Hipotesis Penelitian Metode Penelitian

menjaga sikap mental independensi dalam menjalankan tanggung jawabnya, namun juga penting bagi para pengguna laporan keuangan untuk memiliki kepercayaan terhadap independensi auditor. Randal J.Elder, Mark S.Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf, 2013:74 Alim dkk 2007 dan Cristiawan 2002 menemukan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Auditor harus dapat mengumpulkan setiap informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan audit dimana hal tersebut harus didukung dengan sikap independen. Penelitian yang dilakukan oleh Lavin 1976 dalam Alim 2007 menjelaskan lebih mendalam konsep independensi dalam hal hubungan antara klien dan auditor melalui pengamatan pihak ketiga. Banyaknya penelitian mengenai independensi menunjukkan bahwa faktor independensi merupakan faktor penting bagi auditor untuk menjalankan profesinya. Didukung pula dengan penelitian Nur Samsi, Akhmad Riduwan, dan Bambang Suryono2013 menyatakan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini berarti bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki inependensi dalam melaksanakan tugas auditnya. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukriah, dkk 2009, Christiawan 2002 dan Alim dkk 2007

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang bersifat sementara atau dengan anggapan, pendapat atau asumsi yang mungkin benar dan mungkin salah. Hipotesis diperlukan dalam sebuah penelitian untuk menetapkan kesimpulan sementara. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka terdapat hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut : H1: Etika Auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. H2: Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasarkan dari hipotesis tersebut pada perkiraan sementara peneliti yang menyatakan bahwa apabila semakin tinggi tingkat etika dan independensi auditor di suatu KAP yang dimiliki auditor maka semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP tersebut. 25

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus-menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah penelitian harus dilakukan dengan menggunakan metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Sugiyono 2014:2 menjelaskan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris teramati yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas. Pada umumnya kalau data itu reliabel dan obyektif, maka terdapat kecenderungan data tersebut akan valid. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diperoleh. Penulis dalam menyusun karya ilmiah ini menggunakan penelitian kuantitatif. Suharsimi Arikunto 2013:27 menjelaskan penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Penulis bermaksud untuk mengetahui seberapa besar pengaruh etika, dan independensi auditor terhadap kualitas audit. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif murni atau survei dan verifikatif. Penelitian deskriptif murni atau survei menurut Suharsimi Ari Kunto 2013:3 menjelaskan bahwa penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah kancah, lapangan atau wilayah tertentu. Sugiyono 2014:147 mendefinisikan metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Umi Narimawati 2010:29 mendefinisikan metode verifikatif adalah memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan. Dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dan verifikatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta-fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji pengaruh dari etika, dan independensi auditor terhadap kualitas audit serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)

4 32 171

Pengaruh profesi auditor dan independensi auditor terhadap kualitas audit : (studi kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

0 19 74

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62

Pengaruh independensi auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit :(survey pada Kantor Akuntans Publik di Wilayah Bandung)

3 17 51

Pengaruh Independensi Auditor Dan Kinerja Auditor Terhadap Kualitas Audit (survei Pada Kantor Akuntan Publik Di Bandung)

0 22 70

Pengaruh pengalaman auditor dan etika profesi auditor terhadap kualitas audit : (survey pada kantor akuntan publik (KAP) di Wilayah Bandung)

1 26 79

Pengaruh Due Professional Care dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

1 32 67

Pengaruh masa perikatan audit (tenure) dan independensi auditor terhadap kualitas audit :(survey pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

3 46 51

Pengaruh Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

6 36 66

PENGARUH AKUNTABILITAS AUDITOR DAN INDEPENDENSI AUDITOR AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA.

0 4 159