pemisahan pengelolaan dan pencatatan penerimaan kas.

System pengawasan yang baik biasanya mensyaratkan agar kas hasil penjualan dan kas yang diterima dari pelanggan dapat disimpan dan didepositokan secara langsung oleh kasir, sementara pencatatan yang


(38)

berhubungan dengan deposito bank secara langsung dilakukan oleh bagian akuntansi. Juga disyaratkan agar perbandingan antara deposito bank dengan catatan pembukuan dapat dilakukan secara teratur oleh pihak ketiga yang terlibat dalam fungsi pengelolaan kas ataupun dalam pencatatan kas.

3) Mendepositokan seluruh kas yang diterima setiap hari.

Pendepositoan setiap hari atas seluruh kas yang diterima akan mencegah bertebarnya jumlah kas setiap bagian dan penggunaannya diluar tujuan perusahaan. Para pejabat dan karyawan akan sedikit peluangnya untuk meminjam dengan cara kasbon, dengan demikian pengaruh untuk penyelewengan ataupun resiko pencurian akan dapat dihindari. Bank akan melindungi kas perusahan dan mengeluarkan hanya dengan persetujuan dari orang yang berwenang.

4) Sistem voucher untuk mengendalikan pembayaran kas.

Penggunaan system voucher untuk mengendalikan pembayaran kas secara tunai sangat diperlukan dalam pengendalian kas. Voucher yang akan memotorisasi pengeluaran kas dalam cek dapat dibuat pada saat barang atau jasa diterima ayat pembukuan dalam register voucher mengenai pengeluaran dan otorisasi pembayaran dibuat oleh bagian akuntansi. Cek juga disusun dan dikirim bersama dengan dokumen pendukung pengeluaran kepada pihak yang memiliki wewenang khusus untuk melakukan pembayaran. Berdasarkan pemberitahuan cek tersebut bagian akuntansi membuat catatan yang diperlukan atas pembayaran. Fungsi


(39)

penerimaan dan pembayaran perusahaan diperlukan sebagai dua sistem yang terpisah. Dalam masing-masing fungsi tersebut, aktivitas pengelolaan dan pencatatan dilakukan oleh pihak yang berbeda-beda.

5) Pemeriksaan intern dalam interval waktu yang tidak terduga

Pemerikasaan intern dalam interval waktu yang tidak terduga dan tidak diberitahukan terlebih dahulu merupakan suatu bagian sistem pengawasan kas. Seorang anggota staft pemeriksaan intern melakukan verifikasi atas catatan dan cek pada aktivitas para karyawan yang mengelola kas untuk memastikan bahwa ketentuan system telah dilaksanakan. Pengendalian seperti ini khususnya diperlukan atas kas kecil dan kas lainnya.

6) Pencatatan ganda atas kas

Pendepositoan kas yang diterima setiap hari merupakan suatu faktor penting dalam pengawasan kas. Jika hal ini dilakukan, maka catatan bank mengenai deposito akan sesuai dengan catatan penerimaan kas penyetor. Sebagai tambahan, semua pembayaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek. Catatan bank mengenai cek-cek- tersebut harus sesuai dengan catatan penyetor mengenai pembayaran kas. Dengan demikian terdapat dua ikhtisar lengkap, satu dalam perkiraan kas dan lainnya pada rekening koran bank bulanan. Selain dari manfaat yang dapat ditarik dari kebiasaaan yang terorganisir dan konsisten yang diterapkan pada penerimaan dan pengeluaran kas. Terdapat suatu catatan mengenai kas yang dibuat oleh pihak luar perusahaan yang dapat digunakan sebagai alat pengecekan kecermatan catatan yang dilaksanakan perusahaan.


(40)

Adapun teknik atau cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengawasi kas adalah sebagai berikut :

1. Petty Cash (System Dana Kas Kecil)

Kas kecil adalah kas yang digunakan untuk menentukan pembayaran atas pengeluaran-pengeluaran kecil (rutin) perusahaan dalam meliputi jumlah yang relative kecil juga dalam hubungan dengan kas kecil.

Ada dua metode yang digunakan, yaitu : 1. Sistem Dana Tetap (Imprest System)

Di dalam sistem ini jumlah rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahlan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Setiap melakukan pembayaran kas kecil harus membuat bukti pengeluaran.

Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir kas kecil akan meminta pengisian kembali kas kecil sebesar saldo yang sudah ditetapkan atau dikeluarkan dari kas kecil.

Pada waktu meminta pengisian kembali, pengawasan kas kecil akan menyerahkan bukti-bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali ini dicatat dengan mendebit rekening yang sesuai untuk masing-masing pengeluaran yang dasarnya adalah bukti-bukti pengeluaran dan kreditnya kas. Dengan cara ini saldo rekening kas tidak akan berubah.

2. Sistem Berubah-ubah (Fluctuasi System)

Pada system ini saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil.


(41)

Menurut system ini, setiap dana dari kas kecil akan langsung dicatat atau dijurnal. Perincian pengeluaran dana kas kecil tersebut nantinya akan diposting kedalam buku besar pada akhir periode akuntansi. Setiap transaksi dari kas kecil akan langsung dicatat dengan mendebit perkiraan-perkiraan biaya ikhtisar pengeluaran-pengeluaran itu dan sebaiknya mengkredit perkiraan kas kecil dengan jumlah biaya tersebut. Sedangkan setiap pembentukan dan penambahan dana kas kecil, perkiraan kas kecil langsung di debit sedangkan perkiraan kas di kredit.

2. Rekening Koran

Rekening Koran dari bank dapat digunakan untuk mengecek ketelitian oleh perusahaan dalam mengecek ketelitian transaksi kas yang dicatat di dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.

Menurut Warren, Reeve dan Fees (2005; 358) menyatakan : “Rekening Koran adalah laporan bank yang menunjukkan saldo awal, penambahan, pengurangan dan saldo pada akhir periode”.

Salinan rekening koran yang diterima nasabah dari bank memperlihatkan : 1. Besar saldo uang nasabah yang tersedia di bank pada awal periode.

2. Jumlah-jumlah penambahan yang tersedia pada periode tersebut. 3. Jumlah-jumlah pengurangan pada periode tersebut.


(42)

3. Rekonsiliasi Bank

Setelah perusahaan menerima salinan rekening koran dari bank, maka saldo rekening bank itu dicocokkan dengan buku perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001, 168-169) : “secara periodik harus diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya”. Untuk menjaga kekayaaan perusahaan dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya yang bersangkutan dengan kekayaan perusahaan.

Seringkali terjadi bahwa kedua saldo tersebut tidak memperlihatkan persamaan, yang mungkin disebabkan karena beberapa hal seperti :

1. Adanya cek yang masih dalam peredaran.

2. Bank memberi bunga atas saldo uang perusahaan yang tersedia di bank yang diperhitungkan kedalam rekening koran perusahaan.

3. Bank atau perusahaan melakukan pencatatan yang salah.

4. Adanya penarikan cek yang oleh perusahaan lupa mencatatnya ke dalam buku perusahaan.

4. Sistem Voucher

Sistem voucher meliputi catatan, metode dan prosedur yang digunakan untuk menyetujui dan mencatat kewajiban serta untuk membayar dan mencatat pembayaran kas atas kewajiban tersebut. Dalam system ini yang harus diperhatikan adalah voucher, register voucher dan file untuk voucher yang belum dibayar, serta register cek dan file untuk voucher yang telah dibayar.


(43)

5. Arus Kas (Cash Flow)

Salah satu bagian dari laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan arus penerimaan dan pengeluaran aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Tujuan Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan selama satu periode.

Laporan arus kas melaporkan :

1. Pengaruh operasi suatu perusahaan atas kas selama satu periode. 2. Transaksi investasi.

3. Kenaikan atau penurunan bersih di dalam kas selama satu periode.

Laporan arus kas dapat dipergunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas dimasa akan datang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada dan juga dapat dipergunakan sebagai dasar perencanaan kebutuhan kas dimasa akan datang.

F. Teknik Perencanaan Kas

Dalam perencanaan dapat memberikan tuntunan bagi pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan, karena perencanaan meliputi keputusan mengenai waktu yang akan datang, apa yang dilakukan, bilamana dilakukan dan siapa yang melakukan.

Sekalipun waktu di masa yang akan datang jarang dapat diperkirakan dengan tepat, namun dapat diharapkan perencanaan dapat mendekati


(44)

kenyataan-kenyataan dan kebenaran. Adapun perencanaan kas mempunyai tujuan utama untuk menjaga atau menghindari gangguan likuiditas perusahaan agar kelebihan kas pada perusahaan tidak terjadi. Untuk penyaluran kas yang ada agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan di satu pihak, sangat memerlukan pemikiran dan perhitungan yang rasional. Dalam menentukan berapa jumlah kas sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan maka perlu terlebih dahulu dibuat suatu perencanaan dalam bentuk anggaran kas.

Dengan adanya anggaran kas merupakan alat pemantau kegiatan perusahaan dalam berlakunya anggaran, apakah berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Jika tidak berjalan tentu ada penyebabnya, bisa saja terjadi realisasi lebih besar dari anggaran atau sebaliknya. Namun hal ini tidak berarti anggaran dibuat terlampau kecil atau terlampau besar, karena kegiatan perusahaan tidak terlepas dari kegiatan perekonomian yang arahnya sulit ditebak.

Dalam penyusunan anggaran kasnya, CV. Tis Jaiz Prima Medan membuat suatu proyeksi yang membuat taksiran terperinci mengenai setiap unsur atau jenis biaya atau fungsi yang menyangkut pengeluaran terhadap kas, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lengkap mengenai arus atau perputaran penerimaan dan pengeluaran kas. Selain itu dengan cara ini arus kas akan dapat dikendalikan dengan cara membandingkan realisasi yang sebenarnya dengan yang ditaksir.

CV. Tis Jaiz Prima Medan dalam menyusun anggaran mengikuti pedoman yang umum dijalankan yaitu dengan melihat pengalaman tahun yang lalu yang menyangkut produktivitas terhadap laba yang diperoleh. Kemudian meramalkan


(45)

untuk tahun yang akan datang dengan memperkirakan biaya serta kemungkinan laba yang akan diperoleh.

1. Penerimaan Kas

Kas merupakan aktiva perusahaan yang paling likuid dan sangat penting, oleh karena itu dalam suatu kas, harus diperlakukan suatu teknik dan prosedur tertentu yang harus diterapkan. Untuk mempergunakan aktiva ini diperlukan suatu keahlian khusus serta kemampuan orang yang mengelolanya. Jika kas tidak dikoordinir dengan baik akan menimbulkan kerugian dan kehancuran suatu usaha. Kerugian tersebut dapat dihindari jika yang mengelola kas dilandasi dengan suatu kebijaksanaan yang tepat serta diiringi dengan suatu penerapan sistem dan prosedur yang baik.

Penerapan suatu sistem dan prosedur atas penerimaan dan pengeluaran kas yang memadai, akan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap kas. Bila dilihat dari bagan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan dalam perusahaan CV. Tis Jaiz Prima Medan telah memenuhi kriteria yang paling pokok agar tercapai suatu sistem pengawasan yang baik, yaitu pemisahan antara fungsi penyimpanan kas dengan fungsi pencatatan kas.

Dalam perusahaan ini dapat dilihat bahwa yang menangani fisik kas adalah kasir dan yang melakukan pencatatan transaksi yang berkenaan adalah bagian keuangan. Untuk dokumen-dolumen yang diperlukan dalam transaksi kas dan pengaturan pendistribusiannya harus ditangani sedemikian rupa agar terdapat suatu sistem yang saling mengawasi, merupakan usaha penanganan kas yang baik.


(46)

Dalam CV. Tis Jaiz Prima Medan seperti terlihat dalam bagan arus penerimaan dan pengeluaran kas, setelah kasir menerbitkan bukti penerimaan kas dan juga membuat daftar penerimaan kas dan kemudian didistribusikan setelah lebih dahulu dilakukan verifikasi. Demikian juga halnya dengan penyiapan bukti setor ke bank yang dilakukan oleh kasir dan didistribusikan ke bagian akuntansi yang diterima secara langsung dari bank, sehingga masing-masing bagian saling mengawasi.

2. Pengeluaran Kas

Dalam hal pengeluaran kas, setiap permintaan yang berhubungan dengan pengeluaran kas harus diperiksa dan diteliti secermat mungkin. Setiap ada uang kas keluar harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang yaitu kepala bagian keuangan dan pimpinan perusahaan.

Sistem dan prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh CV. Tis Jaiz Prima Medan telah memadai dan telah memenuhi kriteria-kriteria pokok yaitu adanya persetujuan dari beberapa pejabat yang berwenang untuk setiap pengeluaran kas. Jadi dengan cara demikian pengawasan terhadap kas keluar sudah dilakukan.

G. Teknik Pengawasan Kas

Sistem pengawasan kas meliputi prosedur-prosedur yang dibuat untuk menjaga atau mengamankan dana perusahaan. Sistem ini menciptakan pengawasan intern yang cukup terhadap kas, diperolehnya data akuntansi yang


(47)

tepat dan dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha serta mendorong dipenuhinya kebijaksanaan pimpinan. Istilah pengawasan intern meliputi sistem-sistem prosedur-prosedur dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh suatu perusahaan untuk membantu memastikan bahwa transaksi-transaksi telah diotorisasi, diperiksa dan dicatat secara layak.

Pengawasan intern didefenisikan oleh AICPA sebagai berikut :

Pengawasan intern meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta dan alat- alat yang dikoordinasikan yang digunakan didalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi didalam usaha, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Adapun pengawasan intern yang telah dilakukan pada perusahaan ini dalam mengelola kasnya adalah seperti berikut ini :

1. Dana Kas Kecil (Petty Cash)

CV. Tis Jaiz Prima Medan telah menggunakan dana kas kecil dalam perusahaan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kas telah diperhitungkan dengan cermat seperti jumlah kas kecil yang diperbolehkan digunakan sebagai cadangan kas. Untuk itu perusahaan menggunakan fluktuating fund system dalam mengelola dana kas kecilnya. Namun bila kita lihat dalam perusahaan ini yang menangani kas kecil, penerimaan kas dan pengeluaran kas adalah kasir. Dalam teori hal ini tidak diperbolehkan, karena kemungkinan akan menimbulkan


(48)

kecurangan yang dapat dilakukan oleh kasir tidak dapat diawasi. Untuk itu diperlukan kasir khusus yang menangani kas kecil dalam perusahaan ini.

Dalam pengawasan terhadap arus kas masuk dan arus kas keluar yang dilakukan oleh perusahaan ini dapat dikategorikan sebagai berikut :

Pengawasan terhadap fisik kas yang dilakukan adalah :

a. Saldo uang kas dilaporkan setiap hari kepada pimpinan perusahaan. Dengan adanya laporan ini dapat diketahui saldo kas setiap hari.

b. Semua cek yang akan dibayar mempunyai nomor urut. Dengan demikian jika ada pembayaran yang tidak semestinya dan tidak melalui cek dapat dilihat dari nomor urut cek.

c. Transaksi-transaksi kecil dibayar melalui kas kecil sedangkan pembayaran-pembayaran lain dibayar melalui bank.

d. Pada waktu penutupan kas, saldo uang kas serta bukti-bukti pendukung kebenaran buku kas harus diperiksa.

e. Kasir setiap hari membuat laporan penerimaan dan pengeluaran harian dan setiap bulannya membuat laporan bulanan khusus.

f. Perusahaan hanya menyimpan sejumlah kas yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari perusahaan dan selebihnya disetor ke bank.

2. Rekening Koran

Rekenig koran hanya diperlukan perusahaam untuk memperlihatkan dan membandingkan antara buku saldo pada bank dengan buku saldo perusahaan. Apabila terjadi perbedaan, maka akan dibuat rekonsiliasi.


(49)

3. Membuat Rekonsiliasi Bank

Setiap transaksi penerimaaan kas seluruhnya melalui setoran rekening CV. Tis Jaiz Prima Medan, tidak dibenarkan melakukan transaksi penerimaan kas secara langsung. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kecurangan baik dalam jumlah maupun dokumen-dokumen transaksi. Perusahaan mengaplikasikan penerimaan dari bank kemudian dibukukan dan disesuaikan saldonya menurut bank melalui laporan rekening koran setiap bulannya.

4. Sistem Voucher

Sistem voucher harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Setiap pengeluaran kas sebelum pembayaran harus diotorisasi oleh yang berwenang baru kemudian dibayarkan oleh kasir.

5. Cash Flow (Arus Kas)

Cash Flow dipergunakan perusahaan untuk membandingkan apakah lebih besar kas yang keluar daripada kas yang masuk. Karena hal ini dapat memprediksi kebutuhan kas dimasa yang akan datang.

Pentingnya peranan pengendalian internal kas dalam perusahaan sehingga diharapkan perusahaan dapat menerapkan pengawasan yang efektif dan tepat untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan kas perusahaan.


(50)

(51)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan analisa dan evaluasi tentang Perencanaan dan Pengawasan Kas pada CV. Tis Jaiz Prima Medan, maka dalam hal ini penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain:

1. Adanya struktur organisasi yang sederhana serta batas yang jelas dalam wewenang dan tanggung jawab yang memberikan pemisahan tugas dan tanggung jawab.

2. Perencanaan kas perusahaan dituangkan dalam anggaran kas uang berisi proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas, sebagai alat untuk mengantisipasi kegunaan kas secara baik.

3. Dalam membuat anggaran kas perusahan mengadakan koordinasi dengan setiap departemen/bidang membuat anggaran masing-masing dan kemudian mendiskusikannya dengan bagian keuangan dan pimpinan perusahaan, dengan demikian sasaran di dalam suatu bidang tidak bertentangan dengan bidang lain.

4. Anggaran kas disusun dengan maksud, pimpinan perusahaan dapat mengetahui kemungkinan posisi kas sebagai hasil dari rencana operasi. Adanya kekurangan atau kelebihan kas karena rencana operasi perusahaan, besarnya dana serta saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutupi kekurangan kas dan saat kapan kredit dibayar kembali.


(52)

5. Pengawasan kas pada CV. Tis Jaiz Prima Medan memperhatikan segi pengawasan terhadap fisik kas dan orang yang menanganinya. Dimana fungsi yang mengelola kas dan yang melakukan pencatatan kas dipisahkan.

6. Laporan harian kas dibuat setiap hari kerja sehingga saldo kas dapat diketahui.

7. Bukti-bukti penerimaan kas maupun pengeluaran kas harus terlebih dahulu ditandatangani oleh beberapa pejabat yang berwenang dan lebih dahulu meneliti bukt i-bukti pendukungnya.

8. Setiap pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang setelah meneliti bukti-bukti pendukungnya.

9. Bila pembayaran telah dilakukan maka bukti pembayaran tersebut diberi cap tanda lunas, hal ini dimaksudkan untuk menghindari digunakannya bukti-bukti tersebut untuk pemakaian lebih dari satu kali.

B. Saran

Dalam permasalahan Perencanaan dan Pengeluaran Kas, sangatlah penting sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan itu berhasil atau tidak. Jadi disini penulis member saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan sebagai berikut:

1. Perlunya secara berkala dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jalannya prosedur penerimaan dan pengeluaran kas, baik dari pihak intern perusahaan maupun pengawas dari luar perusahaan.


(53)

2. Perusahaan hendaknya melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan kas dan disarankan agar yang memeriksa adalah seorang akuntan yang mempunyai kemampuan yang cukup dalam bidang akuntansi, auditing dan mempunyai pemahaman terhadap kegiatan-kegiatan sosial dan ekonomi serta organisasi perusahaan. 3. Diperlukan kasir khusus menangani kas kecil, yang tidak terlibat dengan

operasi lain dalam perusahaan, hal ini dimaksudkan untuk menjaga keutuhan kas kecil perusahaan.

4. Perusahaan harus memastikan apakah sistem yang diterapkan oleh perusahaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana semestinya.

5. Perusahaan untuk pengeluaran kasnya, disarankan untuk menggunakan system voucher, karena dengan penggunaan persetujuan dari pejabat yang bertanggungjawab atas pengeluaran kas tersebut. Dengan kata lain voucher adalah dokumen yang berfungsi sebagai bukti pengesahan untuk pembayaran kas, sebab voucher adalah formulir khusus untuk mencatat data yang relevan mengenai suatu kewajiban dan rincian pembayarannya.

6. Agar pengawasan intern terhadap kas lebih dapat dipercaya, maka perusahaan disarankan untuk memiliki auditor internal yang personilnya bukan dari bagian keuangan.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Adisaputro, (2003), Anggaran Perusahaan, Edisi Satu, Cetakan Kesembilan, BPFE, Yogyakarta.

Hansen. Don R dan Maryene M. Mowen (2001), Manajemen Biaya: Akuntansi dan Pengendalian, Edisi Satu, Salemba Empat, Jakarta

Dessler, Garr, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesembilan, Diterjemahkan oleh Eli Tanya, Indeks, Jakarta

Skousen, K. Fred, Karl K. Stice dan James D. Stice (2004), Akuntansi Intermediete, Edisi kelima belas, Terjemahan Barlev Nicodemus, Salemba Empat, Jakarta

Hadi, Sutrisno, (2000), Bimbingan Menulis Skripsi dan Thesis, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Hall, James A, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta

Jurusan, Akuntansi, (2002), Buku Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi, Penerbit Fakultas USU, Medan


(55)

(56)

STRUKTUR ORGANISASI

CV. TIS JAIZ PRIMA MEDAN


(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan analisa dan evaluasi tentang Perencanaan dan Pengawasan Kas pada CV. Tis Jaiz Prima Medan, maka dalam hal ini penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain:

1. Adanya struktur organisasi yang sederhana serta batas yang jelas dalam wewenang dan tanggung jawab yang memberikan pemisahan tugas dan tanggung jawab.

2. Perencanaan kas perusahaan dituangkan dalam anggaran kas uang berisi proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas, sebagai alat untuk mengantisipasi kegunaan kas secara baik.

3. Dalam membuat anggaran kas perusahan mengadakan koordinasi dengan setiap departemen/bidang membuat anggaran masing-masing dan kemudian mendiskusikannya dengan bagian keuangan dan pimpinan perusahaan, dengan demikian sasaran di dalam suatu bidang tidak bertentangan dengan bidang lain.

4. Anggaran kas disusun dengan maksud, pimpinan perusahaan dapat mengetahui kemungkinan posisi kas sebagai hasil dari rencana operasi. Adanya kekurangan atau kelebihan kas karena rencana operasi perusahaan, besarnya dana serta saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutupi kekurangan kas dan saat kapan kredit dibayar kembali.


(2)

5. Pengawasan kas pada CV. Tis Jaiz Prima Medan memperhatikan segi pengawasan terhadap fisik kas dan orang yang menanganinya. Dimana fungsi yang mengelola kas dan yang melakukan pencatatan kas dipisahkan.

6. Laporan harian kas dibuat setiap hari kerja sehingga saldo kas dapat diketahui.

7. Bukti-bukti penerimaan kas maupun pengeluaran kas harus terlebih dahulu ditandatangani oleh beberapa pejabat yang berwenang dan lebih dahulu meneliti bukt i-bukti pendukungnya.

8. Setiap pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang setelah meneliti bukti-bukti pendukungnya.

9. Bila pembayaran telah dilakukan maka bukti pembayaran tersebut diberi cap tanda lunas, hal ini dimaksudkan untuk menghindari digunakannya bukti-bukti tersebut untuk pemakaian lebih dari satu kali.

B. Saran

Dalam permasalahan Perencanaan dan Pengeluaran Kas, sangatlah penting sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan itu berhasil atau tidak. Jadi disini penulis member saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan sebagai berikut:


(3)

2. Perusahaan hendaknya melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan kas dan disarankan agar yang memeriksa adalah seorang akuntan yang mempunyai kemampuan yang cukup dalam bidang akuntansi, auditing dan mempunyai pemahaman terhadap kegiatan-kegiatan sosial dan ekonomi serta organisasi perusahaan. 3. Diperlukan kasir khusus menangani kas kecil, yang tidak terlibat dengan

operasi lain dalam perusahaan, hal ini dimaksudkan untuk menjaga keutuhan kas kecil perusahaan.

4. Perusahaan harus memastikan apakah sistem yang diterapkan oleh perusahaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana semestinya.

5. Perusahaan untuk pengeluaran kasnya, disarankan untuk menggunakan system voucher, karena dengan penggunaan persetujuan dari pejabat yang bertanggungjawab atas pengeluaran kas tersebut. Dengan kata lain voucher adalah dokumen yang berfungsi sebagai bukti pengesahan untuk pembayaran kas, sebab voucher adalah formulir khusus untuk mencatat data yang relevan mengenai suatu kewajiban dan rincian pembayarannya.

6. Agar pengawasan intern terhadap kas lebih dapat dipercaya, maka perusahaan disarankan untuk memiliki auditor internal yang personilnya bukan dari bagian keuangan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Adisaputro, (2003), Anggaran Perusahaan, Edisi Satu, Cetakan Kesembilan, BPFE, Yogyakarta.

Hansen. Don R dan Maryene M. Mowen (2001), Manajemen Biaya: Akuntansi dan Pengendalian, Edisi Satu, Salemba Empat, Jakarta

Dessler, Garr, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesembilan, Diterjemahkan oleh Eli Tanya, Indeks, Jakarta

Skousen, K. Fred, Karl K. Stice dan James D. Stice (2004), Akuntansi Intermediete, Edisi kelima belas, Terjemahan Barlev Nicodemus, Salemba Empat, Jakarta

Hadi, Sutrisno, (2000), Bimbingan Menulis Skripsi dan Thesis, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Hall, James A, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta

Jurusan, Akuntansi, (2002), Buku Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi, Penerbit Fakultas USU, Medan


(5)

(6)

STRUKTUR ORGANISASI

CV. TIS JAIZ PRIMA MEDAN