Implikasi Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia

III. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif yang membuat gambaran secara jelas mengenai suatu hal atau fenomena dan sekaligus menerangkan hubungan, menentukan prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Peneliti mengadakan pengamatan, pencatatan, dan penganalisisan berbagai hal yang terjadi di lapangan secara alamiah dan apa adanya Syamsuddin dan Damaianti: 2006. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hal ini didasarkan pada data dalam penelitian ini berupa teks tulis yaitu wacana dalam sebuah talkshow. Peneliti menganalisis wacana humor verbal tulis sesuai dengan konteks humor. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif menunjukkan jumlah penaatan dan pelanggaran dalam prinsip kerja sama. Data kualitatif menunjukkan analisis penaatan dan pelanggaran dalam prinsip kerja sama. Selanjutnya, data tersebut dideskripsikan sesuai dengan aspek kajian yang difokuskan dalam penelitian ini yakni penaatan dan pelanggran prinsip kerja sama. Penelitian ini menggunakan tipe studi kasus observasi observational case studies. Peneliti mengharapkan dapat meng gali pertanyaan “bagaimana” penerapan prinsip kerja sama pada percakapan antara pembawa acara dan bintang tamu dalam talkshow Bukan Empat Mata Trans7.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan antara pembawa acara dan bintang tamu yang ditayangkan setiap episodenya dalam talkshow Bukan Empat Mata di Televisi Trans 7.

C. Teknik Pengumpulan Data

Jadi, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Observasi Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar. Spradley Sugiyono, 2008: 226 membagi observasi berpartisipasi menjadi empat, yaitu 1 partisipasi pasif passive participation, 2 partisipasi moderat moderate participation, 3 partisipasi aktif active participation, dan 4 partisipasi lengkap complete participation. Berdasarkan teori di atas, dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi partisipasi yang pertama, yaitu teknik observasi partisipasi pasif. Jadi, dalam hal ini peneliti mengamati kegiatan percakapan, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Peneliti melakukan pengamatan secara intensif agar memperoleh data yang empirik mengenai penerapan prinsip kerja sama dan sopan santun. 2. Teknik rekam Dalam mengumpulkan data penelitian ini, peneliti menggunakan perekam yaitu tape rekorder sebagai alatnya. Peneliti merekam seluruh percakapan yang terjadi antara pembawa acara dan bintang tamu dalam talkshow Bukan Empat Mata Trans7. 3. Teknik catatan lapangan Peneliti menggunakan catatan lapangan agar data yang dikumpulkan dapat terorganisasi dengan baik. Catatan lapangan merupakan alat bantu yang sangat penting digunakan oleh pengamat pada saat pengamatan. Pengamat dalam hal ini relatif lebih bebas dalam membuat catatan. Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan setelah pengumpulan data terkumpul dan terkonsep secara sistematis. Menurut Miles dan Huberman 1992: 15 data penelitian kualitatif dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, intisari dokumen lalu diproses melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih tulis, tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang disusun ke dalam teks yang diperluas. Analisis terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atas verifikasi. Teknik analisis data sebagai berikut. 1. Mencatat semua data alamiah atau tuturan pembawa acara dan bintang tamu pengumpulan data. 2. Mengidentifikasi tuturan pembawa acara dan bintang tamu berdasarkan prinsip kerja sama. 3. Mengklasifikasi data tuturan berdasarkan isi dan bentuk prinsip kerja sama, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relasi, dan maksim cara. 4. Berdasarkan hasil identifikasi dan klasifikasi data, peneliti melakukan penarikan simpulan sementara penyajian data. 5. Memeriksa kembali data yang sudah diperoleh verifikasi. 6. Penarikan simpulan. 7. Mendeskripsikan penerapan prinsip kerja sama pada percakapan dalam talkshow bukan Empat Mata Trans7 periode Mei 2010.

Dokumen yang terkait

Karakter Ayah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere-Liye dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

1 19 113

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Implikatur dalam Acara Debat TV One serta Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

2 9 186

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PERCAKAPAN BAHASA INDONESIA MASYARAKAT MINANG DI BANDARLAMPUNG DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

1 56 72

IMPLIKATUR PERCAKAPAN WACANA POJOK SURAT KABAR LAMPUNG POST EDISI JUNI 2012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

0 10 58

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL BAMBU KUNING BANDAR LAMPUNG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

6 74 79

ANALISIS MAKNA LEKSIKAL PERCAKAPAN DALAM PROGRAM ACARA ”MATA NAJWA” DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN Analisis Makna Leksikal Percakapan Dalam Program Acara ”Mata Najwa” Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sma.

0 3 12

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA PERCAKAPAN BUKAN EMPAT MATA BULAN JULI 2010.

0 1 6

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW “BUKAN EMPAT MATA” DI TRANS 7.

0 0 6

PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PEMBAWA ACARA “BUKAN EMPAT MATA” DI STASIUN TELEVISI TRANS7 BULAN JUNI 2014 - repository perpustakaan

0 0 15

ARTIKEL SKRIPSI PARALELISME DALAM WACANA MONOLOG TALKSHOW MATA NAJWA DI METROTV DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

0 1 12