kemiskinan, diperoleh dampak positif terhadap penurunan jumlah penduduk miskin dengan besaran yang berbeda-beda.
Akhmad 2012 dalam disertasi “Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Perekonomian Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Selatan
”. Hasil penelitian menunjukan bahwa simulasi kebijakan dengan melakukan realokasi
anggaran dengan menurunkan belanja-belanja lain, dan belanja barang dan jasa, yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan belanja modal, baik pada sektor
pertanian maupun pada sektor lain memberikan hasil yang lebih baik dan lebih realistis dari alternatif kebijakan meningkatkan variabel pendapatan asli daerah,
dan kebijakan meningkatkan transfer dana dari pemerintah pusat, baik pada kabupaten yang berbasis pertanian maupun pada kabupaten kota yang berbasis
non pertanian. Hasil simulasi kebijakan non fiskal yaitu meningkatkan investasi swasta member dampak yang cukup besar terhadap pertumbuhan produk domestik
regional bruto dan pengurangan pengangguran, baik pada kabupaten yang berbasis pertanian maupun pada kabupatenkota yang berbasis non pertanian.
III. METODE PENELITIAN
.
A. Ruang Lingkup Penelitian
Kebijakan fiskal yang telah dilakukan oleh pemerintah salah satunya adalah bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Adapun program penanggulangan
kemiskinan yang telah dilakukan selama ini diantaranya adalah 1 program Inpres Desa Tertinggal IDT yang dimulai pada tahun anggaran 19941995 2
program pengembangan kecamatan PPK yang dimulai tahun anggaran 19981999 3 program penanggulangan kemiskinan di perkotaan P2KP, yang
diluncurkan pada tahun anggaran 19992000, dan 4 kebijakan otonomi daerah Otda yang digulirkan sejak januari 2001, dimana desentralisasi fiskal menjadi
salah satu komponen yang sangat penting yang bertujuan untuk memecahkan berbagai persoalan yang terjadi termasuk kemiskinan. Oleh karena itu penelitian
ini mengambil judul
“Analisis Deskriptif Kebijakan Fiskal Daerah terhadap Kemiskinan di Provinsi Lampung”
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Provinsi Lampung dengan menggunakan data sekunder dari Kantor Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Lampung dan Statistik
Keuangan Daerah Provinsi Lampung. Penetapan daerah penelitian ini didasarkan
pada pertimbangan untuk memudahkan penulis mengumpulkan data yang diperlukan, serta waktu, biaya dan tenaga dapat dihemat seefisien mungkin.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis variabel, yaitu variabel dependen terikat dan variabel independen bebas.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiskinan, yaitu keadaan kekurangan akan kebutuhan dasar akibat terbatasnya akses dan
kemampuan yang dimiliki terhadap kegiatan ekonomi untuk meningkatkan suatu standar hidup. Dalam penelitian ini kemiskinan dilihat dari sumbangsih
penerimaan dan pengeluaran daerah terhadap kemiskinan. Data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Data
yang digunakan merupakan data sekunder berupa data runtut waktu time- series
selama sepuluh tahun 2002-2011. 2.
Variabel Independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan
fiskal daerah. Kebijakan Fiskal Daerah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah. Penerimaan daerah terdiri dari penerimaan pajak daerah, retribusi daerah,
dana alokasi umum, dan bagi hasil pajak. Pengeluaran daerah yang terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan. Variabel Kebijakan Fiskal Daerah menggunakan data Statistik
Keuangan Daerah Provinsi Lampung. Data yang diambil merupakan data sekunder berupa data runtut waktu time-series selama sepuluh tahun 2002-
2011.
D. Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat kita diperoleh. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data runtut
waktu time-series selama sepuluh tahun 2002-2011. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia di suatu instansi sehingga kita
tinggal mencari dan mengumpulkan data tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif, meliputi kebijakan fiskal daerah dan
kemiskinan. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu time-series selama sepuluh tahun 2002-2011.
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan informasi yang telah disusun dan dipublikasikan oleh
instansi tertentu Soeratno dan Arsyad, 2003. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data time series dari tahun 2002
– 2011. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, dan Statistik Keuangan
Daerah Provinsi Lampung.
E. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu time-series selama sepuluh tahun 2002-2011. Penulis menetapkan satu variabel terikat yaitu
kemiskinan dan kebijakan fiskal daerah yang terdiri dari penerimaan daerah dan pengeluaran daerah sebagai variabel bebas.
F. Teknik Analisis
Teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah Analisis Statistik deskriptif. Statistik deskriptif menurut Imam Ghozali 2009, memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata – rata mean,
standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan kemencengan distribusi skewness. Data yang digunakan pada penelitian ini
adalah data runtut waktu time series dari tahun 2002 – 2011. Metode yang
didasarkan pada analisis ini adalah dengan pendeskripsian faktor – faktor yang
berhubungan dengan permasalahan yang dimaksud sebagai pendukung hasil dari analisis metode kuantitatif.