Teori Algoritma Komputer KAJIAN PUSTAKA

45 Berdasarkan uraian di atas bahwa pembelajaran dengan pendekatan ilmiah melalui tiga ranah yaitu, sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap mengarah pada sikap ingin tahu siswa, ranah pengetahuan mengarah pada ilmu pengatahuan yang harus dikuasi, dan ranah keterampilan mengarah siswa tahu cara melakukan sesuatu.

2.6 Bahan Ajar

2.6.1 Definisi Bahan Ajar Menurut Prastowo 2012: 17 menjelaskan bahwa: Bahan ajar merupakan segala bahan baik informasi, alat, maupun teks yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Misalnya, buku pelajaran, LKS, modul, bahan ajar audio, bahan ajar interktif. Lebih lanjut Belawati dalam Prastowo 2012: 40 menjelaskan bahwa : Bahan ajar diklasifikasikan menurut bentuk, cara kerja, dan sifatnya. Menurut bentuknya bahan ajar dibedakan menjadi 1 bahan ajar cetak seperti buku, modul, dan lembar kerja siswa; 2 bahan ajar audio seperti kaset, CD, dan radio; 3 bahan ajar audiovisual seperti VCD dan film; dan 4 bahan ajar interaktif seperti CD interaktif. Sedangkan menurut cara kerjanya bahan ajar dibedakan menjadi 1 bahan ajar yang tidak diproyeksikan seperti model atau carta; 2 bahan ajar yang diproyeksikan seperti slide; 3 bahan ajar audio seperti kaset, CD, dan radio; 4 bahan ajar video seperti video dan film; dan 5 bahan ajar komputer seperti computer mediated instruction dan computer based multimedia atau hypermedia. Aspek dalam pemilihan bahan ajar perlu memperhatikan berbagai hal yang berkaitan dengan isi maupun tampilan sehingga bahan ajar yang diberikan kepada siswa dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik, inovatif, efektif, dan efisien. Pribadi mengemukakan bahwa pengadaan bahan ajar yang akan digunakan dapat 46 dilakukan melalui beberapa cara, yaitu 1 membeli produk komersial, 2 memodifikasi bahan ajar yang telah tersedia, dan 3 memproduksi sendiri bahan ajar sesuai tujuan. Proses pengembangan bahan ajar khususnya banah ajar cetak, perlu diperhatikan prinsip-prinsip desain pesan. Prawiradilaga 2008: 21 menjelaskan bahwa “lima komponen yang harus diperhatikan, yaitu 1 kegiatan pembelajaran pendahuluan, 2 penyampaian materi pembelajaran, 3 memancing kinerja siswa, 4 pemberian umpan balik, dan 5 kegiatan tindak lanjut ”. Secara lebih khusus pada pengembangan bahan ajar cetak, Arsyad 2010: 87 menjelaskan “ada enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu 1 konsistensi, 2 format, 3 organisasi, 4 daya tarik,5 ukuran huruf, dan 6 ruangspasi kosong. Selain itu, ada komponen lain yang digunakan untuk menarik perhatian siswa pada bahan ajar cetak yaitu warna, huruf, dan kotak ”. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan bahan ajar perlu memperhatikan berbagai aspek yang berkaitan dengan isi dan tampilan bahan ajar. Selain itu fleksibilitas dapat diadaptasikan dengan banyak tujuan, portabilitas mudah dibawa tanpa membutuhkan perlengakapan lain, ramah bagi pengguna tidak membutuhkan keahlian khusus untuk menggunakannya, dan ekonomis juga menjadi hal yang harus menjadi perhatian dalam pembuatan bahan ajar. Sehingga dengan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 47

2.6.2. Pengembangan Bahan Ajar Menurut Gagne, Briggs, dan Wager

Gagne, dalam Prawiladilaga 2008:15 mengembangkan konsep dalam desain pembelajaran dengan menyatakan bahwa: Desain pembelajaran membantu proses belajar seseorang dinama proses belajar itu sendiri memiliki tahapan segera dan jangka panjang. Proses belajar terjadi karena adanya kondisi-kondisi belajar internal maupun eksternal. Kondisi internal adalah kemampuan dalam kesiapan diri pebelajar, sedangkan kondisi eksternal adalah pengaturan lingkungan yang didesain. Penyiapan kondisi eksternal belajar inilah yang disebut sebagai desain pembelajaran. Untuk itu desain pembelajaran harus sistematis, dan menerapkan konsep pendekatan system agar hasil belajar meningkatkan mutu kinerja seseorang. Pada prinsipnya dalam mendesain pembelajaran memiliiki tahapan jangka pendek dan panjang dan harus memperhatikan aspek internal dan eksternal. Selanjutnya Prawiladilaga 2008:25 menyatakan bahwa teori pembelajaran Gagne terkenal dengan sebutan events of instruction yang terdiri atas sembilan tahapan yaitu: a. Stimulation to gain attention ensure reception of stimuli b. Informing learners of the learning objective, to establish appropriate expectations c. Reminding learners of previously learned content for retrieval from LTM d. Clear and distinctive presentation of material to ensure selective perception e. Guidance of learning by suitable semantic encoding f. Eliciting performance, involving response generation g. Providing feedback about performance h. Assessing the performance, involving additional response feedback occasions i. Arranging variety practice aid future retrieval and transfer Lebih lanjut Prawiladilaga 2008: 50 menyatakan bahwa model yang diajukan oleh ketiga tokoh ini terdiri dari empat tahap yaitu