pendidikan tidak sesuai dengan peruntukkannya, pembuatan anggaran ganda, pungutan liar, dan segala bentuk penyuapan atau penyogokan di
bidang pendidikan. Terdapat 3 tiga pola dalam korupsi di sekolah, yakni:
197
• Pembuatan anggaran ganda pada Anggaran pendapatan Belanja
Sekolah APBS, yakni pemungutan dana masyarakat walaupun yang diberikan pemerintah mencukupi;
• Penggelapan Dana APBS, misalnya bantuan-bantuan Blockgrant
yang tidak dimasukkan ke dalam APBS, sehingga tidak ada transparansi kepada masyarakat; dan
• Pungutan liar di sekolah yang tidak ada hubungannya dengan proses
belajar mengajar.
3. Diskriminasi Pendidikan
Yakni segala bentuk perbedaan perlakuan dalam pelaksanaan pendidikan terhadap anak didik yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
yang melanggar hak-hak asasi manusia HAM dari si anak didik, seperti : agama, ras, jenis kelamin ataupun daerah kesukuan.
4. Tindak Pidana Penghinaan Dan Pencemaran Nama Baik di Bidang
Pendidikan
Yakni setiap perbuatan yang mengandung unsur kekerasan non-fisik psikis berupa penghinaan dan pencemaran nama baik pendidik, peserta
didik ataupun lembaga pendidikan.
5. Tindak Pidana Pemalsuan di Bidang Pendidikan
Tindak pidana ini meliputi: pemalsuan gelar, ijazah, nilai, data peserta didik, dan objek lainnya yang masih berkaitan dengan pendidikan. Tindak
197
Wawancara Tempo dengan Ade Irawan Divisi Monitoring Pelayanan Umum ICW, dikutip dari Situs Majalah Tempo, 26 November 2004
pidana pemalsuan ini biasanya akan diikuti dengan terjadinya tindak pidana lain, yakni penipuan.
6. Komersialisasi Pendidikan yang mengarah terhadap terjadinya
tindak pidana pendidikan
Kualifikasi perbuatan ini memang berbeda dengan kualifikasi tindak pidana konvensional dalam KUHP. Perbuatan ini lebih mengacu pada
setiap usaha di bidang pendidikan dengan berorientasi pada keuntungan ekonomi profit, yang dilakukan dengan melanggar ketentuan hukum,
misalnya: jual-beli nilai, perdagangan gelar, ataupun penjualan buku ajar di bawah standar mutu yang telah ditetapkan pemerintah.
7. Tindak Pidana terhadap HAKI Hak atas Kekayaan Intelektual di
Bidang Pendidikan
Sasaran dari tindak pidana ini adalah hasil pemikiran atau penelitian dari para akademisi atau kalangan intelektual yang tertuang dalam bentuk karya
ilmiah, tulisan ilmiah artikel, maupun buku. Tindak pidana ini meliputi: pencurian karya ilmiah, penjiplakan plagiat karya ilmiah, pembajakan
karya ilmiah, pengakuan karya ilmiah orang lain dan pemalsuan karya ilmiah.
8. Tindak Pidana Penipuan di Bidang Pendidikan
Merupakan setiap perbuatan menggerakkan hati orang lain atau institusi dengan serangkaian kebohongan dengan kepalsuan agar oranginstitusi