Pemerian : Serbuk berwarna hampir putih atau coklat terang atau
kuning terang dan tidak berbau, sedangkan bentuk monohidratnya berwarna kuning.
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, dalam asam encer dan
sebagian besar pelarut organik; sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali yang mengandung air Ditjen
POM, 1995.
2.8.2 Sinonim piroksikam
4-hydroxy-2-methyl-N-2 -pyridyl-2H, 1,2 benzothiazine
Rexicam
Maxicam
Pirodene
Felden
Roxidene Ditjen POM, 1995; Tan Hoan, 2007.
2.8.3 Farmakologi piroksikam
Obat-obat anti inflamasi non steroid AINS telah lama memegang peranan penting dalam terapi penyakit inflamasi. Contohnya adalah piroksikam.
Pengujian secara invitro menunjukkan bahwa piroksikam menghambat enzim siklooksigenase yang berperan dalam pembentukan prostaglandin. Prostaglandin
merupakan salah satu mediator kimia yang dilepaskan selama terjadinya inflamasi peradangan Wilmana, 1995. Tampaknya aktivitas antiinflamasi piroksikam
tergantung pada kemampuanpenghambatan produksi prostaglandin ini. Aktivitas antipiretiknya praktis sama dengan aspirin. Piroksikam mempunyai waktu paruh
rata-rata 50-60 jam dengan pertimbangan bahwa hal tersebut bergantung dari variasi masing-masing individunya. Waktu paruh yang panjang memungkinkan
Universitas Sumatera Utara
dosis satu kali sehari. Toksisitas meliputi gejala-gejala gastrointestinal 20 dari pasien, pusing, tinnitus, sakit kepala dan ruam kulit Katzung, 2002.
Piroksikam merupakan derivate benzothiazin yang berkhasiat analgetis, antipiretis dan anti radang kuat dan lama. Piroksikam merupakan salah satu AINS
dengan struktur baru yaitu oksikam. Waktu paruh dalam plasma lebih dari 45 jam sehingga dapat diberikan hanya sekali sehari. Absorpsi berlangsung cepat
dilambung, terikat 99 pada protein plasma Tan, Hoan, 2007.
2.8.4 Efek samping piroksikam
Frekuensi kejadian efek samping dengan piroksikam mencapai 11-46, dan 4-12 dari jumlah pasien terpaksa menghentikan obat ini. Efek samping yang
tersering adalah gangguan saluran cerna, antara lain yang berat adalah tukak lambung. Efek samping lainnya adalah pusing, tinnitus, nyeri kepala dan eritema
kulit. Piroksikam tidak dianjurkan diberikan kepada wanita hamil, pasien tukak lambung dan pasien yang minum antikoagulan. Indikasi prioksikam hanya untuk
penyakit inflamasi sendi. Dosis 10-20 mg sehari diberikan pada pasien yang tidak memberi respon cukup dengan AINS yang lebih aman Tan Hoan, 2007.
2.9 Polietilen Glikol