Tindak Pidana Kehutanan ANALISIS YURIDIS PERTANGUNG JAWABAN PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SURAT KETERANGAN SAHNYA HASIL HUTAN ( SKSHH ) DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat” Pasal 28 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004. Kebebasan hakim mutlak dibutuhkan terutama untuk menjamin keobjektif hakim dalam mengambil keputusan. Hakim memberikan keputusannya mengenai hal-hal sebagai berikut : 1. Keputusan mengenai peristiwanya, ialah apakah terdakwa melakukan perbuatan yang telah dituduhkan kepadanya, dan kemudian 2. Keputusan mengenai hukumnya, ialah apakah perbuatan yang dilakukan terdakwa itu merupakan suatu tindak pidana dan apakah terdakwa bersalah dan dapat dipidana dan akhirnya, 3. Keputusan mengenai pidananya, apakah terdakwa memang dapat dipidana Soedarto : 74 : 2000 . Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa segala putusan pengadilan selain harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan yang bersangkutan atau sumber hukum tidak tertulis yang di jadikan dasar untuk menggali, kaedah hukum yang hidup dalam masyarakat. Putusan pengadilan merupakan tanggung jawab hakim dalam melaksanakan tugasnya, untuk menerima, memeriksa dan memutuskan oerkara yang di ajukan kepadanya dimana pertanggung jawaban tersebut tidak hanya dijatuhkan kepada hukum, dirinya sendiri ataupun kepada masyarakat luas, tetapi yang lebih penting lagi putusan itu harus dapat dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Bismar Siregar : 67. Penjatuhan sanksi pidana memang bukan perkara yang mudah, hakim dituntut menguasai teknik-teknik tertentu yang menyangkut hal-hal yang bersifat kompleks untuk memperkecil terjadinya disparitas pidana. Keputusan yang di keluarkan hakim hendaknya merupakan keputusan yang bersifat proposional yaitu keputusan yang menjamin tegaknya kebenaran, keadilan dan kepastian hukum bagi seseorang. Keputusan yang proporsional tersebut dapat dicapai dengan memperhatikan tujuan pemidanaan yang hendak dicapai. Pedoman pemidanaan statutory guidelines for sentencing, aturan pemidanaan yang berlaku serta kenyakinan hakim tersebut dalam menjatuhkan sanksi, sehingga terlihat faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana dalam rangka mengurangi disparitas pidana Muladi dan Barda Nawawi Arief : 67. Adanya penjatuhan sanksi pidana oleh hakim secara langsung mengkongkritkan tugas sanksi tersebut, yaitu sebagai alat pemaksa agar norma dapat juga berfungsi sebagai alat preventif dan sebagai alat represif sehingga tujuan dari hukum pidana tersebut dapat dicapai secara efektif. III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian hukum ini termasuk jenis penelitian hukum normatif dan empiris, Hal ini dikarenakan penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer dalam mengkaji dan menelusuri norma-norma serta peraturan-peraturan yang mengatur tentang pertanggung jawaban tindak pidana penyalah gunaan Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan SKSHH. Tipe penelitian hukumnya adalah kajian komperehensif analitas terhadap bahan hukum sekunder. Hasil kajian dipaparkan secara lengkap, jelas, rinci dan sistematis mengenai pembahasan permasalahan.

B. Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah penelitian yang digunakan adalah conten analysis dengan mengidenfikasikan dan menginventarisasi ketentuan-ketentuan normatif dan pelaksanaan dilapangan secara empiris. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah secara normatif dan empiris. 1 Pendekatan normatif dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, bahan-bahan bacaan literature peraturan perundang-undangan yang menunjang dan berhubungan sebagai penelaahan hukum terhadap kaidah yang dianggap sesuai dengan penelitian hukum tertulis. Penelitian normative dilakukan terhadap hal-hal yang bersifat teoratis asas-asas hukum, dasar hukum dan konsep-konsep hukum.