27 arti yang sebenarnya, kemudian mencari dasar ilmu pengetahuan itu
sendiri bukan penjelasan dari ilmu pengetahuan tersebut. Jadi Al Quran bukan saja sebagai sumber ajaran keagamaan, tetapi juga sumber segala
ilmu pengetahuan. Begitu juga tentang hukum, mengatur tentang hukum pidana dan juga hukum perdata.
Hukum-hukum yang terkandung dalam Al Quran ada tiga macam yaitu :
- Hukum-hukum I’tiqadiyah, yaitu hukum-hukum yang berhubungan
dengan keimanan kepada Allah, kepada Malaikat, kepada kitab-kitab Allah, kepada paara Rasulullah dan kepada hari Akhir.
- Hukum-hukum Khuluqiyah, yaitu hukum-hukum yang berhubungan
dengan akhlak, tingkah laku manusia. -
Hukum-hukum Amaliah, yaitu hukum-hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia, yaitu mengenai ibadah dan muamalah.
8
Al Quran yang merupakan sendi Fundamental dan rujukan pertama bagi semua dalil dan hukum Syari’at, merupakan Undang-
Undang Dasar, sumber dari segala sumber dan dasar dari semua dasar, maka Al Quran juga mempunyai ciri dan keistimewaan tersendiri, yaitu
antara lain : -
Lafazt dan maknanya datang dari Allah dan disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat Jibril dengan jalan wahyu, Al
Quran berbeda dengan hadits walaupun keduanya sama-sama perkataan nabi.
- Bahwa Al Quran diturunkan dengan lafazt dan gaya bahasa Arab,
yang sulit untuk dijelaskan dalam bahasa biasa. Bagaimanapun baiknya penjelasan, tafsiran atau terjemahan Al Quran, terjemahan
Al Quran itu bukanlah Al Quran. Terjemahan Al Quran, bagaimananpun baiknya, tidak sama dan tidak boleh disamakan
dengan Al Quran.
- Bahwa Al Quran disampaikan atau diterima melalui jalan tawatur
yang menimbulkan keyakinan dan kepastian tentang kebenarannya.
9
8
A. Djazuli, Loc-Cit, hlm. 63
9
Sulaeman Abdullah, Sumber Hukum Islam Permasalahan dan Fleksibilitasnya, Jakarta:
Sinar Grafika, 2004, hlm. 10-12
28 Dalil-dalil diluar Al Quran adalah sunnah, Ijma’ dan Qiyas yang
semuanya sebenarnya terbit dari Al Quran. Berdasarkan hal ini, maka tidaklah cukup untuk melakukan istinbath hukum dari Al Quran tanpa
meneliti penjelasannya yaitu AS Sunnah Hadits Nabi. b.
As Sunnah dan Al Hadits As Sunnah adalah sumber hukum Islam kedua setelah Al Quran.
As Sunnah adalah semua perkataan, perbuatan dan pengakuan Rasulullah SAW. yang berfungsi sebagai petunjuk dan tasyri’.
10
Pngertian tersebut menunjukkan 3 tiga bentuk Sunnah yaitu berupa perkataan Sunnah
Qauliyah, Perbuatan Sunnah Fi’liyah dan berupa pengakuan atau persetujuan terhadap perkataan atau perbuatan orang lain Sunah
Taqririyah oleh Rasulullah yang tercatat sekarang dalam kitab-kitab hadits, yang merupakan penafsiran serta penjelasan otentik tentang Al
Quran.
11
As Sunnah menjadi hujah, bisa dijadikan sumber hukum karena :
12
- Allah menyuruh untuk taat kepada Rasulullah. Taat kepada Rasulullah
adalah juga berarti taat kepada Allah.
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarang bagimu mak tinggalkanlah.” Al Hasyr :7
13
- Rasulullah mempunyai wewenang untuk menjelaskan Al Quran,
seperti dalam Surat An-Nisa ayat 80 :
“Barang siapa yang mentaati Rasulullah sesungguhnya, ia telah menataati Allah” An Nisa : 80
14
10
Ibid, hlm. 20
11
Muhammad Daud Ali, Op-Cit, hlm. 86-87
12
A. Djazuli, Loc-Cit, hlm. 168-169
13
Al Quran dan terjemahannya, Madinah, Arab Saudi: Mujamma’ Al Malik Fahd Lithiba’at Al Mush-haf Asy-Syarik, 1412 H, hlm. 196
14
Ibid, hlm. 132
ﺀﺎﺳﻧ ا . ٧ رﺸﺤﻟا .
29 -
Ijma’ sahabat dan dibuktikan pula oleh hadits Muadz bin Jabal yang menerangkan urutan-urutan sumber hukum.
Maksud dari sunnah itu sendiri sebenarnya sudah terkandung dalam Al Quran. Jadi kedudukan sunnah adalah sebagai pelaksana dari
Al Quran dan bukan pengganti atau pengoreksi terhadap Al Quran.
15
Menurut Prof. H.A. Djazuli As Sunnah menjadi sumber hukum yang kedua, karena :
- Wurudl Al Quran Qath’i seluruhnya, sedangkan As Sunnah banyak
yang wurudlnya dhani. -
As Sunnah merupakan penjelasan terhadap Al Quran, yang dijelaskan yang sudah pesti menempati tempat yang pertama, dan penjelasannya
menempati tempat yang kedua. -
Urutan dasar hukum yang digunakan oleh para sahabat yang menempatkan As Sunnah pada tempat yang kedua.
16
Adapun fungsi As Sunnah terhadap Al Quran dalam hukum menurut beliau adalah sebagai berikut :
- As Sunnah berfungsi sebagai penjelas, memerinci yang mujmal
mengkhususkan yang umum. -
Hukumnya sudah disebut dalam Al Quran kemudian As Sunnah menguatkannya dan menambahnya.
- As Sunnah memberi hukum tersendiri yang tidak terdapat dalam
Al Quran.
17
Jadi jelas, hukum-hukum yang terdapat dalam sunnah bisa berupa hukum-hukum yang menguatkan dalam Al Quran atau hukum yang
menjelaskan terhadap hukum yang ada di dalam Al Quran atau hukum- hukum yang tidak disebut dalam Al Quran.
Seperti halnya Al Quran, Sunnah pun dalam penerapannya menganut prinsip-prinsip tidak menyulitkan, menyedikitkan tuntutan atau
15
R. Abdul Djamali, Hukum Islam, Bandung: Mandar Maju, 1992, hlm. 67