menyebutkan bahwa teori adalah himpunan konstruk konsep, defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi di antar variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2007:6. Teori berfungsi untuk menjelaskan, memberikan
strategi, meramalkan dan memberikan pandangan.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.5.1 Teori S-O-R
Pada awalnya teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Responden S-R akan tetapi DeFleur menambahkan Organisms dalam bagiannya sehingga menjadi
Stimulus-Organism-Response S-O-R. Teori S-O-R merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan
bahwa organisms akan menghasilkan perilaku atau reaksi tertentu jika diberikan suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi
terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dengan reaksi komunikan. Elemen-elemen utama dari model ini
adalah pesan stimulus, penerimakomunikan organisms, dan efek respon Effendy,2005.
Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus yang dibeikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang
sesuai dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya
benar-benar melebihi apa yang pernah di alami. Dalam mempelajari sikap tersebut ada tiga variabel yang harus diperhatikan, yaitu perhatian, pengertian dan
penerimaan. Adapun respon yang ditimbulkan stimulus berupa perubahan sikap
melalui tahap-tahap berikut: 1.
Tahap Kognitif. Yaitu meliputi ingatan terhadap pesan, pengenalan terhadap pesan,
dan pengetahuan terhadap pesan tersebut. Dalam hal ini dibahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam
mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh
Universitas Sumatera Utara
informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.
2. Tahap Afektif
Meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi informasi, evaluasi terhadap pesan dan minat untuk mencoba. Dalam hal ini
khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan lainnya.
3. Tahap Behavioral
Yaitu perubahan sikap terhadap pesan. Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan.
Misalnya adegan kekerasan di televisi membuat orang menjadi bringas.
Jika disederhanakan lagi maka dapat disebutkan bahwa model S-O-R yaitu merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh orgamisme khalayak. Komunikasi
akan berlangsung jika ada perhatianh dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti dan menerima Efendy, 2005 ;254-255.
I.5.2 Komunikasi Massa