Perubahan internal Perubahan eksternal

9 tersebut dapat ditandai oleh adanya kerut, hiperpigmentasi, dan spot pada kulit Jaelani, 2009. Pada dasarnya penuaan kulit terbagi menjadi dua proses besar, yaitu penuaan kronologi atau penuaan intrinsik intrinsic aging dan photoaging. Penuaan kronologi ditunjukkan dari adanya perubahan struktur dan fungsi, serta metabolik kulit seiring bertambahnya usia. Proses ini dapat berupa kulit kering dan tipis serta munculnya kerutan halus serta adanya pigmentasi pada kulit. Sementara itu, photoaging adalah proses yang menyangkut berkurangnya kolagen serta serat elastin kulit akibat paparan sinar UV. Paparan sinar UV yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan kulit akibat munculnya enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Selanjutnya enzim ini akan memecahkan kolagen yang berada di bawah dermis Zelfis, 2012.

2.2.3 Perubahann pada kulit

Wajah, pangkal leher serta punggung tangan merupakan bagian tubuh yang paling banyak terpapar sinar matahari sehingga kulit pada bagian ini mudah menjadi kering, kasar dan mengkerut. Perubahan yang timbul akan bervariasi pada setiap individu. Kulit yang terus menerus terpapar sinar matahari dan dalam jangka panjang akan menunjukkan perubahan karakteristik Kligman, 1986. Penuaan kulit pada orang tua bukan karena pemaparan sinar matahari adalah berbeda struktur internalnya dibandingkan dengan kulit yang terkena sinar matahari pada orang yang sama Kligman, 1986.

2.2.3.1 Perubahan internal

Pada photoaging, faktor-faktor yang turut mempengaruhi adalah gaya hidup, frekuensi terkena sinar matahari dan durasi pemaparan, jenis sediaan Universitas Sumatera Utara 10 perawatan kulit wajah. Sedangkan pada intrinsic aging, yang mempengaruhi adalah faktor genetik dan usia Kligman, 1986. Perubahan karakteristik dalam photoaging and intrinsic aging yang timbul pada epidermis dan dermis dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan 2.2. Tabel 2.1 Perbedaan anatomi pada epidermis Mitsui, 1997. Bagian kulit Akibat photoaging Akibat intrinsic aging Lapisan epidermis Tebal Tipis Sel-sel epidermis keratinosit • Sel-sel tidak seragam • Sel-sel terdistribusi tidak merata • Pembesaran berkala • Sel-sel seragam • Sel-sel terdistribusi secara merata • Pembesaran mendadak Stratum korneum • Peningkatan lapisan sel • Ukuran serta bentuk korneosit bervariasi • Lapisan sel normal • Ukuran dan bentuk korneosit seragam Melanosit • Peningkatan jumlah sel • Sel-sel bervariasi • Peningkatan produksi melanosom • Pengurangan jumlah sel • Sel-sel seragam • Penurunan produksi melanosom Sel-sel Langerhans • Pengurangan sel dalam jumlah yang besar • Sel-sel bervariasi • Pengurangan sel dalam jumlah yang kecil • Sel-sel seragam Tabel 2.2 Perbedaan anatomi pada dermis Mitsui, 1997. Bagian kulit Akibat photoaging Akibat intrinsic aging Jaringan elastis • Meningkat secara drastis • Berubah menjadi massa yang tidak berbentuk • Meningkat tetapi masih dalam keadaan normal Kolagen • Serat kolagen dan jaringan ikat menurun jumlahnya • Serat kolagen tidak beraturan, jaringan ikat menebal Retikular dermis: Fibroblas Sel mast Sel inflamasi • Semakin tebal • Meningkat dan aktif • Meningkat • Berperan • Semakin tipis • Menurun dan tidak aktif • Menurun • Tidak berperan Pembuluh kapiler • Abnormal • Normal Universitas Sumatera Utara 11

2.2.3.2 Perubahan eksternal

Selain perubahan yang tidak langsung tampak terdapat beberapa perubahan yang jelas pada permukaan kulit perubahan eksternal yang meliputi: 1. Keriput Keriput dapat timbul pada seluruh bagian tubuh seperti pada wajah, terutama pada bagian dahi, area di sekitar mata serta mulut, dan dapat juga timbul pada bagian leher, siku, ketiak, tangan serta kaki. Keriput yang timbul dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok yaitu: a. Keriput linear berupa garis-garis lurus yang umumnya timbul di area sekitar mata. b. Keriput glyphic saling menyilang membentuk suatu segitiga ataupun persegi yang umumnya timbul di area pipi dan leher. c. Keriput umum keriput halus yang umumnya timbul pada kulit orang tua dan bukan akibat pemaparan terhadap sinar matahari Barel, dkk., 2009. Keriput tipe 1 dan 2 merupakan keriput yang timbul akibat proses photoaging dan keriput tipe 3 merupakan akibat intrinsic aging. Timbulnya keriput merupakan hasil dari menurunnya kekuatan dan elastisitas kulit yang disebabkan oleh berkurangnya kandungan air dan penebalan stratum korneum, epidermis yang membesar dan perubahan jumlah dan kualitas dari kolagen dermis serta serat elastis kolagen, perubahan struktur tiga dimensi dari dermis dan perubahan lain akibat faktor eksternal dan internal Barel, dkk., 2009. 2. Lipatan Lipatan pada kulit umumnya mulai timbul ketika usia sekitar 40 tahun. Area yang paling sering terjadi lipatan adalah pada dagu, kelopak mata, pipi, Universitas Sumatera Utara 12 bagian samping perut. Penyebab dari lipatan ini juga sama dengan penyebab timbulnya keriput yaitu adanya penurunan elastisitas dari dermis dan penurunan kerja dari jaringan adiposa subkutan. Pengurangan kekuatan dari otot-otot yang menopang kulit juga menyebabkan terjadinya keriput dan lipatan Barel, dkk., 2009. 3. Pigmentasi dan perubahan warna kulit Terbentuknya pigmen pada kulit umumnya meningkat seiring dengan bertambahnya umur . Secara visual, perubahan warna kulit yang menua adalah cenderung berubah dari kemerahan hingga kecoklatan. Akibat perubahan ini, warna kulit akan menjadi semakin gelap. Perubahan ini dikaitkan hubungannya dengan pengurangan ketransparanan akibat meningkatnya pigmentasi, pengurangan sekresi sebum dan penebalan serta penurunan kadar air pada lapisan stratum korneum kulit Barel, dkk., 2009. 4. Konfigurasi permukaan kulit Dengan terjadinya proses penuaan, permukaan kulit akan berubah secara visual maupun dari dalam. Perubahan disebabkan oleh karena sebagian sel-sel telah lambat bekerja. Kulit akan membentuk garis-garis yang halus, yang kemudian akan menjadi lengkungan dan menyambung terus menerus dan pada akhirnya bertambah dalam. Garis-garis dalam tersebut akan timbul ke sembarang arah secara tidak beraturan dan menyebabkan terjadinya pembesaran pori-pori kulit Barel, dkk., 2009.

2.2.4 Faktor penyebab penuaan dini