Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pelaksanaan KEPMEN No 98KepM.KUKMIX2004 Di Kabupaten

Banyumas Eksistensi koperasi sebagai Badan Hukum kedudukannya diperoleh melalui suatu prosedur hukum koperasi yang diatur berdasarkan Undang – Undang No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Peraturan Pelaksanaannya, Peraturan Pemerintah No 4 tahun 1994, tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No 01PerM.KUKMI2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi sebagai pengganti keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No 104KepM.KUKMIII2004. Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dan Menengah No 36KepMII1998 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah. Di bidang akta untuk pendirian dan perubahan Anggaran Dasar mengalami suatu reformasi yaitu dengan dikeluarkanya Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No 98kepM.KUK MIX2004 tentang Notaris sebagai Pembuat Akta Koperasi sebagai peraturan pelaksanaan yang mengatur masalah akta yang memang dalam Undang- Undang No 25 Tahun 1992 tidak diatur, sehingga dengan dikeluarkanya keputusan tersebut dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat yang akan membentuk koperasi, dan adanya hubungan kemitraan dengan pihak ketiga yang lebih kondusif dalam kegiatan usahanya. 45 Berdasarkan Pasal 4 Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 98kepM.KUKMIX2004, Notaris yang diangkat sebagai pembuat akta Koperasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Notaris yang telah berwenang menjalankan jabatan sesuai Peraturan Jabatan Notaris. b. Memiliki sertifikat tanda bukti telah mengikuti pembekalan di bidang perkoperasian yang ditandatangani oleh Menteri. Pada BAB III Pasal 5 lebih bersifat teknis, dimana pasal tersebut berisikan: 1 Notaris yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 4 mengajukan permohonan tertulis kepada me nteri melalui Dinas instansi yang membidangi koperasi tingkat KabupatenKota pada tempat kedudukan Notaris yang bersangkutan untuk ditetapkan sebagai Notaris Pembuat Akta Koperasi, dengan melampirkan: a. Surat Keputusan pengangkatan Notaris; b. Sertifikat tanda bukti telah mengikuti pembekalan di bidang perkoperasian; c. Alamat Kantor beserta tandatangan contoh paraf dan cap stempel Notaris. 2 Salah satu syarat yang harus dipenuhi agar suatu akta memperoleh stempel otentitas ialah kewenangan Notaris yang bersangkutan untuk membuat akta koperasi tersebut.