Scanning Electron Microscopy SEM

baru. Selanjutnya elektron tersebut diperkuat dan besar amplitudonya ditampilkan pada layar monitor Cathode Ray Tube CRT dengan pola gelap-terang. Pada layar CRT gambar struktur sampel diperbesar dan bisa dilihat Rahmat, 2011. Interaksi elektron dengan atom sampel akan menghasilkan berbagai macam sinyal termasuk diantaranya Secondary Electron SE dan Backscattered Electron BSE Qulub, 2011.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material FMIPA Unila, Laboratorium Kimia Instrumentasi FMIPA Unila, Laboratorium PT Semen Batu Raja, dan karakterisasi menggunakan SEM dan XRD dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan P3GL Bandung.

B. Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari neraca sartorius digital, alat penggerus pastle dan mortar, spatula, tungku pemanas furnace, cawan crussible, alat pressing, cetakan sampel die, X-Ray Diffraction XRD, dan Scanning Electron Microscopy SEM. Bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ini berupa bahan oksida karbonat dengan tingkat kemurnian yang tinggi yaitu: Bi 2 O 3 99,9, PbO 99,9, SrCO 3 99,9, CaCO 3 99,95, dan CuO 99,999.

C. Komposisi Bahan

Komposisi bahan awal untuk membuat 3 gram sampel superkonduktor BSCCO-2223 dengan doping Pb BPSCCO-2223 pada kadar Ca = 2,10 fraksi mol dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi bahan BPSCCO-2223 dengan kadar CaCO 3 = 2,10. Bahan Fraksi Massa hitung untuk 3 gram sampel Bi 2 O 3 1,60 0,9272 PbO 0,40 0,2220 SrCO 3 2,00 0,7344 CaCO 3 2,10 0,5228 CuO 3,00 0,5936 Total 3,0000

D. Preparasi Sampel

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode reaksi padatan solid state reaction method yang terdiri dari penggerusan, peletisasi pressing, serta pemanasan kalsinasi dan sintering. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 9. Penimbangan Penggerusan dan peletisasi Kalsinasi dengan suhu 800 o C selama 10 jam Penggerusan dan peletisasi Sintering selama 20 jam dengan variasi suhu Ts = 840 o C, 845 o C, 850 o C, dan 855 o C Karakterisasi X-Ray Diffraction XRD Scanning Electron Microscopy SEM Gambar 9. Diagram alir penelitian

1. Penimbangan

Bahan dasar yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu ditimbang sesuai dengan takaran yang telah ditentukan. Semua bahan yang telah ditimbang ditempatkan pada wadah tersendiri.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KADAR CaCO3 TERHADAP PEMBENTUKAN FASE BAHAN SUPERKONDUKTOR BSCCO-2212 DENGAN DOPING Pb (BPSCCO-2212)

6 13 51

SINTESIS BAHAN SUPERKONDUKTOR BSCCO-2223 TANPA DOPING Pb PADA BERBAGAI KADAR CaCO3

2 13 51

Variasi Kadar CaCO3 dalam Pembentukan Fase Bahan Superkonduktor BSCCO-2223 dengan Doping Pb (BPSCCO-2223)

0 23 44

VARIASI SUHU SINTERING DALAM SINTESIS SUPERKONDUKTOR Bi-2212 DENGAN DOPING Pb (BPSCCO-2212) PADA KADAR Ca=1,10 (VARIATION OF SINTERING TEMPERATURE IN THE SYNTESIS OF Bi-2212 SUPERCONDUCTOR WITH Pb DOPANT (BPSCCO-2212) ON THE CONTENT OF Ca=1,10)

7 68 53

SINTESIS SUPERKONDUKTOR Bi-2223 TANPA DOPING Pb (BSCCO-2223) DENGAN KADAR Ca = 2,10 PADA BERBAGAI SUHU SINTERING (SYNTHESIS OF Bi-2223 SUPERCONDUCTOR WITHOUT DOPING Pb (BSCCO-2223) WITH LEVELS OF Ca = 2,10 AT VARIOUS TEMPERATURE OF SINTERING)

10 51 40

PEMBENTUKAN FASE BAHAN SUPERKONDUKTOR Bi-2223 DENGAN DOPING Pb (BPSCCO-2223) PADA KADAR Ca = 2,10 DENGAN VARIASI SUHU SINTERING (PHASE FORMATION OF BSCCO-2223 SUPERCONDUCTING MATERIALS WITH Pb DOPING (BPSCCO-2223) ON THE LEVEL OF Ca = 2,10 WITH VARIATION

5 37 47

SINTESIS BAHAN M-HEXAFERRITES DENGAN DOPING LOGAM Co MENGGUNAKAN FTIR

0 0 5

KORELASI KADAR TOTAL LOGAM Pb TERHADAP KADAR PROTEIN PADA UDANG PUTIH (Penaeus marguiensis) YANG DIAMBIL DI PESISIR PULAU BUNYU KALIMANTAN UTARA CORRELATION LEVEL OF TOTAL METAL Pb CONTENT OF PROTEIN ON WHITE SHRIMP (Penaeus marguiensis) TAKEN IN COASTAL

0 1 7

CORRELATION ANALYSIS OF YELLOW COLOR LEVEL ON EYE SCLERA WITH BILIRUBIN LEVEL ON BABY

0 0 9

PENGARUH VARIASI PERLAKUAN DOPING Pb PADA Bi DALAM SINTESIS SUPERKONDUKTOR BSCCO TERHADAP EFEK MEISSNER DAN SUHU KRITIS

0 0 37