Uji Validitas Test of Validity Uji Reliabilitas Test of Reliability

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS for windows 20.0, setelah semua data-data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari:

3.5.1 Uji Validitas Test of Validity

Uji validitas digunakan untuk membuktikan sejauh mana data yang terdapat di kuisioner dapat mengukur tingkat ke validitasan suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut No Deskripsi Kegiatan 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt 1 Pra Survei : a. Persiapan Judul b. Persiapan Teori c. Pengajuan Judul d. Mencari Perusahaan 2 Usulan Penelitian a. Penulisan UP b. Bimbingan UP c. Sidang UP d. Revisi UP 3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan Data 5 Penyusunan Skripsi a. Bimbingan Skripsi b. Sidang Skripsi c. Revisi Skripsi d. Pengumpulan draf skripsi Ghozali,2009:49. Pengujian validitas ini menggunakan Total Correlation correlated Item,analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang over estimasi. Pengujian menggunakan dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05. Tabel 3.5 Standar Penilaian Untuk Validitas Category Validity Good 0,50 Acceptable 0,30 Marginal 0,20 Poor 0,10 Sumber : Barker et.al, 2002:70 Untuk menghitung korelasi pada uji validitas Umi Narimawati, 2010:42 dengan rumus sebagai berikut : � = ∑ − ∑ ∑ N √[∑ ² − ∑ ² N ] [∑ ² − ∑ ² N ] Keterangan : r = Koefisien korelasi pearson X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 1 Jika r hitung ≥ r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor total dinyatakan valid 2 Jika r hitung r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas Test of Reliability

Reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan. Suatu alat disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek sama sekali diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Pengujian ini dilakukan terhadap butir pertanyaan yang termasuk dalam kategori valid. Pengujiasn reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan internal consistency, yaitu dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian dianalisis dengan menggunakan suatu teknik perhitungan reliabilitas. Teknik yang digunakan untuk menguji keandalan kuesioner pada penelitian ini adalah metode split-half dari Spearman-Brown menurut Sugiyono 2009:126 dengan langkah-langkah sebagai berikut:  Butir-butir instrument di belah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan genap.  Skor untuk masing-masing pertanyaan pada tiap belahan dijumlahkan sehingga menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden.  Mengkorelasikan skor total satu dengan skor total dua dengan analisis korelasi  Mencari reliabilitas untuk keseluruhan pertanyaan dengan rumus Spearman Brown sebagai berikut: � �= �� +�� Keterangan : ri = reliabilitas internal seluruh instrumen rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua. Tabel 3.6 Standar Penilaian Untuk Reliabilitas Validity Good 0,80 Acceptable 0,70 Marginal 0,60 Poor 0,50 Sumber: Barker et al, 2002:70 Selain valid instrumen penelitian juga harus andal, keandalan instrument menjadi indikasi bahwa responden konsisten dalam memberikan tanggapan atas pernyataan yang diajukan. Seperti yang dikemukakan Barker et al 2002:70 sekumpulan butir pernyataan yang mengukur variabel dapat diterima jika memilki koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,70.

3.6 Metode Pengujian Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)

4 32 171

Pengaruh profesi auditor dan independensi auditor terhadap kualitas audit : (studi kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

0 19 74

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62

Pengaruh independensi auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit :(survey pada Kantor Akuntans Publik di Wilayah Bandung)

3 17 51

Pengaruh Independensi Auditor Dan Kinerja Auditor Terhadap Kualitas Audit (survei Pada Kantor Akuntan Publik Di Bandung)

0 22 70

Pengaruh pengalaman auditor dan etika profesi auditor terhadap kualitas audit : (survey pada kantor akuntan publik (KAP) di Wilayah Bandung)

1 26 79

Pengaruh Due Professional Care dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

1 32 67

Pengaruh masa perikatan audit (tenure) dan independensi auditor terhadap kualitas audit :(survey pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

3 46 51

Pengaruh Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

6 36 66

PENGARUH AKUNTABILITAS AUDITOR DAN INDEPENDENSI AUDITOR AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA.

0 4 159