Konsep Kecemasan TINAJAUAN PUSTAKA

darah dan sesudah kerokan selesai dimasukkan tampon kassa kedalam uterus dan vagina Prawirohardjo, 2007.

B. Konsep Kecemasan

5. Definisi Menurut Dalami, et al 2009 ansietas adalah merupakan respon emosional terhadap penilaian individu yang subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusu penyebabnya. Menurut Hall Lindzey, 1993 dalam Dalami, et al. 2009 membagi ansietas atas tiga yaitu : 1 ansietas realita, neurotik, dan moral adalah rasa khawatir akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat ansietasnya sangat tergantung kepada ancaman nyata, 2 ansietas neurotik adalah rasa khawatir kalau-kalau instink akan keluar jalur dan menyebabkan seseorang berbuat sesuatu yang dapat membuatnya terhukum, dan 3 ansietas moral adalah rasa khawatir terhadap hati nuraninya sendiri. Individu yang hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral. Fungsinya adalah mengingatkan adanya bahaya yang datang. 6. Etiologi Cemas Menurut Dalami, et al 2009 ansietas atau kecemasan dapat disebabkan oleh: a. Adanya perasaan takut tidak diterima dalam suatu lingkungan tertentu b. Adanya pengalaman traumatis seperti trauma seperti trauma akan berpisah, kehilangan atau bencana c. Adanya rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan d. Adanya ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuan fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar e. Adanya ancaman terhadap konsep diri : identitas diri, harga diri, dan perubahan peran 7. Tanda dan Gejala Menurut Jenny, et al, 2008 tanda gejala ada dalam dua diantaranya: a. Tanda dan gejala pada ansietas Respon fisik yang mungkin ditemukan antara lain : sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, diarekonstipasi, gelisah, berkeringat, tremor, sakit kepala, dan sulit tidur. Adapun respon kognitif adalah seperti lapangan persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsangan dari luar dan berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, dan respon perilaku dan emosi seperti gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dengan cepat dan perasaan tidak aman. b. Tanda dan gejala pada koping tidak efektif Apabila individu sudah mengalami koping yang tidak efektif maka tanda dan gejala yang dijumpai adalah : 1 Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta bantuan 2 Menggunakan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai 3 Ketidakmampuan memenuhi peran yang diharapkan : mengalami ketegangan peran, konflik 4 Mengungkapkan tentang kesulitan kehidupan 5 Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar: makan minum, keversihan diri, istirahat dan tidur, berdanan 6 Perubahan interaksi sosial : menarik diri, tergangtung, manifulatif, imflusif 7 Perilaku destruktif: merusak diri, penyalahgunaan zat 8 Sering sakit 9 Rasa khawatur kronis 10 Berbohong atau manipulasi 8. Tingkat Kecemasan Menurut Dalami, et al 2008 membagi tingkatan kecemasan yaitu a. Ansietas ringan Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lapangan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. 1 Respon fisiologi terdiri dari sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar. 2 Respon kognitif terdiri dari lapangan persepsi lebar, mampu menerima rangsangan yang kompleks, konsentrasi pada masalah, menjelaskan masalah secara efektif. 3 Respon perilaku dan emosi terdiri dari tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada tenang, suara kadang-kadang meninggi. b. Ansietas sedang 1 Respon fisiologi terdiri dari sering nafas pendek, nadi ekstra systole dan tekanan darah naik, mulut kering, anorexia, diarekonstipasi. 2 Respon kognitif terdiri dari lapangan persepsi menyempit, rangsang luar tidak mampu diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhatian. 3 Respon perilaku dan emosi terdiri dari gerakan tersentak-sentak meremas tangan, bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, perasaan tidak aman. c. Ansietas berat 1 Respon fisiologi terdiri dari nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, ketegangan, 2 Respon kognitif terdiri dari lapangan persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah, 3 Respon perilaku dan emosi terdiri perasaan ancaman meningkat, verbalisasi cepat, blocking.

C. Konsep Koping