Potensi Desa Determinan Pemanfaatan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Pada Keluarga di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang

dengan ibu hamil, pendampingan ini minimal empat wargaorang dengan satu orang ibu hamil. b. Ambulan Siaga Ambulan desa adalah suatu alat tranportasi yang dapat digunakan untuk mengatar warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan kesehatan. Ambulan desa dapat berupa alat-alat tranportasi yang dimiliki warga desa tersebut seperti becak, gerobak, andong, perahu, motor, mobil, dll. Peran kader disini memotivasi warga agar apabila suatu saat ada warga yang membutuhkan pertolongan untuk pergi ketempat pelayanan kesehatan dengan segera, dapat menggunakan alat transportasi yang dimilikinya sebagai ambulan Desa.

2.3. Potensi Desa

Potensi Desa adalah kemampuan potensi yang dimiliki oleh masyarakat di dalam penggerakan dan pemberdayaan masyarakat untuk menyelesaikan masalah, agar dapat diatasi oleh masyarakat itu sendiri dengan menggunakan sumber daya poternsi yang dimiliki oleh masyarakat di desanya Depkes, 2006. Potensi desa ada yang berupa fisik terdiri dari tanah, air, iklim, manusia dan hutan, serta yang non fisik antara lain gotong royong, kekeluargaan, dan lembaga sosial Elfindri, 2003. Maju mundurnya desa akan tergantung pada beberapa faktor yaitu potensi desa, interaksi desadengan kota tau antara desa dengan desa dan lokasi Universitas Sumatera Utara desa terhadat daerah sekitarnya yang lebih maju. Kemampuan potensi yang dimiliki masyarakat dapat berupa: a. Tokoh-tokoh Masyarakat Yang tergolong sebagai tokoh masyarakat adalah semua orang yang memiliki pengaruh di masyarakat setempat baik yang bersifat formal Ketua RT, Ketua RW, Ketua Kampung, Kepala Dusun, Kepala Desa maupun tokoh non formal Tokoh Agama, tokoh adat, tokoh pemuda, kepala suku. Tokoh-tokoh masyarakat ini merupakan kekuatan yang sangat besar yang mampu menggerakkan masyarakat di dalam setiap upaya pembangunan Depkes, 2006. Dalam pengembangan desa siaga, tokoh masyarakat berperan sebagai pemberdaya masyarakat dan penggali sumber daya untuk kesinambungan dan kelangsungan desa siaga, serta Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat UKBM lainnya, dan mempunyai fungsi: a. Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan desa siaga. b. Menaungi dan membina kegiatan desa siaga. c. Menggerakan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan desa siaga. d. Memberikan dukungan dalam pengelolaan desa siaga. e. Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dan UKBM yang ada. f. Bila memungkinkan juga memberikan dukungan berupa sarana dan prasarana. Universitas Sumatera Utara b. Kader Menurut Pemerintah Dalam Negri No.7 tahun 2007 tentang kader pemberdayaan masyarakat adalah anggota masyarakat DesaKelurahan yang memiliki pengetahuan dan kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan hasil pembangunan di desanya c. Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyrakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat di bawah atap dalam keadaan saling ketergantungan yang berada di Desa, baik yang aktif berpartisipasi dan mau memanfaatkan fasilitas yang ada di Poskesdes maupun yang tidak mau berpartisipasi dan tidak mau memanfaatkan fasilitas yang ada di Poskesdes Depkes, 2006. d. Organisasi Kemasyarakatan Organisassi yang ada di masyarakat seperti PKK Pemberdayaan dan Kesehatan Keluarga, Karang Taruna, Pengajian, dan lain sebagainya merupakan wadah berkumpulnya para anggota dari masing-masing organisasi tersebut, sehingga upaya pemberdayaan masyarakat akan lebih berhasil guna apabila pemerintahtenaga kesehatan memanfaatkan-nya dalam upaya pembangunan kesehatan. e. Dana Masyarakat Pada golongan masyarakat tertentu, penggalangan dana masyarakat merupakan upaya yang tidak kalah pentingnya. Tetapi pada golongan masyarakat yang tidak mampu ekonominya, pra-sejahtera, penggalangan dana masyarakat Universitas Sumatera Utara hendaknya dilakukan sekedar agar mereka merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab terhadap upaya pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatannya. Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan model tabungan-tabungan atau sistem asuransi yang bersifat subsidi silang. Potensi dana yang ada di masyarakat antara lain jimpitan, iuran dana sosial RT dana sehat, tabungan ibu bersalin koperasi, kelompok usaha pembuatan telur asin, keripik singkong, minuman sehat, dll Elfindri, 2003. f. Sarana dan Material yang Dimiliki Masyarakat Identifikasi sarana dan material yang dimiliki oleh masyarakat seperti peralatan, batu kali, bambu, kayu dan lain sebagainya untuk pembangunan kesehatan akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan ikut memiliki dari masyarakat Seminar Nasional, 2008. g. Teknologi yang Dimiliki Masyarakat Masyarakat juga telah memiliki teknologi tersendiri dalam memecahkan masalah yang dialaminya, teknologi ini biasanya bersifat sederhana tapi tepat guna untuk pembangunan fasilitas kesehatan di wilayahnya misal penyaluran air menggunakan bambu dll. Untuk itu pemerintah sebaiknya memanfaatkan teknologi yang dimiliki masyarakat tersebut dan apabila memungkinkan dapat memberikan saran teknis guna meningkatkan hasil gunanya. h. Pengetahuan Masyarakat Menurut pendapat Cambers 1996 dalam Anisatullaila 2010 masyarakat memiliki pengetahuan yang bermanfaat bagi pembangunan kesehatan masyarakat, seperti pengetahuan tentang obat tradisionil asli Indonesia Universitas Sumatera Utara pengetahuan mengenai penerapan teknologi tepat guna. Pengetahun yang dimiliki oleh masyarakat tersebut akan meningkatkan keberhasilan uapaya pembangunan kesehatan yang dimiliki masyarakat tersebut dan apabila memungkinkan dapat memberikan saran teknis guna meningkatkan hasil gunanya.

2.4. Partisipasi Masyarakat