Difraksi Sinar X Hasil Uji Disolusi

piroksikam. Dengan meningkatnya laju disolusi piroksikam ini diharapkan dapat cepat diabsorpsi dan dapat memberikan efek terapi.

4.4 Difraksi Sinar X

Difraksi sinar x dari piroksikam menunjukkan puncak dengan intensitas yang tajam. Hal ini mengindikasikan sifat kristalin dari obat tersebut seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.7 dan 4.8 berikut ini: Gambar 4.7 Difraksi sinar X piroksikam Gambar 4.8 Difraksi sinar X dispersi padat piroksikam : PEG 6000 20:80 Universitas Sumatera Utara Pola difraksi sinar X yang mirip terlihat pada hasil analisis dari formula dispersi padat Gambar 4.7 dan 4.8 yang berarti bahwa zat yang sama terkandung dalam formula dispersi padat. Perbedaannya terletak pada intensitas puncak yang semakin rendah, hal ini menunjukkan kristal dari obat tersebut kemungkinan berubah menuju kebentuk amorf.

4.5 Hasil Uji Disolusi

Hasil uji disolusi dilakukan terhadap piroksikam serbuk dan masing- masing formula didalam medium lambung pH 1,2 dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut ini: Gambar 4.9 Grafik persen kumulatif disolusi piroksikam dalam medium lambung selama 90 menit Waktu pengambilan sampel dari ke-6 formulasi dispersi padat dilakukan pada menit ke-1, 3, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 45, 60, dan 90. Hasil uji disolusi dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Data hasil persen kumulatif disolusi sediaan dispersi padat Menit Jumlah obat yang terdisolusi F1 F2 F3 F4 F5 F6 1 6,46 ± 0,89 18,64 ± 1,09 25,02 ± 1,06 26,82 ± 2,77 29,39 ± 3,27 35,26 ± 4,38 3 7,35 ± 0,70 21,04 ± 1,32 27,98 ± 3,79 30,06 ± 1,72 31,62 ± 3,39 40,02 ± 1,30 5 12,35 ± 1,27 23,91 ± 1,00 30,67 ± 2,26 32,39 ± 1,03 36,23 ± 3,93 44,29 ± 0,84 10 14,34 ± 0,83 26,90 ± 0,29 31,14 ± 1,88 39,91 ± 0,56 44,26 ± 0,95 56,65 ± 0,97 15 20,08 ± 0,29 27,86 ± 0,89 32,25 ± 1,81 41,81 ± 1,18 44,92 ± 1,00 73,17 ± 1,88 20 22,86 ± 2,86 29,60 ± 1,66 36,15 ± 1,09 43,01 ± 0,86 47,90 ± 4,19 75,43 ± 2,26 25 24,96 ± 1,76 32,27 ± 2,31 38,67 ± 0,76 44,00 ± 0,55 60,06 ± 3,54 76,91 ± 1,93 30 25,96 ± 2,52 34,19 ± 2,40 40,06 ± 0,65 45,37 ± 1,15 79,55 ± 1,79 84,05 ± 0,95 45 28,67 ± 1,06 37,30 ± 2,93 42,16 ± 0,97 59,63 ± 3,64 86,34 ± 0,62 88,04 ± 1,65 60 30,17 ± 1,55 44,12 ± 1,10 52,21 ± 1,40 73,29 ± 1,87 89,09 ± 1,34 92,42 ± 4,03 90 32,17 ± 0,08 51,87 ± 1,86 68,55 ± 3,35 80,48 ± 3,45 91,23 ± 2,06 96,13 ± 3,09 Keterangan: F1= Piroksikam : PEG 6000 100:0 F4= Piroksikam : PEG 6000 50:50 F2= Piroksikam : PEG 6000 80:20 F5= Piroksikam : PEG 6000 40:60 F3= Piroksikam : PEG 6000 60:40 F6= Piroksikam : PEG 6000 20:80 Dari Gambar 4.9 dan dan Tabel 4.1 dilihat bahwa persentase piroksikam pada dispersi padat 100:0 32,17 sedangkan dispersi padat piroksikam-PEG 6000 20:80 96,13 pada menit ke-90. Sistem dispersi padat dengan konsentrasi PEG 6000 semakin besar menyebabkan jumlah piroksikam yang terdispersi molekuler dalam PEG 6000 menjadi semakin besar sehingga piroksikam menjadi bentuk amorf. Jadi, laju disolusi piroksikam meningkat sebanding dengan banyaknya PEG 6000 dalam sistem dispersi padat tersebut. Peningkatan laju disolusi bahan obat dalam sistem dispersi padat disebabkan pengecilan ukuran partikel. Sehingga luas permukaan kontak obat dengan medium disolusi lebih besar. Sistem dispersi padat piroksikam-PEG 6000 dengan perbandingan berat 20:80 memiliki laju disolusi paling baik. Universitas Sumatera Utara Kemampuan PEG 6000 untuk meningkatkan laju disolusi piroksikam dalam dispersi padat dapat diketahui dari kenaikan laju disolusi setiap perbandingan berat. Sistem dispersi padat dapat mengubah obat dari semula bentuk kristal menjadi amorf atau parsial kristalin dengan cara meleburkan atau melarutkannya bersama pembawa hidrofilik. Sistem dispersi padat dengan PEG 6000 menginformasikan tentang perubahan obat dari kristal menjadi sebagian amorf atau sebagian kristal dengan membentuk eutektik atau monotektik Craig, 2002. Penggunaan dispersi padat dari piroksikam dapat mengurangi terjadinya ulser bila dibandingkan dengan obat murni. Untuk tujuan mengurangi gangguan gastrointestinal dari obat anti inflamasi non steroid. Maka diusulkan sebagai bahan tambahan didalam peroral. PEG 6000 merupakan salah satu bahan pembawa dispersi padat. Interaksi antara molekul-molekul piroksikam dan PEG 6000 dapat terjadi saat proses pembentukan dispersi padat. Molekul-molekul piroksikam akan terdispersi dan terperangkap dalam jaringan polimer PEG 6000 dan saat pemanasan, dapat terjadi perubahan keadaan fisik piroksikam menjadi bentuk amorf Chiou dan Riegelman, 1971.

4.6 Hasil Disolusi Uji ANOVA dan Duncan Menit ke-1