Metode Estimasi Supply Industri Kreatif Tahun 2010

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi (IP) dan Indikator Harga (IH). Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah output per tenaga kerja. Indikator produksi untuk tahun 2010 diperoleh dengan melakukan ekstrapolasi jumlah tenaga kerja tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan jumlah tenaga kerja Sakernas secara berantai. Sedangkan, indikator harga untuk tahun 2010 diperoleh dengan meng-inlate indikator harga tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan IHK secara berantai.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Tenaga Kerja (SAKERNAS), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen. Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

32 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

j. Subsektor Fesyen Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matrik Supply Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri Pengolahan adalah mengidentiikasi kode lima digit KBLI ke dalam setiap klasiikasi Matrik Supply baik menurut produk maupun industri. Tahap selanjutnya adalah disagregasi setiap produk Matrik Supply baik output maupun NTB ke dalam lima digit KBLI menggunakan data IBS dan IMK tahun 2010. Disagregasi dilakukan untuk semua produk baik produk utama maupun produk sekunder.

Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI, kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan industri untuk klasiikasi sektor ekonomi kreatif dan sektor non ekonomi kreatif

Sumber data: • Matrik Supply Provinsi Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Industri perdagangan di subsektor Fesyen dibatasi hanya untuk perdagangan barang-barang domestik yang merupakan produk dari industri pengolahan di subsektor Fesyen.

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity low yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang subsektor fesyen yang diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan eceran. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian antara output industri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing-masing produk.

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekundernya dihitung menggunakan rasio terhadap output utamanya. Rasio ini diperoleh dari survei khusus.

Sumber data: • Data Output Sektor Barang, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Sektor Jasa (SKSJ), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matriks Supply Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Provinsi Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Pendidikan

Output diperoleh sebagai hasil perkalian antara indikator produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sedangkan data output per peserta kursus diperoleh dari Survei Khusus Sektor Perdagangan dan Jasa (SKSPJ) atau dari survei mandiri yang dilakukan oleh BPS provinsi, Struktur supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.

Sumber data: • Statistik Pendidikan, Kemendikbud • SKSPJ atau hasil survei mandiri Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

34 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

k. Subsektor Aplikasi dan Game Developer Industri: Informasi dan Komunikasi

Subsektor aplikasi dan game developer menggunakan data Sensus Ekonomi 2006 dan indikator PDRB seri 2000 sehingga diperoleh estimasi Supply tahun 2010. Untuk struktur Supply, diperoleh dari struktur pendapatan laporan keuangan perusahaan go public dan data Sensus Ekonomi 2006.

Estimasi Supply subsektor aplikasi dan game developer di industri penerbitan diperoleh dari proporsi output industri penerbitan dengan menggunakan data sensus ekonomi 2006. Untuk struktur Supply menggunakan struktur data produksi Industri Besar dan Sedang dan data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Provinsi, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Industri Besar dan Sedang 2009, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Laporan keuangan perusahaan go public, BEI

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006 diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• Matrik Supply Provinsi, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi (IP) dan Indikator Harga (IH). Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah output per tenaga kerja. Indikator produksi untuk tahun 2010 diperoleh dengan melakukan ekstrapolasi jumlah tenaga kerja tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan jumlah tenaga kerja Sakernas secara berantai. Sedangkan, indikator harga untuk tahun 2010 diperoleh dengan meng-inlate indikator harga tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan IHK secara berantai.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Tenaga Kerja (SAKERNAS), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

l. Subsektor Penerbitan Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matrik Supply Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri Pengolahan adalah mengidentiikasi kode lima digit KBLI ke dalam setiap klasiikasi Matrik Supply baik menurut produk maupun industri. Tahap selanjutnya adalah disagregasi setiap produk Matrik Supply baik output maupun NTB ke dalam lima digit KBLI menggunakan data IBS dan IMK tahun 2010. Disagregasi dilakukan untuk semua produk baik produk utama maupun produk sekunder. Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI, kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan industri untuk klasiikasi sektor ekonomi kreatif dan sektor non ekonomi kreatif.

36 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Sumber data: • Matrik Supply Provinsi, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Industri perdagangan di subsektor Penerbitan dibatasi hanya untuk perdagangan barang-barang domestik yang merupakan produk barang di subsektor Penerbitan.

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity low yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang subsektor penerbitan yang diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan eceran. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian antara output industri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing-masing produk. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekundernya dihitung menggunakan rasio terhadap output utamanya. Rasio ini diperoleh dari survei khusus.

Sumber data: • Data Output Sektor Barang, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Sektor Jasa (SKSJ), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matriks Supply Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Neraca Produksi (SKNP) Provinsi Sumatera

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi Supply nilai produksi (output) subsektor Penerbitan diperoleh dari data nilai produksi Industri Besar dan Sedang ditambah dengan pendapatan dari nilai belanja iklan yang dinikmati oleh surat kabar, majalah dan sejenisnya tahun 2010. Untuk struktur Supply menggunakan struktur data produksi Industri Besar dan Sedang dan data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Provinsi, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Industri Besar dan Sedang 2009, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Belanja Iklan tahun 2010, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI).

• Laporan keuangan perusahaan go public, BEI

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006 diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

38 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi (IP) dan Indikator Harga (IH). Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah output per tenaga kerja. Indikator produksi untuk tahun 2010 diperoleh dengan melakukan ekstrapolasi jumlah tenaga kerja tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan jumlah tenaga kerja Sakernas secara berantai. Sedangkan, indikator harga untuk tahun 2010 diperoleh dengan meng-inlate indikator harga tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan IHK secara berantai.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Tenaga Kerja (SAKERNAS), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

m. Subsektor Periklanan Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006 diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• Matrik Supply Provinsi, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

n. Subsektor Televisi dan Radio Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi Supply subsektor televisi dan radio diperoleh dari nilai belanja iklan yang dinikmati oleh televisi dan radio ditambah dengan pendapatan dari laporan keuangan RRI dan TVRI. Untuk struktur Supply, diperoleh dengan menggunakan struktur pendapatan laporan keuangan perusahaan go public dan data sensus ekonomi 2006.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Provinsi, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Laporan keuangan perusahaan go public, BEI • Data RRI dan TVRI, APBN Kemenkeu • Data belanja iklan, PPPI, Ernest dan Katadata.com

o. Subsektor Seni Pertunjukan Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006 diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

40 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• Matrik Supply Provinsi, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Pendidikan

Output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sedangkan data output per peserta kursus diperoleh dari Survei Khusus Sektor Perdagangan dan Jasa (SKSPJ) atau dari survei mandiri yang dilakukan oleh BPS provinsi, Struktur supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.

Sumber data: • Statistik Pendidikan, Kemendikbud • SKSPJ atau hasil survei mandiri Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi (IP) dan Indikator Harga (IH). Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah output per tenaga kerja. Indikator produksi untuk tahun 2010 diperoleh dengan melakukan ekstrapolasi jumlah tenaga kerja tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan jumlah tenaga kerja Sakernas secara berantai. Sedangkan, indikator harga untuk tahun 2010 diperoleh dengan meng-inlate indikator harga tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan IHK secara berantai.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Tenaga Kerja (SAKERNAS), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Daya Tarik Obyek Wisata, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Data Pajak, Kemenkeu

p. Subsektor Seni Rupa

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Estimasi Supply/output diperoleh proporsi output industri tersebut terhadap total output industri perdagangan eceran, dengan menggunakan data Sensus Ekonomi 2006. Untuk struktur Supply, juga menggunakan data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Provinsi, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006 diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply.

Sumber data: Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

42 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Matrik Supply Provinsi, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Pendidikan

Output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sedangkan data output per peserta kursus diperoleh dari Survei Khusus Sektor Perdagangan dan Jasa (SKSPJ) atau dari survei mandiri yang dilakukan oleh BPS provinsi, Struktur supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.

Sumber data: Statistik Pendidikan, Kemendikbud SKSPJ atau hasil survei mandiri Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali Matrik Supply Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi (IP) dan Indikator Harga (IH). Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah output per tenaga kerja. Indikator produksi untuk tahun 2010 diperoleh dengan melakukan ekstrapolasi jumlah tenaga kerja tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan jumlah tenaga kerja Sakernas secara berantai. Sedangkan, indikator harga untuk tahun 2010 diperoleh dengan meng-inlate indikator harga tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan IHK secara berantai.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Tenaga Kerja (SAKERNAS), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Daya Tarik Obyek Wisata, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali Ringkasan metode estimasi Supply dari masing-masing

subsektor Ekonomi Kreatif dapat dilihat pada lampiran 3.