Langkah-langkah Pelatihan dan Pengembangan

74 perencanaan SDM mengantisipasi gerakan orang-orang dalam organisasi yang disebabkan oleh pensiun, promosi, dan pemindahan. Selain itu, perencanaan SDM membantu menyebutkan kapabilitas yang dibutuhkan oleh organisasi tersebut di masa yang akan datang dan perkembangan yang dibutuhkan agar orang-orang dapat tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

C. Langkah-langkah Pelatihan dan Pengembangan

Agar pelatihan dan pengembangan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang diinginkan, langkah- langkah yang harus dilakukan menurut Rivai Sagala, 2013: 221-225 adalah sebagai berikut: 1. Penilaian Kebutuhan Penilaian kebutuhan adalah suatu diagnosa untuk menentukan masalah yang dihadapi saat ini dan tantangan di masa mendatang yang harus dapat dipenuhi oleh program pelatihan dan pengembangan. Untuk itu ada enam langkah sistematis untuk mengetahuimenilai kebutuhan pelatihan Training Need Analysis, yaitu sebagai berikut. a Mengumpulkan data untuk menentukan lingkup kerja TNA. b Menyusun uraian tugas menjadi sasaran pekerjaan atau kegiatan dari sasaran yang telah ditentukan. c Mengukur instrument untuk mengukur kemampuan kerja. d Melaksanakan pengukuran peringkat kemampuan kerja. 75 e Mengolah data hasil pengukuran dan menafsirkan data hasil pengolahan. f Menetapkan peringkat kebutuhan pelatihan. Dengan demikian, melalui penilaian kebutuhan dapat diketahui masalah dan tantangan masa depan yang harus dihadapi perusahaan dengan pelatihan dan pengembangan. 2. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan Tujuan pelatihan dan pengembangan harus dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan serta dapat membentuk tingkah laku yang diharapkan serta kondisi-kondisi bagaimana hal tersebut dapat dicapai.Tujuan yang dinyatakan ini kemudian menjadi standar terhadap kinerja individu dan program yang dapat diukur. Langkah- langkah yang secara spesifik dapat diukur dan pencapaian target tepat waktu seagaimana diuraikan di atas memberikan pedoman kepada instruktur dan peserta pelatihan untuk mengevaluasi kesuksesan mereka. Jika tujuan tidak terpenuhi, perusahaan dikatakan gagal dalam melaksanakan program pelatihan dan pengembangan.Kegagalan dapat menjadi umpan balik bagi divisi pengembangan SDM dan peserta pelatihan untuk evaluasi bagi program selanjutnya di masa mendatang. 3. Materi Program Materi program disusun dari estimasi kebutuhan dan tujuan pelatihan.Kebutuhan di sini mungkin dalam bentuk pengajaran keahlian khusus, menyajikan pengetahuan yang 76 diperlukan, atau berusaha untuk mempengaruhi sikap.Apapun materinya, program harus dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan peserta pelatihan. 4. Prinsip Pembelajaran Idealnya, pelatihan dan pengembangan akan lebih efektif jika metode pelatihan disesuaikan dengan sikap pembelajaran peserta dan jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh organisasi. Prinsip pembelajaran merupakan suatu guideline pedoman dimana proses belajar akan berjalan lebih efektif. Semakin banyak prinsip ini direfleksikan dalam pelatihan, semakin efektif pelatihan tersebut.Prinsip-prinsip ini mengandung unsur partisipasi, pengulangan, relevansi, pengalihan, dan umpan balik. Metode pelatihan dan pengembangan terbaik tergantung dari beberapa faktor sebagai berikut. a Cost effectiveness efektivitas biaya b Materi program yang dibutuhkan c Prinsip-prinsip pembelajaran d Ketepatan dan kesesuaian fasilitas e Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan f Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan

D. Faktor-faktor yang Berperan dalam Pelatihan dan Pengembangan