Kurva dan Data Serapan Piroksikam Dalam Medium Lambung pH 1,2 Kurva dan Data Kalibrasi Piroksikam Dalam Medium Lambung pH 1,2 Spektrum Inframerah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kurva dan Data Serapan Piroksikam Dalam Medium Lambung pH 1,2

Hasil kurva dan data serapan piroksikam baku Indofarma dalam medium lambung pH 1,2 dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2 berikut ini: Gambar 4.1 Kurva serapan piroksikam dalam medium lambung pH 1,2 Gambar 4.2 Data serapan piroksikam dalam medium lambung buatan pH 1,2 Universitas Sumatera Utara Dari hasil penentuan panjang gelombang maksimum medium lambung buatan pH 1,2 diperoleh pada panjang gelombang maksimum yaitu 335 nm dengan serapan 0,4633.

4.2 Kurva dan Data Kalibrasi Piroksikam Dalam Medium Lambung pH 1,2

Hasil kurva dan data kalibrasi piroksikam baku Indofarma dalam medium lambung pH 1,2 dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan 4.4 berikut ini: Gambar 4.3 Kurva kalibrasi piroksikam dalam medium lambung pH 1,2 Gambar 4.4 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung pH1,2 Universitas Sumatera Utara Hasil penentuan lineritas kurva kalibrasi yang dibuat diperoleh hubungan yang linear antara serapan dengan konsentrasi dengan koefisien korelasi r 0,9996 dengan persamaan regresi Y=0,072171X+0,0049. Sehingga dapat dilakukan penetapan kadar formula sediaan dispersi padat.

4.3 Spektrum Inframerah

Spektrum inframerah berupa pita absorpsi dengan bilangan gelombang dari 4000 sampai 400 cm -1 . Hasil analisis spektrum serapan inframerah piroksikam, dispersi padat dan PEG 6000 dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan 4.6 berikut ini: Gambar 4.5 Spektrum infra merah dispersi padat piroksikam 100:0 Gambar 4.6 Spektrum infra merah dispersi padat 20:80 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan spektrum diatas dapat dikatakan bahwa piroksikam yang digunakan dari PT. INDOFARMA benar piroksikam, karena pada daerah sidik jari terdapat bilangan gelombang yang tertera pada literatur, yaitu: 1524, 1180, 1298, 1147, 1573 dan 770 Clarks, 1969. Penurunan intensitas puncak pada dispersi padat menunjukkan adanya perubahan bentuk struktur. Kemungkinan adanya ikatan antar molekul akibat interaksi antara piroksikam dan PEG 6000 dapat diketahui dari spektrum inframerah dimana terjadi pergeseran pita adsorpsi. Gugus-gugus pada piroksikam dapat diketahui dari serapan pada bilangan gelombangnya, piroksikam memiliki gugus C=O, senyawa aromatis dan gugus OH pada daerah gugus fungsi. Gugus C=O berada pada bilangan gelombang 1566,20, senyawa aromatis pada bilangan gelombang 3055,24 dan gugus OH yang berada pada bilangan gelombang 3325,28 pada daerah gugus fungsi. Spektrum infra merah dispersi padat menunjukkan piroksikam mengalami pergeseran pita absorpsi. Selain itu intensitas pita absorpsi juga berkurang. Pergeseran pita terjadi pada gugus senyawa aromatis, pada gugus carbonilnya dan OH. Gugus OH dan carbonil bergeser kebilangan gelombang yang lebih rendah, sedangkan senyawa aromatis pada daerah gugus fungsi berubah menjadi alifatis akibat adanya interaksi dengan PEG. Hasil dari analisa yang dilakukan memperlihatkan terjadinya interaksi antara piroksikam dengan PEG 6000 dalam dispersi padat. Interaksi yang terjadi meningkatkan fase amorf dari piroksikam sehingga meningkatkan laju disolusi Universitas Sumatera Utara piroksikam. Dengan meningkatnya laju disolusi piroksikam ini diharapkan dapat cepat diabsorpsi dan dapat memberikan efek terapi.

4.4 Difraksi Sinar X