Kemampuan seseorang dalam memikul tanggung jawab sosial menurut ukuran norma sosial tertentu, dan bersifat kondisi sesuai dengan tahap
perkembangannya disebut perilaku adaptif. Perilaku adaptif anak tunagrahita dapat ditinjau dari tujuh area, diantaranya:
1 Terhambat dalam perkembangan keterampilan sensorimotor;
2 Terhambat dalam keterampilan komunikasi;
3 Terhambat dalam keterampilan menolong diri;
4 Terhambat dalam sosialisasi;
5 Terhambat dalam mengaplikasikan keterampilan akademik dalam
kehidupan sehari-hari; 6
Terhambat dalam menilai situasi lingkungan secara tepat; dan 7
Terhambat dalam menilai keterampilan sosial. Meyerson dalam Cruickshank:1980 berpendapat bahwa:
“Pertama, kelainan dari segi fisik saja tidak dapat dipandang sebagai suatu masalah sosial anak berkelainan. Kedua, kelainan
dapat dipandang sebagai suatu ketunaan yang merupakan variasi fisik yang kurang menguntungkan, baik penilaian yang diberikan
oleh masyarakat maupun yang diberikan oleh penderita itu sendiri atas kecacatannya.
” Berangkat dari pemikiran tersebut dapat disimpulkan bahwa kelainan yang
dialami oleh seseorang memang tidak secara otomatis berakibat pada penyimpangan kepribadian atau penyesuaian sosial. Hal ini disebabkan
banyak faktor yang mempengaruhi, terutama faktor eksternal. Oleh karena itu, untuk memperkecil frekuensi kemungkinan penyimpangan tersebut,
maka peran keluargaorangtua menghindarkan sejauh mungkin sikap-sikap yang dapat menyuburkan terjadinya penyimpangan kepribadian dan
penyesuaian sosial dari anak yang berkelainan.
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Model Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian studi kasus. Pendekatan kualitatif adalah penelitian
data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan
dokumen resmi lainnya. Menurut Bogdan dan Tylor dalam Tohirin 2012 penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran
mengenai penyesuaian diri siswa penyandang tunagrahita. Dengan pendekatan ini peneliti dapat mengenal subyek secara pribadi dan lebih dekat. Ini dapat
terjadi karena adanya pelibatan secara langsung dengan subyek di lingkungan subyek, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah. Pelibatan
langsung ini akan dapat mengeksplorasi diri subyek, situasi, kondisi, dan peristiwa yang berkaitan dengan penyesuaian diri.
Dengan pertimbangan seperti itu, maka peneliti lebih cenderung memilih
pendekatan kualitatif dengan model pendekatan studi kasus. Yang mana dalam hal ini, pelaksanaan penelitian dan pengkajiannya didasarkan pada proses
pencarian data secara lengkap untuk selanjutnya data tersebut disajikan secara deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan. Creswell dalam
Herdiansyah 2010 menyatakan bahwa “Studi kasus adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi
dari suatu sistem yang berbatas bounded system pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data
secara mendalam yang melibatkan berbagai sumber informasi yang kaya akan konteks. Studi kasus adalah suatu model penelitian kualitatif
yang terperinci tentang individu atau suatu unit sosial tertentu selama
kurun waktu tertentu. “ Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk studi kasus intrinsik
intrinsic case study. Herdiansyah 2010 menyatakan bahwa studi kasus intrinsik dilakukan untuk memahami secara lebih baik dan mendalam tentang
suatu kasus tertentu. Peneliti telah menggali lebih dalam mengenai penyesuaian diri siswa penyandang tunagrahita.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Penyimbang Bandar Lampung tahun
ajaran 20132014. Beralamat di jalan Teuku Umar Gang Suci, Kedaton, Bandarlampung. Penelitian berlangsung dari tanggal 5 Oktober 2013 hingga
10 Januari 2014.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah satu orang siswa penyandang tunagrahita yang
ada di SMP Penyimbang Bandar Lampung. Pertimbangan dalam pemilihan subjek dengan kriteria sebagai berikut; 1 Berdasarkan hasil pemeriksaan
psikologis subjek menyandang tunagrahita sedang, 2 Memiliki kemampuan kognitif yang terbatas, skor IQ 42 pada Skala Binet, 3 Memiliki usia