Latar Belakang Pertanggungjawaban Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Pada Penyelenggara Sistem Elektronik Dalam Hal Penjaminan Keamanan

xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awal mulanya, hubungan manusia dilaksanakan dalam pola-pola yang sederhana dan dengan luas wilayah yang sangat terbatas.Namun, seiring berkembangnya peradaban manusia, perkembangan hubungan itu mulai berkembang hingga mencapai kepada wilayah yang sangat luas.Bahkan dalam kehidupan modern ini hubungan manusia tidak lagi dilakukan dalam suatu wilayah, tetapi juga sudah dapat dilakukan antar wilayah negara.Hal ini semakin luas lagi ketika diimbangi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat. Alvin Toffler membagi era di dunia ini dalam tiga gelombang, gelombang pertama manusia cenderung mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologinya pada bidang pertanian, kemudian pada gelombang kedua manusia pada era ini sudah dapat memisahkan antara kegiatan produksi dan konsumsi, dan gelombang ketiga ditandai dengan lahirnya revolusi digital. Revolusi ini adalah hasil penemuan- penemuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi.Awal dari globalisasi itu bermula pada abad ke-20, yakni pada saat revolusi transportasi dan elektronika yang menyebar dan mempercepat informasi antar negara dan memudahkan berbagai perdagangan bisnis di dunia.Pesatnya kemajuan teknologi telekomunkasi, media dan xii informatika atau disingkat dengan telematika serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global dan dunia internet telah merubah pola pikir kegiatan bisnis dilaksanakan di industri perdagangan.Perkembangan Internet sekarang ini merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi orang masa sekarang.Internet ini telah membuat dunia menjadi tanpa batas.Sekalipun demikian banyak orang yang belum benar memahami apa dan bagaimana sebenarnya yang dimaksud dengan Internet. Tidak ada satupun orangpun atau kelompok maupun organisasi yang bertanggungjawab untuk menjalankan internet.Mekanisme kerja internet tidak didasarkan pada manusia tetapi merupakan mekanisme kerja elektronik. Masing- masing jaringan yang terhubung satu sama lainnya berkomunikasi dengan protocol protocol tertentu, seperti Transmission Control Protocool TCP dan Internet Protocool IP. Kemampuan ini bisa menjangkau seluruh dunia yang terhubung melalui sebuah jaringan online yang saling terhubung satu sama lain. 1 Perkembangan teknologi informasi 2 1 Wira Sakti,Nufransa, Buku Pinter Pajak E-Commerce dari mendaftar sampai membayar Jakarta: Penerbit VisiMedia, 2014, hlm. 2. 2 Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, danatau menyebarkan informasi. yang juga melanda dunia dewasa ini, tidak dapat dihindarkan.Perkembangan tersebut juga mempengaruhi tatanan tersebut. Menurut Didik J. Rachibini, teknologi informasi dan media elektronika dinilai sebagai pelopor, yang mengintergrasikan seluruh sistem dunia, baik dalam aspek sosial, budaya, ekonomi dan keuangan. Dari sistem sistem kecil lokal dan nasional, proses globalisasi dalam tahun-tahun terakhir bergerak cepat, bahkanterlalu cepat xiii menuju suatu sistem global. Dunia akan menjadi “global village” yang menyatu, saling tahu dan terbuka serta saling bergantung satu sama lain. 3 Perkembangan teknologi informasi ini juga secara signifikan telah mempengaruhi dan mengubah cara bisnis yang sedang dikelola dan dipantau saat ini. Tetapi teknologi informasi ini masih kurang dipahami oleh banyak orang dan tidak diimbangi dengan pemahaman yang baik dan memadai mengenai teknologi khususnya dalam perspektif hukum. Hal ini dikarenakan penekenan pemahaman dewasa ini sangat “technology minded” padahal idealnya kita harus melihat dari berbagai sudut pandang baik sudut pandang hukum, sosial, dan bisnis. Pemerintah melalui perkembangan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan masyarakat informasi telah menjadi paradigma global yang dominan. Ini terlihat dari pemanfaatan teknologi dan informasi yang dilaksanakan dengan tujuan antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia, mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat; meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelayanan publik; membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan dan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab dan memberikan rasa aman, keadilan dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggaraan teknologi informasi. 3 Didik J. Rachibini, Mitos dan Implikasi Globalisasi: Catatan Untuk Bidang Ekonomi dan Keuangan, pengantar Edisi Indonesia oleh Hirst, Paul dan Grahame Thompson, Globalisasi Adalah Mitos Jakarta: Yayasan Obor, 2001, hlm. 255. xiv Dulu cara berbisnis hanya sebatas dengan tatap muka, melakukan perdagangan tradisional dengan cara menukar barang dengan uang tetapi kini menjadi perdagangan elektronik e-commerce yang melibatkan teknologi internet seperti online shopping antar Business to business B2B, Business to Consumer B2C, Consumer to Consumer C2C. E-commerce merupakan penemuan baru dalam bentuk perdagangan yang dinilai lebih dari perdagangan pada umumnya.Prinsip perdagangan dengan sistem pembayaran tradisional kini berubah menjadi suatu konsep telemarketing yakni perdagangan jarak jauh dengan menggunakan media internet di mana suatu perdagangan tidak lagi membutuhkan pertemuan antar para pelaku bisnis. Di Indonesia, perdagangan elektronik E-commerce ini termasuk dalam ruang lingkup transaksi elektronik. Transaksi elektronik ini semakin berkembang pesat. Perkembangan yang pesat ini membuat kehidupan semakin serba instan dan efisien dalam melakukan berbagai aktivitas seperti pembayaran listrik, telepon, dan bahkan pajak dapat dilakukan melalui internet banking dan moda elektronik lain sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi yang ada saat ini. Adapun berbagai implikasi dari pengembangan ini dirasa memiliki sisi positif dan negatif.Aspek positifnya bahwa dengan perdagangan di internet melalui jaringan online, telah meningkatkan peranan dan fungsi perdagangan serta memberikan kemudahan dan efisiensi.Aspek negatif dari pengembangan ini adalah berkaitan dengan persoalan keamanan informasi data dalam bertransaksidengan menggunakan xv media e-commerce secara yuridis terkait pula dengan jaminan kepastian hukum legal certainty. 4 Saat sekarang ini bertransaksi secara elektronik banyak ditemui masalah masalah yang terjadi dalam e-commerce.Masalah keamanan masih menjadi masalah dalam internet. Aspek-aspek yang dipermasalahkan itu antara lain 5 Perdagangan ini juga melahirkan resiko negatif yang sering kali muncul dalam bentuk penyelewengan-penyelewengan yang cenderung merugikan konsumen dalam melakukan e-commerce atau perdagangan elektronik.Diantaranya adalah ketidaksesuaian produk yang ditampilkan dan produk yang dikirimkan pada konsumen, kesalahan pembayaran, ketidaktepatan waktu pengiriman, dan hal-hal lain yang tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Keberadaan konsumen yang melakukan bisnis e-commerce ini tidak tervisualisasi secara jelas mengingat transaksi yang dilakukan itu adalah transaksi di dunia maya, sehingga terdapat banyak kemungkinan seperti pihak-pihak yang melakukan transaksi berusia dibawah ketentuan yang tercantum dalam syarat syarat dalam melakukan transaksi, atau apabila ingin ditelusuri transaksi tersebut ternyata pihak konsumen tersebut fiktif. adalah kerahasiaan confidentality pesan, masalah bagaimana cara agar pesan yang dikirim- kan itu keutuhannya intergrity sampai ke tangan penerima, masalah keabsahan authenticity pelaku transaksi, masalah keaslian pesan agar dijadikan barang bukti. 6 4 Abdul Halim dan Teguh Prasetyo, Bisnis E-commerce: Studi Sistem Keamanan dan Hukum di Indonesia Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, hlm. 1. 5 Ibid.,hlm. 3. 6 Ibid., hlm. 4. xvi Bagaimana para pihak melakukan transaksi lewat internet dapat merasa yakin akan keaslian dan kesempurnaan suatu pesan yang diterima atau dikirimnya lewat internet, dan bagaimana caranya suatu pihak dapat menandatangani dokumen yang dikirim lewat internet sepertikontrak jual-beli lewat internet.Bila mengirim pesan lewat internet, baik melalui e-mail maupun File Transfer Protocol FTP 7 Semuanya dapat terjadi di dalam internet, media memang sangat cepat dan murah tetapi bila ada orang bertanya mengenai keamanannya maka tiada orang seorangpun yang dapat menjamin.Dengan demikian, para penyelenggara internet selalu mencantumkan disclaimer setiap anda mengirimkan pesan yang anda kirim lewat media yang disediakannya.Disclaimer ini biasanya menyatakan bahwa pesan yang anda kirim akan melewati media yang rawan dan bahwa provider tidak bertanggungjawab akan keaslian pesan tersebut sampai ke tujuan. atau cara lainnya, apakah yakin bahwa tidak ada orang lain yang akan membaca pesan anda tersebut atau apakah yakin bahwa pesan tersebut sampai ketujuan sesuai dengan orang yang dituju? 8 Awaldiperkenalkannya internet, ada semacam perjanjian tidak tertulis antara para penyedia jasa internet, yaitu bahwa mereka akan meneruskan setiap lalu lintas data dan informasi yang diterimanya. Jadi, waktu itu tidak dikenal adanya pengecekan data, tidak dikenal sensor dan penyaringan informasi.Namun sekarang 7 Yusran Inanini, Hak Cipta dan Tantangannya di Era Cyber Space Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, FTP adalah standar bahasa komputer yang memungkinkan komputer satu dengan yang lain saling tukar-menukar dokumen secara mudah dan cepat, termasuk melakukan uploading dan downloading program software. 8 Loc.cit. xvii penggunaan internet ini telah berkembang pesat sehingga informasi dan data yang ditransfer itu harus melalui berbagai tahapan penyaringan, sensor dan pengecekan.Ini tidak bermaksud untuk menghambat perkembangan informasi tetapi ini untuk melindungi informasi dan atau pemilik informasi itu sendiri. Terkait masalah keamanan ini berbagai upaya telah dilakukan.Di Amerika Serikat misalnya, diperkenalkan Digital Signature tanda tangan digital dan Public Key Cryptography kunci pengacakan umum, dan Certification AuthorityCA. 9 Bagaimanapun masalah keamanan ini merupakan masalah penting dalam pemanfaatan media internet untuk kepentingan pribadi, pendidikan maupun untuk kepentingan bisnisyang sedang digalakkan di seluruh dunia, yaitu melalui Electronic Commerce e-commerce atau perdagangan elektronik. Tanpa adanya jaminan keamanan, bagaimanapun canggihnya media yang disediakan tidak akan berarti bagi para pelaku usaha, karena tanpa jaminan keamanan mereka tidak akan berani untuk memasuki media tersebut. 10 Suatu tatanan sistem elektronik yang memadai dan bisa diandalkan serta aman dari berbagai kerusakan sistem baik kerusakan yang berasal dari internal maupun eksternal dalam sistem elektronik. Untuk itu diperlukan berbagai pihak untuk turut membantu untuk melaksanakan sistem elektronik yang aman tersebut dan salah satunya adalah diperlukannya pihak ketiga seperti Penyelenggara Sertifikasi 9 Ibid..hlm. 21. 10 Loc.cit. xviii Elektronik untuk mendukung keamanan dalam penyelenggaraan sistem elektronik tersebut dan memberikan kenyamanan dalam bertransaksi elektronik. Fungsi penyelenggaraan sertifikasi elektronik menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik selanjutnya disebut UUITE adalah badan hukum yang berfungsi sebagai pihak yang layak dipercaya, yang memberikan dan mengaudit Sertifikat Elektronik. Dengan adanya penyelenggaraan sertifikasi elektronik ini diharapkan dapat menunjang penyelenggaraan sistem elektronik untuk melaksanakan kegiatan - kegiatan yang bersifat elektronik yang memiliki nilai ekonomis. Tetapi ada masalah lain muncul dari uraian latar sebelumnya diatas dimana penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang bagaimana pertanggungjawaban penyelenggara sertifikasi elektronik terhadap penyelenggara sistem elektronik dalam hal jaminan keamanannya.

B. Perumusan Masalah