Esensi Pendekatan Ilmiah Pendekatan Ilmiah Dalam Pembelajaran

47

2.6.2. Pengembangan Bahan Ajar Menurut Gagne, Briggs, dan Wager

Gagne, dalam Prawiladilaga 2008:15 mengembangkan konsep dalam desain pembelajaran dengan menyatakan bahwa: Desain pembelajaran membantu proses belajar seseorang dinama proses belajar itu sendiri memiliki tahapan segera dan jangka panjang. Proses belajar terjadi karena adanya kondisi-kondisi belajar internal maupun eksternal. Kondisi internal adalah kemampuan dalam kesiapan diri pebelajar, sedangkan kondisi eksternal adalah pengaturan lingkungan yang didesain. Penyiapan kondisi eksternal belajar inilah yang disebut sebagai desain pembelajaran. Untuk itu desain pembelajaran harus sistematis, dan menerapkan konsep pendekatan system agar hasil belajar meningkatkan mutu kinerja seseorang. Pada prinsipnya dalam mendesain pembelajaran memiliiki tahapan jangka pendek dan panjang dan harus memperhatikan aspek internal dan eksternal. Selanjutnya Prawiladilaga 2008:25 menyatakan bahwa teori pembelajaran Gagne terkenal dengan sebutan events of instruction yang terdiri atas sembilan tahapan yaitu: a. Stimulation to gain attention ensure reception of stimuli b. Informing learners of the learning objective, to establish appropriate expectations c. Reminding learners of previously learned content for retrieval from LTM d. Clear and distinctive presentation of material to ensure selective perception e. Guidance of learning by suitable semantic encoding f. Eliciting performance, involving response generation g. Providing feedback about performance h. Assessing the performance, involving additional response feedback occasions i. Arranging variety practice aid future retrieval and transfer Lebih lanjut Prawiladilaga 2008: 50 menyatakan bahwa model yang diajukan oleh ketiga tokoh ini terdiri dari empat tahap yaitu 48 1. Jenjang sistem 1, yaitu a. Analisis kebutuhan, tujuan kurikuler, dan prioritas kurikulum b. Analisis sumber-sumber, hambatan, dan alternative system penyampaian c. Penentuan cakupan dan urutan dari kurikulum dan mata ajar serta desain system penampilan 1. Jenjang mata ajar j. Menentukan struktur dan urutan mata ajar k. Analisis tujuan umum pembelajaran mata ajar 2. Jenjang KBM a. Merumuskan tujuan pembelajarankinerja b. Mempersiapkan satuan pelajaran c. Mengembangkan dan memilih bahan ajar dan media mengukur kinerja peserta 3. Jenjang sistem 2 a. Menentukan asessmen b. Persiapan pengajar c. Evaluasi formatif d. Uji coba, perbaikan e. Evaluasi sumatif f. Penggunaan dan penyebaran Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan pengembanngan bahan ajar dimulai dari analisis kebutuhan, persiapan materi, evaluasi, dan penggunaan produk.

2.7 Desain Pembelajaran

Desain sistem pembelajaran berisi langkah-langkah yang sistematis dan terarah untuk menciptakan proses belajar yang efektif, efisien, dan menarik. Umumnya desain sistem pembelajaran dimulai dari kegiatan analisis yang digunakan untuk menggambarkan masalah pembelajaran yang akan dicari solusinya. Setelah masalah pembelajaran diketahui langkah selanjutnya adalah menentukan solusi yang akan digunakan untuk mengatasi tersebut. Hasil dari proses desain sistem pembelajaran berisi rancangan sistematik dan menyeluruh dari sebuah aktivitas