Metode Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2016

3.2. Metode Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2016

3.2.1 Konsep Dasar PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu, tanpa memperhatikan apakah faktor produksi dimiliki oleh residen atau non-residen.

Ada 3 pendekatan untuk menghitung PDRB, yaitu sebagai berikut:

1. PDRB produksi adalah jumlah nilai tambah seluruh aktivitas ekonomi, dimana nilai tambah diperoleh dari output dikurangi konsumsi antara.

2. PDRB pendapatan adalah jumlah seluruh balas jasa faktor produksi berupa Kompensasi Tenaga Kerja, Surplus Usaha, Penyusutan dan Pajak Produksi & Impor.

3. PDRB pengeluaran adalah jumlah seluruh permintaan akhir, yaitu konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal dan perubahan inventori, ekspor, dikurangi impor (C + G + I + X – M).

a. Output (Nilai Produksi)

44 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Output adalah nilai barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, dan dinilai atas dasar harga produsen.

Jenis output ada 2 (dua) macam yaitu: • Output utama (output utama produksi), • Output sekunder

b. Konsumsi Antara

Konsumsi Antara adalah nilai barang dan jasa yang dikonsumsi sebagai input dalam proses produksi atau nilai barang dan jasa tidak tahan lama yang digunakan/habis dalam proses produksi. Konsumsi antara ini dinilai atas harga pembeli.

c. Nilai Tambah Nilai Tambah Bruto (NTB)

Nilai Tambah Bruto adalah selisih antara output dan konsumsi antara, yang merupakan produk dari proses produksi.

Produk ini terdiri atas :

1. Pendapatan faktor yang terdiri dari: • Kompensasi tenaga kerja • Sewa tanah sebagai balas jasa tanah • Bunga sebagai jasa modal, dan • Keuntungan sebagai balas jasa kewir swasta

2. Konsumsi barang modal tetap yang dipakai untuk produksi

3. Pajak lainnya atas produksi dikurangi subsidi lainnya tas produksi

PDRB dapat dinyatakan sebagai :

a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB)

Nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga berlaku pada setiap tahun.

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK)

Nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai dasar penghitungan.

Pendekatan Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) ada 3 yaitu: Produksi, Pendapatan dan Pengeluaran.

1. Menurut Pendekatan Produksi.

Menghitung nilai tambah seluruh kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan konsumsi antara dari masing-masing total nilai produksi/pendapatan (output) tiap-tiap lapangan usaha.

Output b,t = Produksi t × Harga t NTB b,t = Output b,t − Konsumsi Antara b,t

Dimana: Output b,t = Output/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t NTB b,t = Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke-t Produksi t = Kuantum produksi tahun ke-t Harga t = Harga produksi tahun ke-t

2. Menurut Pendekatan Pendapatan

PDRB merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi.

PDRB = Kompensasi Tenaga Kerja + Surplus Usaha Neto + Konsumsi Barang Modal Tetap + Pajak atas Produksi dan Impor.

3. Menurut Pendekatan Pengeluaran

PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir. PDRB = Konsumsi rumahtangga + KonsumsiPemerintah + PMTB

+ Perubahan stok + (Ekspor - Impor). Pendekatan Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan

(PDRB ADHK) ada 3 yaitu: Revaluasi, Ekstrapolasi dan Delasi.

1. Revaluasi yaitu perkalian kuantum produksi tahun yang berjalan

46 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

berikut:

Output k,t = Produksi t × Harga 0 NTB

k,t = Output k,t − Konsumsi Antara k,t

2. Ekstrapolasi yaitu dengan cara mengalikan nilai tahun dasar dengan suatu indeks kuantum dibagi 100. Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut:

Output k,t = Output k,0 × (IKP/100)

NTB k,t = Output k,t − Konsumsi Antara k,t

3. Delasi yaitu dengan cara membagi nilai pada tahun berjalan dengan suatu indeks harga dibagi 100.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut:

Output k,t = Output b,t × (IH t /100) NTB k,t = Output k,t − Konsumsi Antara k,t

3.2.2 Metode Estimasi PDRB Ekonomi Kreatif Tahun 2011- 2016

Tahapan metode estimasi PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2011- 2016 adalah sebagai berikut:

1. PDRB ekonomi kreatif tahun 2010 diturunkan dari hasil Matrik Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010.

2. Pengidentiikasian dan pengumpulan data produksi/ indikator produksi dan harga/indikator harga dari masing- masing Subsektor Ekonomi Kreatif tahun 2011-2016.

3. Penghitungan output dan NTB atas dasar harga berlaku dengan metode pendekatan produksi dari masing-masing Subsektor Ekonomi Kreatif tahun 2011-2016.

4. Penghitungan output dan NTB atas dasar harga konstan dengan metode ektrapolasi/delasi dari masing-masing

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Subsektor Ekonomi Kreatif tahun 2011-2016.

5. Proses rekonsiliasi, uji kelayakan dan kewajaran. Berikut metode penghitungan PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar

harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2010=100 menurut subsektor ekonomi kreatif tahun 2011 sampai tahun 2016.

a. Subsektor Arsitektur Industri: Jasa Perusahaan.

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku subsektor Arsitektur tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator dari PDRB atas dasar harga berlaku industri konstruksi.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 subsektor Arsitektur tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator dari PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 industri konstruksi.

Sumber data: • Matrik Supply Provinsi, BPS Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • PDRB Provinsi, BPS Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

b. Subsektur Desain Interior Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator dari PDRB atas dasar harga berlaku real estate serta dengan melihat laju pertumbuhan pendapatan hasil SKNP-EK 2017.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016

48 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

diestimasi menggunakan indikator dari PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 real estate.

Sumber data: • Matrik Supply Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • PDRB Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Pendidikan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Pendidikan, Kemendikbud. • Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

c. Subsektor Desain Komunikasi Visual Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB subsektor periklanan.

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diperoleh dengan metode delasi, yaitu dengan cara men- delate PDRB atas dasar harga berlaku dengan delator yang bersesuaian.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • PDRB subsektor Periklanan

Industri: Pendidikan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Pendidikan, Kemendikbud. • Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

d. Subsektor Desain Produk Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB atas dasar harga berlaku industri kemasan serta dengan mempertimbangkan laju pendapatan

50 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

hasil SKNP-EK 2017.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 industri kemasan.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • PDRB Provinsi, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Pendidikan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Pendidikan, Kemendikbud. • Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

e. Subsektor Film, Animasi, dan Video Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.

Data IBS diidentiikasi ke dalam Output dan Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015 dan 2016 diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar berlaku dihitung dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan Indeks harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2011-2014 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Delasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan mendelate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu delator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2015 dan 2016 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Ekstrapolasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan menggerakkan output ADHK 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

52 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

data kualitatif. NTB ADHK diperoleh dari perkalian output adhk dengan rasio NTB tahun dasar, yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.

Industri: Informasi dan Komunikasi •

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

Nilai output berlaku diperoleh menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan indikator produksi (jumlah ilm, sinetron, dll) dengan rata-rata biaya produksi ilm serta dengan mempertimbang pertumbuhan pendapatan subsektor ilm, animasi dan video dari SKNP-EK 2017. Kemudian nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan metode delasi, yaitu dengan membagi output konstan dengan indikator harga Indeks harga konsumen (IHK).Untuk nilai NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• Statistik Indeks Harga Konsumen, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Matrik Supply Tahun 2010 Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Pendidikan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Pendidikan, Kemendikbud. • Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

f. Subsektor Fotograi Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2013 diestimasi menggunakan hasil SKEK 2012-2013, sedangkan untuk tahun 2014-2016 diestimasi menggunakan hasil Survei Khusus Neraca Produksi (SKNP) dan Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017.

54 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diperoleh dengan metode delasi, yaitu dengan cara men- delate PDRB atas dasar harga berlaku dengan delator yang bersesuaian.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • SKEK 2012-2013, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • SKNP 2014-2016, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Pendidikan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Pendidikan, Kemendikbud. • Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Industri: Jasa Lainnya •

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

Output atas dasar harga berlaku tahun dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga serta dengan mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan data Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Output atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan metode delasi, yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan delator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan 2010=100 dan rasio NTB.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006. • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

g. Subsektor Kriya Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.

56 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

untuk masing-masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015 dan 2016 diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar berlaku dihitung dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan Indeks harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2011-2014 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Delasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan mendelate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu delator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2015 dan 2016 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Ekstrapolasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan menggerakkan output ADHK 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) serta data pendukung lainnya seperti ekspor, tenaga kerja dan data kualitatif. NTB ADHK diperoleh dari perkalian output ADHK dengan rasio NTB tahun dasar, yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity low yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektor kriya. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari Matrik Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.

Sumber data: • Data Output Sektor Barang, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• SKSJ, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• SPPJ, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

58 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

h. Subsektor Kuliner Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.

Data IBS diidentiikasi ke dalam Output dan Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015 dan 2016 diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar berlaku dihitung dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan Indeks harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2011-2014 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Delasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan mendelate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu delator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2015 dan 2016 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Ekstrapolasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan menggerakkan output ADHK 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) serta data

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

kualitatif. NTB ADHK diperoleh dari perkalian output ADHK dengan rasio NTB tahun dasar, yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data: • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity low yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektor kuliner. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari Matrik Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.

Sumber data:

• Data Output Sektor Barang, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Matrik Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur

60 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

dan Bali • SKSJ, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • SPPJ, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum

Output subkategori penyediaan makan minum diperoleh dengan pendekatan pengeluaran. Output merupakan penjumlahan dari pengeluaran penduduk terhadap produk penyediaan makan minum ditambah dengan konsumsi wisatawan mancanegara di Indonesia (ekspor wisatawan mancanegara dikurangi pengeluaran wisatawan nasional/ impor restoran). Penghitungan tersebut menghasilkan output utama. Sedangkan output sekunder didapatkan dari rasio Matrik Supply Ekraf 2010. Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode delasi dengan IHP penyediaan makan minum sebagai delatornya. Sedangkan nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.

Sumber data: • Susenas, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Publikasi Proyeksi Penduduk Provinsi tahun 2010-2035,

Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Passenger Exit Survey (Publikasi Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

i. Subsektor Musik Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.

Data IBS diidentiikasi ke dalam Output dan Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015 dan 2016 diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar berlaku dihitung dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan Indeks harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2011-2014 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Delasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan mendelate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu delator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2015 dan 2016 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Ekstrapolasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan menggerakkan output adhk 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) serta data pendukung lainnya seperti ekspor, tenaga kerja dan data kualitatif. NTB adhk diperoleh dari perkalian output adhk dengan rasio NTB tahun dasar, yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010 Provinsi Sumatera Utara, Jawa

62 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity low yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan musik dan aktivitas penerbitan musik dan buku musik. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari Matrik Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.

Sumber data: • Data Output Sektor Barang, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan BaliSKSJ, BPS 5 Provinsi Penyusun PDRB-EK

• SKSJ, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• SPPJ, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Informasi dan Komunikasi •

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

Nilai output berlaku diperoleh menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan menyesuaikan pertumbuhan subsektor musik dan subsektor ilm, animasi, dan video. Hal ini dikarenakan subsektor musik merupakan bagian kecil dari industri produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan (yang merupakan industri Matrik Supply dari Film, Animasi, dan Video). Kemudian nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan metode delasi, yaitu dengan membagi output konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data: • Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• PDRB subsektor Film, Animasi, dan Video • Matrik Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Perusahaan •

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator subsektor musik dan dengan mengikuti pergerakan pendapatan hasil survei khusus neraca produksi ekonomi kreatif (SKNP-EK) 2017.

64 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator subsektor Musik.

Sumber data: • Matrik Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• PDRB subsektor Musik, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Pendidikan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data: • Matrik Supply Provinsi tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan BaliStatistik Pendidikan, Kemendikbud.

• Statistik Pendidikan, Kemendikbud. • Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Industri: Jasa Lainnya •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

Output atas dasar harga berlaku tahun dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga serta dengan mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan data Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Output atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan metode delasi, yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan delator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan 2010=100 dan rasio NTB.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006. • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

j. Subsektor Fesyen Industri: Industri Pengolahan •

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.

66 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

untuk masing-masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015 dan 2016 diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar berlaku dihitung dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan Indeks harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2011-2014 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Delasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan mendelate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu delator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2015 dan 2016 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Ekstrapolasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan menggerakkan output ADHK 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) serta data pendukung lainnya seperti ekspor, tenaga kerja dan data kualitatif. NTB ADHK diperoleh dari perkalian output ADHK dengan rasio NTB tahun dasar, yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data: • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/ commodity low yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektor fesyen. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari Matrik Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.

Sumber data: • Data Output Sektor Barang, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• SKSJ, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• SPPJ, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

68 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Industri: Pendidikan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data: • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Pendidikan, Kemendikbud. • Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

k. Subsektor Aplikasi dan Game Developer Industri: Informasi dan Komunikasi •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

Nilai output berlaku diperoleh menggunakan pertumbuhan pendapatan dalam laporan keuangan perusahaan go public. Kemudian nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan metode delasi, yaitu dengan membagi output konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data: • Laporan keuangan perusahaan go public, BEI • Statistik Indeks Harga Konsumen, Provinsi Sumatera Utara,

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Perusahaan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator subsektor Aplikasi dan Game Developer dan dengan mengikuti pergerakan pendapatan hasil survei khusus neraca produksi ekonomi kreatif (SKNP-EK) 2017.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator subsektor Aplikasi dan Game Developer.

Sumber data: • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Indikator subsektor Aplikasi dan Game Developer • Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Lainnya •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

Output atas dasar harga berlaku tahun dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga serta dengan mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan data Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Output atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan metode delasi, yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan delator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas

70 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

output atas dasar harga konstan 2010=100 dan rasio NTB. Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006 Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

l. Subsektor Penerbitan Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.

Data IBS diidentiikasi ke dalam Output dan Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015 dan 2016 diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar berlaku dihitung dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan Indeks harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan.

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2011-2014 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Delasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan mendelate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu delator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP). NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan tahun 2015 dan 2016 Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Ekstrapolasi. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan menggerakkan output ADHK 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) serta data pendukung lainnya seperti ekspor, tenaga kerja dan data kualitatif. NTB ADHK diperoleh dari perkalian output ADHK dengan rasio NTB tahun dasar, yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data: • Matrik Supply Tahun 2010 Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, Tahun

2010 Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, Tahun 2010 Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, Tahun 2010 Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

72 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/ commodity low yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari penerbitan dan aktivitas penerbitan di infokom. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari Matrik Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.

Sumber data: • Data Output Sektor Barang, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• SKSJ, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• SPPJ, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Informasi dan Komunikasi •

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

Nilai output berlaku menggunakan metode inlate, yaitu dengan cara mengalikan output konstan dengan indikator harga Indeks harga Produsen (IHP). Untuk nilai NTB berlaku, diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan indikator pertumbuhan produksi Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman. Kemudian nilai NTB konstan diperoleh dari

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010. Sumber data: • Statistik Industri Besar dan Sedang, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Produsen, Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Perusahaan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator subsektor Penerbitan dan laju pendapatan hasil Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator subsektor Penerbitan.

Sumber data: • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK)

2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Lainnya •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

Output atas dasar harga berlaku tahun dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga serta dengan mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan data Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

74 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Output atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan metode delasi, yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan delator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan 2010=100 dan rasio NTB.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006 Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

m. Subsektor Periklanan Industri: Jasa Perusahaan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator pajak reklame.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diperoleh dengan metode delasi, yaitu dengan cara men- delate PDRB atas dasar harga berlaku dengan delator yang bersesuaian.

Sumber data: • Matrik Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

• Data pajak reklame, Kementerian Keuangan

n. Subsektor Televisi dan Radio Industri: Informasi dan Komunikasi •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

Nilai output atas dasar harga berlaku diperoleh menggunakan pertumbuhan pendapatan dalam laporan keuangan perusahaan televisi dan radio go public. Selain itu juga menggunakan data belanja iklan serta pertumbuhan dari nilai pendapatan perusahaan televisi dan radio hasil Survei Khusus Neraca produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017. Kemudian nilai NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Nilai output atas dasar harga konstan diperoleh menggunakan metode delasi, yaitu dengan membagi output atas dasar harga konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB atas dasar harga konstan, diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data: • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Laporan keuangan perusahaan go public, BEI • Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

o. Subsektor Seni Pertunjukan Industri: Jasa Perusahaan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator Laporan Keuangan PT. Dyandra.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

76 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diperoleh dengan metode delasi, yaitu dengan cara men- delate PDRB atas dasar harga berlaku dengan delator yang bersesuaian.

Sumber data: • Matrik Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Laporan keuangan perusahaan go public, Bursa Efek Indonesia (BEI)

Industri: Pendidikan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data: • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Pendidikan, Kemendikbud. • Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Lainnya •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

Output atas dasar harga berlaku tahun dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga serta dengan mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan data Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017. Sedangkan, NTB atas dasar

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Output atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan metode delasi, yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan delator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan 2010=100 dan rasio NTB.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006 Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

p. Subsektor Seni Rupa Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan

Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Output seni rupa diperoleh dengan pendekatan pengeluaran. Output merupakan penjumlahan dari pengeluaran penduduk untuk barang-barang pajangan. Penghitungan tersebut menghasilkan output utama. Sedangkan output sekunder didapatkan dari rasio Matrik Supply Ekraf 2010. Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode delasi dengan IHK umum sebagai delatornya. Sedangkan nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.

Sumber data: • Susenas, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah

78 LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Publikasi Proyeksi Penduduk Provinsi 2010-2035, Provinsi

Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Perusahaan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator subsektor Seni Rupa dan dengan menggunakan laju pendapatan hasil SKNP-EK 2017.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator subsektor Seni Rupa.

Sumber data: • Matrik Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Indikator subsektor Seni Rupa, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Pendidikan •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

79

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI

2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

Sumber data: • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Pendidikan, Kemendikbud. • Statistik Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

Industri: Jasa Lainnya •

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)

Output atas dasar harga berlaku tahun dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga serta dengan mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan data Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)

Output atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan metode delasi, yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan delator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan 2010=100 dan rasio NTB.

Sumber data: • Sensus Ekonomi 2006 Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Matrik Supply tahun 2010, Provinsi Sumatera Utara, Jawa

Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali • Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

• Survei Khusus Neraca Produksi-Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) 2017, BPS-RI-BEKRAF, Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF 5 PROVINSI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

LAPORAN PENYUSUNAN 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA PDRB EKRAF 5 PROVINSI