Polietilen Glikol TINJAUAN PUSTAKA

dosis satu kali sehari. Toksisitas meliputi gejala-gejala gastrointestinal 20 dari pasien, pusing, tinnitus, sakit kepala dan ruam kulit Katzung, 2002. Piroksikam merupakan derivate benzothiazin yang berkhasiat analgetis, antipiretis dan anti radang kuat dan lama. Piroksikam merupakan salah satu AINS dengan struktur baru yaitu oksikam. Waktu paruh dalam plasma lebih dari 45 jam sehingga dapat diberikan hanya sekali sehari. Absorpsi berlangsung cepat dilambung, terikat 99 pada protein plasma Tan, Hoan, 2007.

2.8.4 Efek samping piroksikam

Frekuensi kejadian efek samping dengan piroksikam mencapai 11-46, dan 4-12 dari jumlah pasien terpaksa menghentikan obat ini. Efek samping yang tersering adalah gangguan saluran cerna, antara lain yang berat adalah tukak lambung. Efek samping lainnya adalah pusing, tinnitus, nyeri kepala dan eritema kulit. Piroksikam tidak dianjurkan diberikan kepada wanita hamil, pasien tukak lambung dan pasien yang minum antikoagulan. Indikasi prioksikam hanya untuk penyakit inflamasi sendi. Dosis 10-20 mg sehari diberikan pada pasien yang tidak memberi respon cukup dengan AINS yang lebih aman Tan Hoan, 2007.

2.9 Polietilen Glikol

PEG Polietilen glikol merupakan salah satu jenis bahan pembawa yang sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam suatu formulasi untuk meningkatkan pelarutan obat yang sukar larut. Bahan ini mrupakan salah satu jenis polimer yang dapat membentuk komplek polimer pada molekul organik apabila ditambahkan dalam formulasi untuk meningkatkan kecepatan pelarutan yang dapat membentuk komplek dengan berbagai obat. Cangkang kapsul dengan menggunakan basis polietilen glikol memiliki beberapa keuntungan karena Universitas Sumatera Utara sifatnya yang inert, tidak mudah terhidrolisis, tidak membantu pertumbuhan jamur Martin, 1993. Polietilen glikol adalah suatu polimer tambahan dari etilen oksida dan air yang dinyatakan dengan rumus: HOCH 2 CH 2 n OH. Dimana n adalah jumlah rata- rata gugus oksietilen. Pemerian umumnya ditentukan dengan bilangan yang menunjukkan bobot molekul rata-rata menambah kelarutan dalam air, tekanan uap, higroskopisitas, dan mengurangi kelarutan dalam pelarut organik, suhu beku, berat jenis dan naiknya kekentalan. Bentuk cair umumnya jernih dan berkabut, cairan kental, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna, agak higroskopik, bau khas lemah. Suhu 25 C lebih kurang 1,12. Bentuk padatan biasanya praktis tidak berbau dan tidak berasa, putih, licin seperti plastik, mempunyai konsistensi seperti malam, serpihan butiran atau serbuk, putih gading Ditjen POM, 1995. Polietilen glikol PEG 6000 adalah polietilen glikol dengan rumus molekul HOCH2CH2nOH harga n 158 dan 204 dan bobot molekul 7000-9000. Nama lain dari polietilen glikol adalah makrogol 6000 dan poligol 6000. Poletilen glikol 6000 berupa serbuk licin putih atau potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau, tidak berasa, dengan data kelarutan sebagai berikut: mudah larut dalam air, dalam etanol 96P, dan dalam kloroform P, praktis tidak larut dalam eter P, suhu beku 56 C sampai dengan 63 C Leuner dan Dresman, 2000. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Bahan-bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah piroksikam PT. Indofarma-Bekasi, asam klorida, natrium klorida, etanol, polietilen glikol 6000 PT. Indofarma-Bekasi, aquadest.

3.1.2 Alat-alat yang digunakan

Alat–alat yang digunakan pada penelitian ini adalah neraca listrik Boeco Germany, hot plate, magnetic stirer, alat disolusi metode dayung Copley, spektrofotometer UVVis Shimadzu, spektrofotometer inframerah FTIR Shimadzu, difraksi sinar X Philips Analytical X-Ray, stop watch, dan alat-alat gelas laboratorium yang biasa digunakan. 3.2 Prosedur Kerja 3.2.1 Pembuatan medium cairan lambung buatan pH 1,2 Natrium klorida sebanyak 2 g ditambahkan dengan asam klorida pekat 7 ml, lalu ditambahkan aquadest hingga 1000 ml. 3.2.2 Pembuatan larutan induk baku medium cairan lambung buatan pH 1,2 3.2.2.1 Pembuatan larutan induk baku I medium lambung pH 1,2 Ditimbang 20 mg piroksikam, dimasukkan ke dalam labu tentukur 250 ml, dilarutkan dengan cairan lambung buatan pH 1,2 dan dicukupkan dengan medium sampai garis tanda, sehingga diperoleh larutan induk baku dengan konsentrasi 80 mcgml. Universitas Sumatera Utara