Uji Keabsahan Data Penelitian
Peneliti mengenal subjek sejak dua tahun terakhir di klinik terapi Anak berkebutuhan khusus Special Need Theraphy Service SNETS Lampung
di bawah naungan Yayasan Cinta Harapan Indonesia YCHI. Melalui data yang direkomendasikan guru subjek saat duduk di kelas VI di SDN 1
Labuhan Ratu. Data tersebut merupakan daftar siswa yang mengalami kesulitan belajar. Selain itu, Guru dan wali kelas menceritakan
pengalaman mengajar dan hasil prestasi belajar yang menurun. Setelah proses pendataan, WH diterima mendapat pelayanan terapi gratis di
SNETS. Kegiatan diawali dengan melakukan assessment pada WH oleh psikolog
dan memberikan program yang dibutuhkan WH oleh case manager. Dari hasil assessment terdapat beberapa anak lain dengan hasil diagnosis
mengalami gangguan tunagrahita. Namun, tidak semua siswa penyandang tunagrahita dipilih menjadi subyek melainkan melalui kriteria yang telah
dibuat. Selanjutnya peneliti melakukan pendekatan dan menjalin hubungan dengan subjek dan informan penelitian. Peneliti melalukan pre-elementary
dengan wawancara dan observasi yang berkaitan dengan penyesuaian diri subjek.
3. Setelah ditemukannya subjek, peneliti memulai mengumpulkan data.
Pengumpulan data dilakukan di SMP Penyimbang Bandarlampung dengan teknik pengumpulan data wawancara semi terstruktur, observasi dan studi
dokumentasi.
1. Wawancara semi terstruktur
Dalam penelitian ini, wawancara menjadi teknik pengumpulan data
yang utama pencarian data. Jenis wawancara yang digunakan yaitu semiterstruktur, dimana jenis wawancara ini termasuk dalam kategori
wawancara mendalam indepth interview. Data yang diperoleh melalui
wawancara berkaitan
dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi proses penyesuaian diri dan keterbatasan siswa sebagai
penyandang tunagrahita. Indikator yang akan diungkap dalam faktor- faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri siswa penyandang
tunagrahita meliputi: 1. Kondisi fisik yaitu kesehatan fisik
2. Kepribadian yang meliputi kemauan yang kuat untuk berubah, pengaturan diri dan realisasi diri
3. Pendidikan yang meliputi proses belajar, latihan, pengalaman 4. Lingkungan diantaranya lingkungan rumah dan sekolah
5. Agama serta Budaya Pengumpulan data selama penelitian dilakukan di SMP Penyimbang
Bandarlampung. Wawancara dilakukan terhadap subjek penelitian untuk mendapat data terkait kemampuan penyesuaian diri, kondisi fisik
dan kepribadian subjek. Dua orang wali kelas subjek saat di kelas VII dan kelas VIII sekaligus sebagai guru mata pelajaran dengan jalan
tanya jawab agar memperoleh data yang berkenaan dengan kondisi subjek, faktor pendidikan dan situasi lingkungan sekolah yang
mempengaruhi proses penyesuaian diri siswa penyandang tungrahita serta data yang berhubungan dengan keterbatasan subjek.
Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada pemilik yayasan untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan faktor pendidikan dan lingkungan sekolah. Orangtua siswa yang merasakan langsung proses
penyesuaian diri subjek untuk memperoleh data mengenai perilaku subjek di rumah dan lingkungan rumah, kondisi fisik subjek dan agama
serta budaya. Data yang diperoleh berkaitan dengan lingkungan sekolah dan keterbatasan subjek didapatkan dari satu orang teman
sekelas subjek. Satu orang psikolog memberikan informasi terkait faktor kepribadian dan pendidikan.
2. Observasi Checklist dan Anecdotal Record.
Pengumpulan data dalam penelitian ini didukung dengan observasi.
Cartwright dalam Herdiansyah, 2010 mendefinisikan observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati serta
merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan
untuk memberikan suatu kesimpulan. Penelitian ini mengunakan jenis observasi partisipatif.
Pengambilan data mengenai kemampuan penyesuaian diri subjek
dilakukan dengan teknik observasi Behavior checklist. Hasil dari observasi ini berupa keterangan mengenai muncul atau tidaknya
perilaku yang diobservasi dengan memberikan tanda cek √ jika