Gambar 2.2.Tipe Indirect safelight
2.2.1 Tingkat Keamanan Safelight
Menurut Plaats 1969, untuk tingkat keamanan safelight, cahaya safelight diarahkan ke meja kerja agar cahaya safelight tidak langsung mengarah ke mata.
Tingkat keamanan safelight dipengaruhi oleh: a.
Jarak antara film dengan safelight. b.
Daya lampu yang digunakan. c.
Spektrum kepekaan film terhadap cahaya. d.
Lamanya film terpapar dengan safelight.
2.3 Film radiografi
Adalah bahan pencatat bayangan radiografi yang sangat peka terhadap sinar-x dan cahaya. Ada dua kelompok besar pada jenis film yaitu :
1. Film radiografi adalah film yang diekspose oleh sinar-x saja atau
kombinasi antara sinar-x dengan cahaya screen film. 2.
Film yang diekspose oleh cahaya,misalnya film polaroid.
2.3.1 Konstruksi film radiografi
a. Base lapisan dasar
Terbuat dari bahan yang kuat, tipis dan transparan. Bahan yang digunakan yaitu sellulose asetat yang mempunyai sifat tidak mudah terbakar.
Tebalnya 0,175-0,2 mm.Terbuat dari bahan tipis dan lemas yaitu polyester.
Base film mempunyai beberapa fungsi yaitu : 1.
Sebagai tempat melekatnya lapisan emulsi. 2.
Untuk meneruskan cahaya sehingga gambar dapat ditampilkan. b.
Adhesive lapisan perekat Lapisan ini berfungsi sebagai alat perekat antara dua bahan yang
mempunyai sifat berbeda, yaitu lapisan dasar film film base yang tidak meresap air sehingga dalam prosesing tidak mengalami perubahan dan
lapisan emulsi film, yang menyerap air dan membengkak bila basah. Bahannya terbuat dari bahan campuran antara sellulose, gelatin dan
aceton. Tebalnya 0,01 mm. c.
Emulsi Merupakan lapisan yang sangat penting dari semua lapisan karena pada
lapisan ini akan terbentuk radiograf yang diinginkan. Lapisan ini sangat peka terhadap cahaya dan sinar-x dan terbuat dari bahan kristal perak
bromida. Tebalnya 0,01-0,02 mm. d.
Supercoat lapisan pelindung Merupakan lapisan paling luar dari film rontgen yang terbuat dari lapisan
gelatin yang bersifat menyerap air. Berfungsi melindungi emulsi dari rangsangan misalnya tekanan dan gesekan.
2.3.2 Jenis-Jenis Film Radiografi
Berdasarkan macamnya terbagi menjadi dua yaitu : 1.
Non screen film penggunaannya tanpa menggunakan lembaran penguat IS. Lapisan
emulsi pada film ini lebih tebal dibandingkan dengan lapisan emulsi pada screen film. Mempunyai kontras yang rendah tetapi detail yang tinggi.
2. Screen film
Film jenis ditempatkan pada kaset yang menggunakan lembaran penguat IS. Mempunyai kontras yang tinggi dan detail yang agak kurang bila
dibandingkan dengan non screen film.
2.3.3 Berdasarkan jenis emulsi film terbagi menjadi 2 jenis :
1. Film single emulsi
Film single emulsi adalah film sinar-x dengan satu lapisan emulsi dimana lapisan perekat dan lapisan emulsi dioleskan hanya pada satu sisi dasar
film saja. Apabila kita menggunakan film single emulsi, kita harus mengidentifikasi letak lapisan emulsi, karena apabila dalam meletakkan
film terbalik, maka tidak akan terjadi gambaran yang diharapkan. Contoh dari film single emulsi adalah mammografi film.
Gambar 2.3 Film single emulsi 2.
Film double emulsi Film double emulsi adalah film sinar-x dengan dua lapisan emulsi dimana
lapisan perekat dan lapisan emulsi dioleskan pada kedua sisi dasar film. Film ini dapat digunakan secara bolak balik. Film jenis ini banyak
digunakan untuk radiografi konvensional.
Gambar 2.4 Film double emulsi
2.3.4 Jenis film berdasarkan butir emulsi dibagi menjadi 3 :