b. Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana kalau hal
itu terlebih dahulu belum dinyatakan dalam suatu aturan Undang-undang. c.
Untuk menentukan adanya perbuatan pidana tidak boleh dilakukan analogi kiyas.
d. Aturan-aturan hukum tidak berlaku surut retroaktif.
4. Sifat Melawan Hukum Perbuatan onrechtmatig
Artinya, bertentangan dengan hukum. Sifat melawan hukum perbuatan onrechtmatig ini merupakan syarat materiil dari tindak pidana. Dalam
dogmatik hukum pidana terdapat empat makna “sifat melawan hukum” yang berbeda-beda, yang masing-masing dinamakan sama, yakni:
103
a. Sifat melawan hukum umum
Diartikan sebagai syarat umum untuk dapat dipidana yang tersebut dalam rumusan pengertian perbuatan pidana.
b. Sifat melawan hukum khusus
Diartikan , sebagai sifat melawan hukum yang menjadi bagian tertulis dari rumusan delik.
c. Sifat melawan hukum formil
Artinya, telah memenuhi semua syarat tertulis untuk dapat dipidananya suatu perbuatan.
d. Sifat melawan hukum materiil
103
Schaffmeister, Hukum Pidana, Konsorsium Ilmu Hukum Departemen P K, Penerbit Liberty, Yokyakarta, 1995, hlm 39
Artinya, melanggar atau membahayakan kepentingan hukum yang hendak dilindungi oleh pembentuk Undang-undang dalam rumusan
delik tertentu. Asas “sifat melawan hukum materiel” menurut Teguh Prasetyo adalah prinsip
yang menyatakan bahwa di samping memenuhi syarat-syarat formal, yaitu memenuhi semua unsur rumusan delik, perbuatan itu juga harus benar-benar
dirasakan oleh masyarakat sebagai perbuatan yang tidak patut atau tercela.
104
Menurut Barda Nawawi Arief, Sifat melawan hukum materiel identik dengan melawanbertentangan dengan hukum tidak tertulis atau hukum yang hidup
unwritten lawthe living law, bertentangan dengan asas-asas kepatutan atau nilai-nilai dan norma kehidupan sosial dalam masyarakat termasuk tata
susila dan hukum kebiasaanadat. Jadi, hukum tidak dimaknai sebagai wet, tetapi dimaknai secara materiel sebagai “recht”. Oleh karena itu sifat
melawan hukum materiel identik dengan “onrechtmatige daad”.
105
Sifat melawan hukum materiel ini dibedakan berdasarkan fungsinya, yakni:
106
a. fungsinya yang negatif
artinya sumber hukum materiel hal-halkriterianorma di luar undang- undang dapat digunakan sebagai alasan untuk meniadakanmenghapuskan
menegatifkan sifat melawan hukumnya suatu perbuatan. Jadi tidak adanya sifat melawan hukum materiel dapat digunakan sebagai alasan
pembenar.
104
Teguh Prasetyo, Politik Hukum Pidana, Op. Cit., hlm 35
105
Barda Nawawi Arief, Makalah “Konsepsi Ajaran Sifat Melawan Hukum Materiel Dalam Hukum Pidana”, disampaikan pada Seminar Nasional di Hotel Patra Jasa Semarang, 6 – 7 Mei 2004, hlm.4
106
Ibid, hlm.5