43
6. Teknik Pengumpulan Data
Untuk Kebutuhan data tesebut diperlukan teknik pengumpulan data dengan cara :
6.1. Data Primer
Diperoleh dengan cara wawancara dengan mengadakan komunakasi yang berupa tanya jawab secara langsung dengan berpedoman pada
tujuan penelitian. Adapun responden dalam penelitian adalah : a. Kepala Sub Bagian Hukum dan Kelembagaan Dinas Pelayanan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Banyumas. b.
Staf Sub Bagian Hukum dan Kelembagaan yang memproses pengesahan.
c. Notaris yang membuat Akta Pendirian Koperasi.
d. Koperasi yang membuat akta koperasi oleh notaris di wilayah
Kabupaten Banyumas.
6.2. Data sekunder
Dapat diperoleh melalui studi keputusan yaitu peraturan–peratuan, dokumen–dokumen dan literatur yang terkait dengan masalah yang
diteliti.
7. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu data–data yang telah diperoleh dianalisis dengan metode deskritif yaitu yang dinyatakan oleh responden
secara tertulis atau lisan juga tingkah laku yang nyata kemudian diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan KEPMEN No 98KepM.KUKMIX2004 Di Kabupaten
Banyumas
Eksistensi koperasi sebagai Badan Hukum kedudukannya diperoleh melalui suatu prosedur hukum koperasi yang diatur berdasarkan Undang – Undang No 25 tahun 1992
tentang Perkoperasian dan Peraturan Pelaksanaannya, Peraturan Pemerintah No 4 tahun 1994, tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi dan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No 01PerM.KUKMI2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta
Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi sebagai pengganti keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No 104KepM.KUKMIII2004. Keputusan Menteri
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dan Menengah No 36KepMII1998 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah. Di bidang akta untuk pendirian dan perubahan Anggaran Dasar mengalami suatu
reformasi yaitu dengan dikeluarkanya Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No 98kepM.KUK MIX2004 tentang Notaris sebagai Pembuat Akta Koperasi sebagai
peraturan pelaksanaan yang mengatur masalah akta yang memang dalam Undang- Undang No 25 Tahun 1992 tidak diatur, sehingga dengan dikeluarkanya keputusan
tersebut dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat yang akan membentuk koperasi, dan adanya hubungan kemitraan dengan pihak ketiga yang
lebih kondusif dalam kegiatan usahanya.