sosial. Tempat tinggal, keluarga, tempat perguruan tinggi dan jenis kelamin
berpengaruh pada kecerdasan sosial mahasiswa. Keberhasilan pekerjaan
seseorang akan tergantung banyak pada rasa sosial. Orang yang cerdas secara sosial memilikibakat bergaul dengan baik dengan orang-orang .
Malikeh Beheshtifar Vol.28 No.2 2012ISSN 1450-2267Role of Social Intelligence in Organizational Leadership. Dalam jurnal ini mengatakan bahwa
bahwa kecerdasan
sosialberkaitan dengan
efektivitas pemimpin
dan mampuditingkatkan melalui intervensi pelatihan. Studi ini menunjukkan
bahwakecerdasan sosial dapat berfungsi sebagaidasar untuk, dan bantuan memudahkan dalam efektivitas kepemimpinan yang sukses.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang mengkaji aspek-aspek sosial yang ada di lingkungan sekitar. Materi pembelajaran IPS merupakan materi
yang diambil dari kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar siswa. Pembelajaran IPS menitik beratkan pada interaksi sosial dengan masyarakat.
Dalam pembelajaran IPS siswa dipersiapkan untuk dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan masyarakat di mana mereka berada. Saat pembelajaran
berlangsung masih ada siswa yang menundukkan kepala karena takut diminta menjawab pertanyaan dari guru, sebagian besar siswa berbuat gaduh di dalam
kelas, tidak berani maju dan mengungkapkan pendapatnya di depan kelas, hanya berdiam diri saat diskusi kelompok dan tidak memperhatikan guru saat
pembelajaran. Dengan demikian kecerdasan sosial perlu ditanamkan sejak dini di dalam diri siswa.
Kecerdasan sosial dalam pembelajaran IPS meliputi kesadaran situasional, kemampuan membawa diri, autentisitas atau keaslian, clarity atau kejelasan dan
empati. Kecerdasan sosial sejatinya sudah ada di dalam diri masing-masing siswa. Hanya saja tingkat kecerdasan sosial setiap siswa berbeda-beda. Oleh karena itu,
kecerdasan sosial yang sudah ada di dalam diri siswa perlu dilatih dan dikembangkan. Karena kecerdasan intelektual siswa hanya menyumbang 20
kesuksesan siswa di masa yang akan datang. Selebihnya sebesar 80 adalah kecerdasan-kecerdasan yang siswa yang lain diantaranya adalah kecerdasan sosial.
Penelitian ini akan mengukur tingkat kecerdasan sosial siswa dalam pembelajaran IPS kelas V pada materi yang ada pada kompetensi dasar KD 2.2
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan. Dengan indikator kecerdasan sosial meliputi kesadaran situasional, kemampuan membawa diri, autentisitas, clarity dan empati.
Adapun alur atau kera ngka berfikir dalam penelitian “Tingkat Kecerdasan Sosial
Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas V SD di KecamatanMejobo Kabupaten Kudus
” dapat digambarkan dalam bagan sebagaiberikut:
Gambar 2. 1 Bagan Kerangka Berpikir Pembelajaran IPS kelas V
Masih terdapat siswa yang berbuat gaduh di dalam kelas, tidak berani berpendapat,
kurangnya rasa percaya diri untuk tampil di depan kelas, siswa cenderung pendiam
sehingga
partisipasi siswa
dalam pembelajaran kurang, serta beberapa siswa
tidak mau membaur dengan teman sekelas karena lebih suka bergaul dengan teman
sebangkunya.
Kecerdasan Sosial Kesadaran Situasional
Kemampuan Autentisitas keaslian
Clarity kejelasan Empati
Deskripsi Tingkat
Kecerdasan Sosial Siswa Dalam Pembelajaran IPS
Kelas V
SDN Di
Kecamatan Mejobo
Kabupaten Kudus
54
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 DESAIN DAN JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian
ini adalah
penelitian deskriptif
dengan metode
kuantitatif.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kecerdasan sosial siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SDNDi Kecamatan Mejobo
Kabupaten Kudus.Metode kuantitatif merupakan penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran, sampai penyajian
hasil Arikunto, 2010: 27.Penelitian deskriptif adalah suatau penelitian yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematik, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki Moh. Nazir, 2011:54.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif metode kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan peristiwa secara factual dan
akurat mengenai fakta-fakta serta fenomena yang disajikan menggunakan angka- angka, tabel, grafik maupun diagram dan dianalisis menggunakan statistik. Di
dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan perlakuan atau tindakan-tindakan tertentu pada variabel yang diteliti.Seluruh keadaan, kejadian dan kegiatan atau
variabel yang diteliti digambarkan sebagaimana adanya.