Keterangan :
I = Interval
NT NR
K = Nilai Tertinggi
= Nilai Terendah = Jumlah kategori
Sutrisno Hadi, 1981:12
Kemudian untuk melihat berapa banyaknya jumlah yang sering muncul dalam interval atau mengelompokkan semua skor yang diperoleh, digunakan
distribusi frekuensi Winarno Surakhmad, 1982:285. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui jumlah prosentase angket menggunakan rumus:
P= F
N X100
Keterangan: P = Besarnya Persentase
F = Jumlah Alternatif Jawaban N = Jumlah Antar Item dan Responden
Sutrisno Hadi, 1981:421
REFERENSI
Ali, Mohammad. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur Strategi. Bandung: Angkasa. Halaman 120
Surya, Sumardi. 1991. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV. Rajawali. Halaman: 72.
Ruseffendi. 1994. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksata Lainnya. Semarang: Press. Semarang. Halaman 43.
Sayuti, Husin. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Jakarta: Fajar Agung.
Halaman: 39 Riduwan. 2004.
Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Halaman 222
Singarimbum, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Halaman 152
Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 53
Ibid. Halaman 55 Ali, Mohammad. Penelitian... Op. Cit. Halaman 54
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman: 107.
Ibid. Halaman 124 Sukardi, 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya.
Jakarta: PT. Bumi Aksara. Halaman 76 Margono. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Halaman 162 Sukardi. Metodologi... Op. Cit. Halaman 81
Arikunto. Prosedur... Op. Cit. Halaman 146
Sutrisno, Hadi. 1981. Metodologi Research. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman: 12
Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmian. Bandung: Tarsito. Halaman 285
Sutrisno. Metodologi... Op. Cit. Halaman 421.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi siswa terhadap efektivitas mengajar guru
bidang studi sejarah di SMA Negeri se-kabupaten Pringsewu, yang dilihat dari faktor apersepsi, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi adalah:
1. Faktor Apersepsi, berdasarkan persepsi siswa sebesar 91,67 faktor ini dinyatakan sangat efektif dengan memperhatikan interaksi sebelum
pelajaran dimulai, yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan dan pengetahuan awal siswa mengenai materi pelajaran yang pernah diberikan
dan yang akan diberikan oleh guru. Lalu pentingnya tanya jawab dan mengulas pelajaran yang telah dipelajari serta motivasi guru terhadap
siswa yang nantinya akan sangat mempengaruhi tingkat berfikir dan daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Faktor
ini juga memperhatikan ketepatan waktu pelaksanaan pembelajaran. 2. Faktor Eksplorasi, berdasarkan persepsi siswa sebesar 95,83 faktor ini
dinyatakan sangat efektif sangat memperhatikan beberapa hal yakni, kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, artinya adanya kesesuaian
materi pelajaran akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan dari suatu tujuan pembelajaran. Lalu penyajian materi secara sistematis, maksudnya
materi yang diberikan kepada siswa disajikan secara berurutan sesuai dengan sub pokok bahasan secara sistematis. Selanjutnya pentingnya
penguasaan materi pelajaran yang dimiliki guru dan pemilihan metode mengajar serta pemanfaatan alat bantu mengajar yang dapat menunjang
proses pembelajaran. 3. Faktor Elaborasi, berdasarkan persepsi siswa sebesar 87,5 faktor ini
dinyatakan sangat efektif, dengan memperlihatkan kemampuan guru dalam menciptakan kelas yang aktif dan tertib melalui pendekatan antara
guru kepada siswa yang akan menciptakan keadaan kelas yang kondusif dalam proses pelaksanaan pembelajaran, serta menunjukkan kemampuan
guru dalam
menggali kemampuan
dan kreativitas
siswa melalui pendekatan kepada siswa.
4. Faktor Konfirmasi, berdasarkan persepsi siswa sebesar 89,5 faktor ini dinyatakan sangat efektif, dengan memperhatikan kemampuan guru dalam
memberi umpan balik dan penguatan pada siswa serta kemampuan guru dalam memfasilitasi siswa dalam melakukan refleksi.
Dari pemaparan seluruh hasil analisis faktor-faktor yang dijadikan penilaian dapat disimpulkan, bahwa efektivitas mengajar guru bidang studi sejarah
dalam aspek pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri se-Kabupaten Pringsewu dikatakan sangat efektif, hal tersebut dapat terlihat dari perolehan
prosentase dari masing-masing faktor yang selisih nilainya tidak terlalu jauh.
1.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan berikut ini penulis ingin mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan masukan dan
bahan pertimbangan bagi kemajuan pendidikan, antara lain: 1. Penerapan faktor apersepsi dalam pengajaran yang dilakukan oleh guru
dapat mempengaruhi kemampuan dan daya tangkap siswa dalam menerima materi pelajaran, karena di dalam apersepsi terdapat motivasi
yang berpengaruh terhadap diri siswa. 2. Penerapan faktor eksplorasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh
guru yang terbilang sudah sangat efektif hendaknya dipertahankan seperti dalam menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, penyajian
materi secara sistematis serta penguasaan materi pelajaran. 3. Pentingnya melakukan pendekatan antara guru kepada siswanya atau
penerapan faktor elaborasi hendaknya lebih ditingkatkan karena akan menjadi salah satu penunjang keberhasilan suatu pembelajarn karena
dapat mencipatakan kelas yang aktif, tertib, dan kondusif. 4. Kepada guru sebagai tenaga pengajar agar lebih bervariatif dalam
penggunaan metode mengajar dan lebih memanfaatkan alat bantu mengajar, karena pemilihan metode mengajar dan penggunaan alat bantu
dapat mengarahkan kepada tujuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur Strategi. Bandung: Angkasa.
A.M.Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. Arikunto, Suharsimi. 1997. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali.
. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. Bahri, Syaiful. 2005. Guru dan Anak Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Basri, Djapri. 2003. Persepsi Mahasiswa Terhadap Fasilitas dan Pelayanan
Perpustakaan. : Malang: IKIP Malang. Depdiknas. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional. Yogyakarta. Media Abadi. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
. 2004. Pendidikan Guru Konsep dan Strategi. Bandung: CV.
Mandar Maju. Hugiono dan P.K.Poerwantana. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : Bina
Aksara. Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara. Margono. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Moedjianto, 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki Millenium Ketiga.
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta: Kanisius.