Penyimpangan Maksim Kuantitas PENERAPAN PRINSIP PERCAKAPAN DALAM TALKSHOW BUKAN EMPAT MATA TRANS7 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

sepanjang konteks pemakaiannya dipertimbangkan secara cermat. Dengan demikian, penutur dan lawan tutur dapat membedakan secara serta merta tuturan yang diutarakan secara literal dengan tuturan yang bersifat metaforis kerugian orang lain atau memaksimalkan keuntungan bagi orang lain.

2.5.2 Prinsip Sopan Santun

Apabila prinsip kerja sama berfungsi mengatur apa yang dikatakan oleh peserta percakapan sehingga tuturan dapat memberikan sumbangan kepada tercapainya tujuan percakapan, prinsip sopan santun menjaga keseimbangan sosial dan keramahan hubungan dalam percakapan. Hanya dengan hubungan yang demikian kita dapat mengharapkan bahwa keberlangsungan percakapan akan dapat dipertahankan Leech dalam Nurlaksana Eko, 2006: 83. Kehadiran prinsip sopan santun ini diperlukan untuk menjelaskan dua hal berikut: 1 mengapa orang sering menggunakan cara yang tidak langsung inderectspeechacts untuk menyampaikan pesan yang mereka maksudkan; dan 2 hubungan antara arti dalam semantik konvensional dengan maksud atau nilai dalam pragmatik situasional dalam kalimat-kalimat yang bukan pernyataan non-declarative. Oleh karena itu, prinsip sopan santun tidak dapat dianggap hanya sebagai prinsip pelengkap, tetapi lebih dari itu, prinsip sopan santun merupakan prinsip percakapan yang memiliki kedudukan yang sama dengan prinsip percakapan yang lain. Leech mencontohkan pentingnya penerapan prinsip sopan santun tersebut sebagai berikut “Kita harus sopan kepada tetangga kita. Jika tidak, maka hubungan kita dengan tetangga kita akan rusak dan kita tidak boleh lagi meminjam mesin pemotong rumputnya”. Leech Nurlaksana Eko dan Sumarti, 2006: 83 mengemukakan prinsip sopan santun dapat dirumuskan ke dalam enam butir maksim berikut.

2.5.3.1 Maksim Kearifan

Maksim kearifan dan maksim kedermawanan berada dalam satu kelompok pasangan, yakni sama-sama menggunakan skala untung-rugi sebagai dasar acuannya. Meskipun demikian, keduanya berada pada kutub acuan yang berbeda. Maksim kearifan mengacu pada mitra tutur, sedangkan maksim kedermawanan mengacu pada diri penutur. Maksim kearifan berbunyi “buatlah kerugian mitra tutur sekecil mungkin; buatah keuntungan mitra tutur sebesar mungkin”. Hal ini berarti, dalam berkomunikasi penutur hendaknya berusaha mengurangi penggunaan ungkapan-ungkapan dan pernyataan-pernyataan yang menyiratkan hal-hal yang merugikan mitra tutur dan sebaliknya berusaha mengemukakan ungkapan dan pernyataan yang menguntungkan mitra tutur. Leech 1983: 107 —110 mengemukakan bahwa ilokusi tidak langsung cenderung lebih sopan daripada ilokusi yang bersifat langsung. Hal ini didasari dua alasan berikut: 1 ilokusi tidak langsung menambah derajad kemanasukaan, dan 2

Dokumen yang terkait

Karakter Ayah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere-Liye dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

1 19 113

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Implikatur dalam Acara Debat TV One serta Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

2 9 186

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PERCAKAPAN BAHASA INDONESIA MASYARAKAT MINANG DI BANDARLAMPUNG DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

1 56 72

IMPLIKATUR PERCAKAPAN WACANA POJOK SURAT KABAR LAMPUNG POST EDISI JUNI 2012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

0 10 58

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL BAMBU KUNING BANDAR LAMPUNG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

6 74 79

ANALISIS MAKNA LEKSIKAL PERCAKAPAN DALAM PROGRAM ACARA ”MATA NAJWA” DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN Analisis Makna Leksikal Percakapan Dalam Program Acara ”Mata Najwa” Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sma.

0 3 12

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA PERCAKAPAN BUKAN EMPAT MATA BULAN JULI 2010.

0 1 6

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW “BUKAN EMPAT MATA” DI TRANS 7.

0 0 6

PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PEMBAWA ACARA “BUKAN EMPAT MATA” DI STASIUN TELEVISI TRANS7 BULAN JUNI 2014 - repository perpustakaan

0 0 15

ARTIKEL SKRIPSI PARALELISME DALAM WACANA MONOLOG TALKSHOW MATA NAJWA DI METROTV DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

0 1 12